14.

30.3K 2.7K 58
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy.

Biar nanti gue koreksi kalau ada kata atau kalimat yang salah.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Mas..."

"Kenapa?"

"Apa nanti anak kamu mau menerima aku? Dan juga menerima anakku?"

"Aku tidak tahu, tapi kalau kamu dan anakmu ingin anakku menerima kalian berdua, kalian harus pintar-pintar menarik perhatiannya. Dia orangnya susah menerima orang asing."

"Daddy... Tenang aja aku bakalan buat anak Daddy Nerima aku sama Mama. Aku kan udah anggap anak Daddy kayak Adek aku sendiri. Dan terimakasih karena Daddy udah mau jadi Ayah untuk aku."

"Sama-sama, kamu dan anak Daddy sama-sama princess Daddy," dia mengusap kepala gadis itu dan membuat Ibu gadis itu tersenyum bahagia.

"Mas, aku juga mau berterima kasih sama kamu karena kamu udah mau menerima aku dan putriku," ucap wanita itu.

"Ya, ayo sekarang kita bersiap! Sebentar lagi kita akan pulang ke Indonesia!" ucap pria itu.

🥀🥀🥀🥀🥀

Zena memasuki rumahnya setelah di antar oleh Feroz. Tadi, Zena sempat menawarkan Feroz untuk mampir', namun Feroz berkata ada urusan mendadak. Jadi, dia lain kali akan mampir.

"Ada acara apa?," tanya Zena pada salah satu maid, tepat di telinga maid itu.

"Astaga! Nona muda?! Bikin kaget aja," ucap maid itu kaget.

"Sorry! Kenapa sih, pada rame amat? Ada hajatan ya??," tanya Zena.

"Itu Nona, makan malam," jawab maid itu.

"Cepet amat di siapinnya! Kayak ada tamu aja," ucap Zena mencomot satu ayam crispy lalu memakannya dengan lahap.

"Emang ada, Nona! Tamunya Tuan."

Hahaha

"Siapa yang ketawa? Ada orang tamu di rumah, Bi? Papa Albert mana?," tanya Zena.

"Aduh, Nona! Jangan panggil Pak Albert dengan sebutan, Papa. Nanti Tuan Besar marah."

"Kenapa harus marah? Bukan urusan dia juga kan? Aku udah anggap Papa Albert itu kayak Papa aku sendiri, dia yang selalu ada buat aku dan jaga aku selama ini," ucap Zena.

"Tapi, No---."

"Apakah, karena Daddy pergi terlalu lama kamu sampai melupakan Ayah kandungmu, Baby? Sehingga kamu menganggap orang asing sebagai, Ayahmu?," tanya orang itu yang tiba-tiba datang ke dapur.

Dexter Alexander Graham, adalah Ayah dari Alzena Caeley Ghassani. Orang tua yang bahkan saat kematian putrinya dia tidak datang. Menganggap kematian putrinya hanya berita biasa yang tidak memerlukan kehadirannya.

Dara sebagai tokoh yang sangat menyayangi Alzena, dia sangat benci dengan sesosok pria berusia 35 tahun itu.

"Apa?!," tanya Zena judes.

"Wow! Kenapa kamu memberikan sambutan seperti itu pada, Daddy-mu? Apakah, Papa angkatmu tak mengajari sopan santun, hm? Kepada orang yang lebih tua," ucap Dexter.

"Jangan bawa-bawa, Papa! Anda siapa sebenarnya?," tanya Zena.

Sebenarnya, Zena sangat mengetahui siapa Dexter ini. Namun, untuk membuatnya lebih terlihat amnesia ia akan berpura-pura tidak mengenali Dexter.

Seketika, senyum Dexter menyurut saat putri kesayangannya tak mengenali siapa dirinya. Sebenarnya apa yang terjadi selama ia tidak ada di Indonesia?.

"ALBERT???!!," teriak Dexter memanggil Albert.

TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang