🌸26🌸

1.1K 164 49
                                    

Ilsan Park, South Korea.

Irene tak salah berucap, udara di sini memang segar, cocok untuk dihirup anak-anak. Meskipun waktu hampir siang hari, udara taman masih sejuk. Karena bukan musim panas, begitulah Korea.

Tentu Irene tidak serta merta membiarkan Yerim melihat pembuatan iklan haram, untuk anak-anak itu. Posisinya berada dalam camp ditemani para staff. Namanya juga monitoring, kalau lihat langsung itu blusukan xixixi

Sedari datang, Yerim mendadak jadi pendiam dan tidak ingin sedikit pun lepas dari ibunya. Memeluk lehernya sambil menghirupnya dalam-dalam.

"Sayang, jangan begitu. Miss Irene geli loh," keluh Irene. Dia sedang bekerja,
tapi Yerim asik mengganggunya.

"Kalau dirumah nggak apa, tapi jangan di sini. Miss Irene kerja dulu, ya!"

Yerim menjauhkan wajahnya, dengan pipi mempout "Hngh, katana hilup udala segal~"

Irene menaikkan alisnya, memang dia bicara begitu. Tapikan yang segar itu udara luar. Bukan dirinya?

"Benar, tapi bukan leher Miss Irene, udara di taman yang segar, baby!" gemasnya sambil menjawil hidung Yerim. Membuatnya meringis.

"Yaudah ayo kual aja..." Ajak Yerim kenbali menggelayut di lehernya. Haduh, Irene harus ekstra sabar nih.

"Setelah ini kita keluar. Coba lihat dulu siapa yang ada di layar?" Tanya Irene mencoba mengalihkan atensi sang anak.

Yerim menatap layar pipih yang menampilkan wanita cantik berambut panjang sedang memegang gelas kaca kecil. Aigo aigo!

Matanya terbelalak, ingatannya melakukan kilas balik, bukankah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya terbelalak, ingatannya melakukan kilas balik, bukankah ini..

"Makeu Eomma?"

"Ya! Baby pintar, langsung ingat." Seru Irene sambil menepuk - nepuk punggung kecil Yerim, tetapi Yerim sendiri merasa bingung.

"Makeu Eomma, mau mimi ya?" Tanyanya karena gelas yang digengam Jieun. Irene terkekeh pada bayinya. Memang mau 'minum' sih.

"Sedang bekerja, Sayang. Itulah pekerjaan Eomma-nya Mark, menjadi model iklan."

"Modey ikan?"

"I- k - l - a - n!" Eja Irene gemas.

"Baby belum tahu, nanti Miss Irene tunjukkan contohnya saat kita menonton televisi."

"ada di tipi, ya?"

"Iya~ Eomma -nya Mark kan masuk televisi."

Yerim tercengang membuat mata Irene kembali menyipit karena tersenyum, bayinya terlalu menggemaskan.

"Hebat kan, Eomma-nya Mark?"

Yerim mengangguk dengan mulut yang masih terbuka itu dan memberikan ibu jari mungilnya.

i'mma tell you » ONE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang