Sore hari di kantor ASM Communication, mama muda sekaligus CEO ini sedang menyibukkan diri. Sebisa mungkin Ia berusaha melupakan kejadian buruk yang menimpanya beberapa menit lalu.
"Dalam menjadi CEO itu, kamu harus tegas bukan lemah lembut! Bedakan peranmu saat menjadi ibu dan saat menjadi pemimpin!"
"Papa sudah peringatkan sejak awal, kalau kamu tidak bisa silakan mundur. Ingat, kamu bukan siapa-siapa tanpa suamimu."
Ucapan pedas sang pimpinan pusat Maharga corporation saat meeting dadakan yang menjadi alasan mengapa ia tak menjemput sang buah hati.
Irene dipermalukan di depan beberapa karyawannya tanpa diberi kesempatan untuk membela diri. Semua itu karena Ia yang selalu pulang awal, jarang ikut lembur dan tak tega melemburkan karyawan. Irene tidak profesional, katanya.
Wajahnya menengadah menatap langit-langit, berusaha mencegah buliran bening yang siap turun melengkapi kesedihannya. Karena sekuat apapun Irene sebagai pemimpin, ia tetaplah wanita yang berperasaan sensitif.
Hingga ketika tembok pertahanannya mulai runtuh, Tuhan mengingatkannya kembali pada malaikat kecilnya.
ting!
Dongsaeng send pictures
Tanpa pikir panjang lagi, Irene membuka notifikasi itu.
Dongsaeng
Mana Yerim?
Aigo aigo😒
Anak terus yang kau pikirkan Unnie.
Itu dia yang memotret, Keren kan?Yak!
Aku memintamu menjaga Yerim.
knp jadi Yerim yg mengasuh kalian?!Tumben candaanmu tidak garing🤣
Yerimie sedang bersantai...Bersantai? Jelas2 dia kepanasan!
Cepat bawa kesini!
10 menit.
Aihh, mana cukup segitu..
mau aku bawa mobilnya mengebut?
KAMU SEDANG MEMBACA
i'mma tell you » ONE TIME
Fanfiction🌸 YERENE🌸 "Miss Ayin~" "Aku ini orang tuamu, panggil dengan benar!" "Tapi Miss Ayin cuka dipanggil itu?" "Aku tidak suka, kalau kamu yang memanggilnya. "