33.

21.2K 2K 228
                                    

Kalau ada yang typo kasih tahu ygy!

Biar aku perbaiki kata atau kalimat yang salah.

Di vote ya kakak²

Sama komen yang banyak jangan lupa.

🥀🥀🥀🥀🥀

Satu Minggu kini sudah berlalu

Kematian Zena tidak di ketahui oleh Feroz ataupun orang tuanya. Karena Dexter yang merahasiakan kematian Zena. Ia tidak Sudi kalau pria bajingan itu menghadiri pemakaman putri tercintanya.

Dan selama tiga hari juga Feroz menghabiskan waktunya bersama Shintia. Bukannya tak memikirkan Zena tapi kalau ia nekat datang ke rumah sakit yang ada akan semakin menambah kebencian teman-temannya dan juga Dexter.

Ia hanya ingin menunggu waktu yang pas untuk ke sana. Dan waktunya adalah hari ini, ia akan ke sana untuk menjenguk Zena-nya.

Feroz yang baru selesai mandi dan keramas. Ia mengacak rambut dengan handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Setelah itu ia memakai pakaiannya dan jangan lupa ia juga memakai parfum yang banyak agar saat bertemu Zena ia selalu wangi.

Setelah itu ia berdiri di depan cermin dan mengacak-acak rambut agar terlihat lebih keren. Ia menyunggingkan senyumnya di depan cermin.

"Tunggu aku sayang," gumam Feroz.

Tok

Tok

Tok

"Feroz... Di bawah ada teman kamu, Nak," ucap Livina.

"Temen? Siapa, Ma?!."

"Tiger, sayang. Nanti kamu langsung turun ya, dia nungguin kamu di ruang tamu," jawab Livina.

"Tiger?? Kenapa dia ke sini?. Apa Tiger udah maafin gue ya?," monolog Feroz.

Dengan cepat ia mengambil kruknya dan turun menggunakan lift menuju ruang tamu. Kakinya yang mengalami cedera mengharuskan Feroz memakai kruk sebagai alat bantu berjalannya.

Sesampainya dia di ruang tamu. Feroz bukan hanya mendapati Tiger namun juga ada Angelo di sana tapi tidak dengan Lucius dan Lucifer.

"Tiger Angelo!," panggil Feroz.

Keduanya mendongak kepala mereka menatap Feroz.

"Duduk! Anggap aja rumah sendiri," Tiger mempersilahkan Feroz duduk, padahal ini memang rumah Feroz.

"Ga usah ngelawak! Tujuan kita bukan itu," Angelo menginjak sepatu Tiger dengan kuat dan membuat Tiger meringis.

Feroz memperhatikan kedua sahabatnya dengan tersenyum. Ia tidak menyangka kalau mereka berdua mau datang ke rumahnya. Ia pun duduk dan mereka duduk saling berhadapan.

"Kenapa kalian ke sini?," tanya Feroz.

"Ga Lo tawarin kita minum gitu? Makan kek! Ga ada otak Lo jadi Tuan rumah," cibir Tiger.

TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang