36.

22.8K 2.1K 141
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy!.

Biar nanti aku koreksi kata atau kalimat yang salah.

🥀🥀🥀🥀🥀

Seperti yang di janjikan oleh remaja-remaja yang sering lewat depan gerbang rumah Zena. Mereka mengajak Zena ke lapangan basket yang ada di taman.

Salah satu di antara mereka menuntun Zena dengan hati-hati karena kaki Zena yang masih dalam tahap pemulihan.

"Dek Zena, duduk di sini aja ya! Jangan ke mana-mana. Dek Zena nontonin kita main basket sambil nyemangatin kita ya? Biar kita semangat!," ucap remaja itu mendudukkan Zena di kursi taman.

"Siap, ganteng!," Zena mengedipkan sebelah matanya genit ke arah cowok itu.

Cowok itu memalingkan wajahnya ke samping karena merasa panas di kedua pipinya saat Zena berkata kalau dia ganteng. (Pertanyaannya! Apakah semua cowok gitu ya? Kalau di panggil ganteng bakalan baper?.)

"Duh! Jantung gue kenapa dag dig dug serr! Gini sih? Sadar, Man! Sadar. Dek Zena udah punya pawang," cowok itu menepuk-nepuk pipinya.

"Ganteng? Ganteng kenapa?," tanya Zena.

"G- ga apa-apa! Ya udah Kakak ke sana dulu ya! Jangan lupa semangatin kita."

Cowok itu pun segera beranjak pergi sebelum ia benar-benar khilaf dan baper dengan Zena. Sedangkan Zena terkekeh kecil saat melihat cowok itu salting karenanya.

"Ihhh...! Ganteng-ganteng banget sih?! Abang sama Daddy kalah ganteng sama mereka. Ga sia-sia gue nerima ajakan mereka ke sini, bisa cuci mata sepuasnya!," Mata Zena berbinar saat melihat kumpulan cowok-cowok ganteng yang kini sudah mulai bermain basket.

"GANTENGNYA ZENA...!! SEMANGAT GANTENG...!" Zena berteriak menyemangati mereka semua.

Sedangkan di balik semak-semak, ada Lucifer yang sedang memata-matai Zena yang pergi dengan anak-anak kompleks tanpa memberitahu dan izin pada orang rumah.

"Asem tenan Adek gue! Masa gue sama Daddy di bilang kalah ganteng sama mereka. Ga tahu apa gue ini ganteng kayak Win Mentawin!," ucap Lucifer.

"Kalau Lucius tahu... Abis tu anak di omelin! Gue pantau terus kali ya."

Kembali lagi pada Zena.

"Duhh...! Keringetnya bikin hati gue meleleh!," ucap Zena.

"Kayaknya kalau gue buka pendaftaran Haremnya Zena, Sabi kalinya?. Siapa tahu kan ada yang berminat."

"Kalau bisa dapet dua kenapa harus satu! Ya kan?," gumam Zena.

Sangking asiknya menatap cowok-cowok ganteng. Zena sampai tidak menyadari kalau di sampingnya ada orang.

"Asik banget kayaknya?."

"Hoho...! Jelas, orang di sini cogan semua. Bikin mata seger polll..!!," jawab Zena.

"Ke sini udah izin orang rumah belum? Pacar gitu?."

"Ngapain izin? Orang rumah lagi sibuk. Kalau pacar mah! Tenang aja dia lagi ada urusan. Jadi, Kalau punya kesempatan buat cuci mata kenapa ga di pergunakan sebaik mungkin kan?."

TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang