Breaking News!
Sebuah mobil mewah terparkir di depan Hanlim preschool karena ditinggal pemiliknya. Dari banyaknya mobil yang terparkir hanya mobilnya yang paling mencolok. Siapa lagi pemiliknya kalau bukan Irene Bae?
Mama muda yang menggunakan waktu makan siangnya untuk datang ke sekolah putrinya demi menepati janji tempo hari; berbicara dengan pemilik yayasan.
Di ruangan sang pemilik yayasan as know as Jennie Kim, Irene duduk santai bersilang kaki sambil sesekali tersenyum. Bukan karena Jennie ya! tapi karena ucapan Jennie.
"Ya, ya! aku mau!" Ucap Jennie dengan malas menuruti permintaan ibu satu anak itu. Bukan permintaan tapi lebih ke pemaksaan.
"Good, lagi pula apa susahnya mengajari anak tiga tahun semanis putriku?"
Mendengar itu Jennie berdecih,
"Cih, kalau gitu kenapa bukan Unnie aja? kenapa harus aku, shit?" dengan mata seperti ingin keluar.Irene malah terkekeh. "Karena...aku malu. Bahasa Inggrismu juga lebih baik dariku kan?"
Tapi kekehan itu langsung hilang disertai munculnya tatapan intimidasi. Irene mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Apa yang membuatmu begitu enggan? Apa Yerim membuat masalah?"
"A-aniya...Kenapa menatapku seperti itu sih? Aku tetep mau kok!" Jawab Jennie gelapan.
Irene kembali tersenyum, "Syukurlah, aku hanya memastikan."
"O-oh, kalau masalah sih tidak ada...tapi anakmu tuh, nyebelin!" Jennie kembali dengan mimik wajah sebalnya.
"Menyebalkan, Bagaimana?"
"Begini, aku masih muda tapi dia memanggilku ahjumma, lalu disangka teman supirmu. Menyebalkan bukan?!"
"Mwo? ahahaha~" Setelah mendengar keluh kesahnya, lawan bicaranya malah tertawa.
"Aishi, kenapa tertawa?! tidak percaya kan?!"
Irene mengangguk masih disertai tawanya, "Percaya, nanti aku katakan pada Yerim, panggil kamu ahjumma-"
Jennie langsung melotot, "Mian, maksudnya panggil Miss Jennie hahaha~"
"Nggak anak nggak ibu sama saja nyebelin, Go out please!!"
"Ah iya tidak perlu diusir, aku keluar sekarang , Gomawo Kim Jennie!!"
Keluar dari ruangan Jennie, Ia tidak langsung ke mobilnya. Kakinya berbelok ke kiri, melawati lorong kelas dan berhenti di kelas paling ujung. Kelas matahari, kelas Yerim-nya.
Siang begini, Irene tahu kalau Yerim juga sedang makan siang bersama teman-temannya, maka Ia tak' ingin mengganggu anaknya. Jadi Ia lebih memilih berdiri di dekat jendela, memperhatikan putri kecilnya dari jauh.
Matanya mencari-cari sosok mungil itu, semakin memicing saat menemukan sasarannya.
"Sejak kapan dia duduk di sana?" Tatapan tidak senang muncul, "Tunggu..apa yang sedang dilakukannya?"
Ekspresinya berubah melihat pemandangan selanjutnya, "Aigo... jadi seperti itu dia selama di sekolah?"
Karena kepala Irene yang terlalu terlihat di jendela, membuat Jihyo sadar ada orang dewasa yang memantau mereka. Untuk sepersekian detik mata mereka melakukan kontak.
Jihyo tersenyum melihatnya dan mengisyaratkan Irene untuk masuk, tapi Irene menolak ajakan Jihyo. Ia balas tersenyum dan saat itu juga pergi dari sana.
Selama melangkah ke luar, Ia tidak melunturkan senyum miringnya mengingat kejadian tadi. Bahkan sampai masuk ke mobilnya dan memakai sabuk pengaman kondisinya masih tetap sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'mma tell you » ONE TIME
Hayran Kurgu🌸 YERENE🌸 "Miss Ayin~" "Aku ini orang tuamu, panggil dengan benar!" "Tapi Miss Ayin cuka dipanggil itu?" "Aku tidak suka, kalau kamu yang memanggilnya. "