🌸25🌸

1.4K 169 32
                                    

Hari ini cuacanya cerah, secerah senyum Irene yang mulai kembali ke rutinitas awalnya menjadi wanita karir. Namun bukan bekerja yang membuat demikian, melainkan manusia kecil yang ikut dengannya bekerja.

Kalo cekolah Eyim ceneng, kalo diajak Miss Ayin keja Eyim juga ceneng. Tapi janan dicuekin, eyim malah😡

Yerim juga tidak sendiri, dia ditemani mainan barunya yang sudah di - packing
ke dalam tas oleh Mommy, tetapi tetap Mom yang bawa!

"Seperti ini, Baby tahu tidak, ini apa?" Tanya Irene sambil menggambar lingkaran sempurna tanpa jangkar.

Yerim mulai pamer gigi susunya, itu artinya dia tidak tahu.

"Ini telur Sayang, kemarin kan kita masak menjadi omelette. Ingat tidak?"

Yerim mulai mengingat. Omelette?
"Inget~"jawabnya bersemangat.

Tapi Mom yang jahil suka bertanya lebih,
"Baby ingat apa?"

"Teyuy Omelette~"

Irene terkekeh, akhirnya dikecuplah pipi merah yang sebelah kanan itu.

Cup!

"Telur ayam, Sayang..."

"Baby tahu ayam? suaranya..."

"Kukuluyuk~" bibir mungil itu mengerucut untuk mencontohkan.

"Haha iya, jadi ayam itu bertelur dan telurnya kita masak menjadi Omelette!"

Yerim mengangguk dengan mulut menganga dan tangan yang masih memegang krayon.

Yerim mengangguk dengan mulut menganga dan tangan yang masih memegang krayon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah, sekarang baby warnai telurnya sesuka baby. Nanti kalau sudah selesai beritahu Miss Irene, oke?"

"Otee~" jawab Yerim memberikan ibu jarinya, membuat Irene tersenyum penuh.

"Pandai. Miss Irene kerja dulu ya, mana kiss-nya?" Tunjuk Irene pada pipinya sendiri. Dengan cepat, Yerim beringsut naik ke tubuh Ibunya, menimbulkan rasa geli dan hangat menjadi satu.

Cup!

Sebelum semakin gemas dengan sang anak, setelah keinginannya terkabul dia keluar ruangan Yerim dan kembali duduk di kursi kebesarannya.

Tok tok tok!

"Masuk!"

"Selamat pagi Sajang-nim, "Ucap seorang pria yang sedikit lebih tinggi dari Irene sambil membungkuk sopan. Di tangannya sudah terdapat beberapa dokumen dan bucket bunga?

"Pagi, silakan duduk Chandra- ssi."

Chandra duduk di kursi sambil meletakkan beberapa dokumen itu di meja dan untuk bunganya masih dipegang di tangan kiri.

Tidak mungkin kan untukku?

"Maaf, saya sudah membawa begitu banyak dokumen di hari pertama Sajang-nim masuk." Jelas Chandra dengan hati-hati.

i'mma tell you » ONE TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang