🌸4🌸

1.5K 166 20
                                    

Kantor ASM Communication.

Irene sedang bersiap untuk meeting, sambil mengecek dokumennya ia kembali mengingat kejadian tadi pagi, dimana pertama kalinya Yerim berpamitan kepadanya sebelum berangkat ke sekolah.

Flasback on

Di ruang tamu, setelah selesai memakaikan Yerim sepatu, Sooyoung siap mengantar Yerim ke sekolah.

"Kajaa!"

"Sebental imo, Eyim upa!" Yerim menepuk dahinya.

"Apalagi?"

"Eum, imo tunggu cini dulu ya, Eyim mau ke atas" Ujar Yerim meninggalkan Sooyoung bahkan sebelum wanita itu mengiyakannya.

Sepertinya dia akan ke kamar. Tapi kamar yang mana? karena di lantai satu ada dua kamar.

tok tok tok

Ternyata kamar yang masih ada penghuninya. Yerim mengentuk pintunya dengan susah payah, tapi belum ada jawaban. Kalau sekali diketuk tidak ada. dia akan langsung turun sebelum Imo nya  marah-marah.

Namun, pintunya terbuka menampilkan seorang wanita karir yang sejak tadi ditungginya. Rupanya ia juga sedang bersiap untuk berangkat ke kantor.  Yerim sempat terdiam sejenak memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah, Mulutnya terbuka sampai Irene harus menyadarkannya.

duh gemasnyaa anak mommy!

"Hei, ada apa?"  Ia menjentikkan jarinya di depan wajah Yerim. Membuat Yerim tersadar dan mengerjapkan matanya.

"Uhm, itu Eyim upa" Ujar Yerim seraya memundurkan tubuhnya, membuat jarak diantara mereka.

Irene mengangkat sebelah alisnya ketika melihat sang anak yang tiba-tiba membungkuk di depannya.

"Eyim belangkat ya Miss Ayin. Nanti sole jangan upa jemput Eyim ya? hehe~" Yerim menutup ucapannya dengan cengiran khasnya yang menggemaskan.

Kali ini Irene ya dibuat terpaku karena ini perdana Yerim pamit kepadanya dan tadi Yerim mengingatkannya untuk menjemput.
Itu artinya Yerim sudah mau menerimanya kan?

"Iya pergilah, katakan pada Sooyoung bawa mobilnya hati-hati. Dan... jangan lupa dihabiskan bekalnya!"

Yerim mengangguk dan memberikan jempolnya "Ote!"

Lalu tangan kecil itu melambai sebelum bergegas menuruni tangga. "Dadah Miss ayin~"

Malu-malu Irene membalas lambaian tangan anaknya sampai anaknya benar-benar turun dengan selamat.

Flashback off

"Siapa yang mengajarinya bertingkah semanis itu?" Irene senyum-senyum sendiri mengingat perkataan Yerim tadi pagi ditambah Yerim yang mau menerima bekal buatannya, membuat Irene full senyum hari ini.

tok tok tok!

"Masuk!"

"Permisi Sajang-nim, ruang meeting sudah siap." itu Chandra, Sekretaris Irene.

"Kamsahamnida!"

"Sepertinya anda ceria sekali pagi ini."

"Ah apa terlihat begitu?" Irene malu-malu mengusap pipinya dengan punggung tangannya.

"Iya Miss, apakah ada hal yang menyenangkan pagi ini?"

"Itu.. oh ya anda kan sudah berpengalaman. Jadi saya ingin bertanya pada anda,"

Chandra menautkan alisnya "Berpengalaman? tentang apa Miss?"

"Anak, anda memiliki anak perempuan yang usianya lima tahun. Saya ingin tahu apa yang anak anda inginkan waktu berumur tiga tahun?"

i'mma tell you » ONE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang