🌸Clingy Baby🌸

1.6K 169 26
                                    

"Sore ini Baby sudah boleh pulang, senang tidak?"

Bukannya menjawab dia hanya menunjukkan satu ibu jarinya yang imut itu di depan wajah sang ibu, membuat Ibunya beride jahil.

Mom hap ya, ibu jarimu?

Hap!

Yerim sedikit kaget ketika ibu jarinya masuk ke mulut sang ibu, tetapi detik berikutnya dia merasa hangat sampai mengusap - usap wajah ibunya dengan empat jari yang tersisa. Irene yang semakin gemas pun sengaja meraba ibu jari mungil itu dengan giginya.

"Hehe~"

Kekeh Yerim yang merasa geli, saking gelinya dia hampir saja mengeluarkan ASI yang sudah ditelannya. Maka sebelum itu terjadi, Irene segera menghentikan kegiatan konyolnya sebelum sang anak muntah.

Mereka sampai di rumah saat sinar matahari telah berganti dengan sinar bulan. Irene Membaringkan anaknya dengan hati-hati di atas kasur, lalu memasang bantal di setiap sisinya. Terskhir menempelkan bibirnya pada kening Yerim sebelum kembali meninggalkan bayi nakal itu sejenak.

Cup!

"Sebentar ya, Sayang?"

Irene keluar kamar tanpa menutup pintunya. Ia berniat ke bawah, tangan Yerim harus dikompres untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.

Huft...

Dengan wajah lelahnya, Ia berhasil naik turun di sepuluh anak tangga tersebut.

"Kenapa aku membuat banyak tangga, sih? Kenapa tidak eskalator? Ck, Joohyun pabo.." Ejeknya pada diri sendiri. Irene memang suka begitu.

Bahkan dalam menilai dirinya sendiri antara nilai satu sampai sepuluh, Ia akan menjawab tiga atau lima, itu karena Irene yang sebenarnya sangat pemalu dan kurang percaya diri.

Ceklek...

Hatinya lega ternyata sang anak masih terlelap. Dengan pelan Ia kembali naik ke atas kasur sedang ditangannya sudah berada dua mangkuk stainless berisi air bersih dan kain yang lembut.

Dengan telaten Irene mengompres tangan bekas infusan itu hingga dirasa cukup, Ia kembali turun dari kasur.

"Oke, sekarang Mom ganti baju dulu ya!"
Ucapnya lagi-lagi pada si kecil yang masih tidur pulas.

Ia mengambil pakaian ganti untuknya dan merapikan isi tas yang tadi dibawanya dari rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, ia keluar kamar mandi dengan setelan hot pans dan kaus oversize. Kalau keluar rumah, pasti akan dikira mahasiswi. Mana ada yang percaya dia ibu beranak satu?

"Sekarang lebih baik aku mengerjakan beberapa pekerjaan yang tertinggal. Selagi baby belum bangun."

Ia duduk di meja kerja kecilnya, menyalakan lampu belajar dan MacBook miliknya. Terakhir sebelum benar-benar fokus, Irene kembali mengecek keadaan anaknya.

"Nyenyak ya baby tidurnya, walaupun sambil memeluk boneka jelek.." Oceh Irene masih saja membenci pemberian Jennie. Kalau saja Ia tidak menghargai pemberian sahabatnya, pasti boneka itu sudah di buang.

Ya, hadiah dari Jennie ternyata boneka monyet tapi anehnya baby suka. Bahkan sebelum pulang, dia sudah memeluk erat boneka itu. Lupa ada pelukan dari Mommy-nya yang lebih hangat.

"Pokoknya aku harus belikan boneka kelinci untuk mengganti boneka jelek itu! Atau supaya tidak repot, kelinci Bae saja yang dipeluk baby!"

T

hirty minutes later 🙊

"Hoah~"

i'mma tell you » ONE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang