Guys! Kalau ada typo kasih tahu ya!
Biar entar aku koreksi ceritanya.🥀🥀🥀🥀🥀
Zena sedang berbaring di kamar dengan menatap langit-langit kamarnya. Ia masih memikirkan alur cerita novelnya yang berubah.
Mulai dari tokoh utama wanita yang tak muncul-muncul, tiba-tiba ia berdekatan dan bahkan berpacaran dengan ketua APPOLO yang jarang di sorot, semua orang yang awalnya membenci sosok Zena menjadi menyukainya.
"Alur cerita udah pada berubah karena ke datangan gue. Gue udah aman, tapi gue juga harus hati-hati dengan pemeran utama wanita. Walaupun dia belum muncul, ga ada kemungkinan kalau dia ga akan muncul di sini."
"Dan untuk, Angelo. Gue harus jauh sejauh-jauhnya sama manusia satu itu. Dia kan penyebab Zena asli bundir, tapi gimana caranya? Gue malah jadi pacarnya ketua dia."
"Apa gue putusin aja ya? Tapi--- Feroz itu kejam, gue takut. Walaupun dia jarang di sorot, dia itu punya pengaruh besar, apa lagi kekuasaannya itu, lho. Anak mafia dianya."
"Sekali gue buat dia sakit hati, bisa langsung di DOR, gue Ama keluarganya."
Saat sedang asyik-asyiknya bermonolog sendiri. Zena di kaget kan
dengan bunyi panggilan masuk dari ponselnya."Buset! Feroz pake nelphon segala, angkat ga ya? Angkat aja deh, dari pada dianya marah," ucap Zena mengangkat panggilan masuk dari Feroz.
" Ha- hallo."
"Hm, lagi apa?."
"Lagi rebahan aja, kenapa ya?."
"Gpp, besok berangkat bareng aku ya, mau?."
"Gimana ya? Gue kan baru aja kenal sama Lo, Kak. Apa lagi kita ini ga saling deket, agak aneh sih, tiba-tiba kita Langsung pacaran. Gue juga takut kalau sampe fans-fans Lo yang fanatik itu bakalan nyerang gue karena udah pacaran sama idol mereka. Kita pacaranya diem-diem aja ya, Kak?," Zena bertanya dengan hati-hati takut nanti menyinggung perasaan Feroz.
Apalagi saat ia tidak mendengar suara Feroz di seberang sana. Ia takut kalau Feroz akan marah dengannya, bisa di DOR dia nanti.
"Kak?,"
"Oke."
"Ga marah kan?,"
"Ga, kamu tidur ya! Udah malam. Aku mau ngumpul bareng temen dulu. Bye, Honey."
"Iy---,"
Tut
"Yahhh, di matiin. Marah ga dia ya? Duh! Jadi takut."
🥀🥀🥀🥀🥀
"Widih! Asek-asek! Yang tadi pagi baru aja jadian, PJ-PJ lah, Boss!," ucap Lucius.
"Besok," ucap Feroz menghempaskan tubuhnya ke sofa.
"Kenapa, Fer? Lecek amat tuh, muka!," Lucifer duduk di samping Feroz.
"Ada masalah? Cerita lah, bro. Kita kan keluarga."
Tiger menepuk bahu Feroz. Sedangkan Angelo hanya fokus pada ponselnya yang sudah dua Minggu ini tidak berdering baik itu pesan maupun telphon.
Apa Lo udah benar-benar nyerah, Na? Segitu aja perjuangan Lo untuk luluhin gue?.
"HUWAAA, hiks! Kenapa Zena ga mau berangkat sama gue ke sekolah, hiks! Gue kurang apa?! Gue kaya? Harta gue tujuh turunan, tujuh tanjakan bahkan tujuh benua ga bakalan habis-habis! Gue ganteng? Sangat ganteng dan Sexy! Pinter? Jangan di tanya, hiks!. GUE KURANG APA?? HAH! KURANG APA!?, " teriak Feroz sambil menangis meraung-raung dan menendang-nendang meja di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]
Teen Fiction" Terbanglah sebebas-bebasnya, sweetie! Tapi, ketika aku sudah berhasil menangkapmu, Jangan harap kau bisa pergi lagi, you are mine!," "Mati di tabrak udah biasa, tapi mati gara-gara nyamuk? Sungguh luar biasa, fuck!," Aldara Mahendra. 🥀 Aldara Mah...