"Macak?!" Tanya si kecil dengn raut wajah bingung.
Ia memang mengaku sudah besar tapikan belum sebesar itu untuk memasak. Saking bingung nya Ia tak' sadar sudah digendong Ibunya menuju dapur.
Di dudukkannya Yerim di dekat wastafel,
Lalu kedua tangannya di arahkan ke dekat kran air."Cuci tangan dulu ya!"
"Miss Ayin mau macak apa?"
"Kamu maunya makan apa?"nIrene malah balik bertanya, membuat anaknya bingung lagi.
"Eyim...nda tau?"
Ia pun tersenyum sambil mengelap kedua tangan Yerim. "Kalau begitu kita lihat apa yang ada di kulkas, nanti kita masak."
Matanya menelisik lemari dingin itu mulai dari freezer sampai ke tempat penyimpanan sayur. Ternyata hanya tersisa barang hijau itu dan beberapa bahan makanan seperti terigu dan kawan-kawannya. Kepalanya kembali menyembul dari kulkas, dilihatnya Yerim masih memperhatikan.
"Yerim-ah~ waktu Miss Irene pergi Imo masak kan?" Tanyanya
"Huum~"
"Imo masak apa?"
Yerim menatap langit-langit, mengingat apa saja yang pernah dimasak Sooyoung.
"macak teyoy mata capi, nasi goyeng, lamyun-"
"Yah! Imo masak semua itu?"
Yerim mengangguk tanpa rasa bersalah. Alis Irene semakin mengerut mendengar itu
"Jadi kamu makan ramyeon?!"
"Iya, coanya Imo masak teyolnya gocong telus, nasi golengnya juga nda enak wlee"
Ujar Yerim polos, ia belum sadar kalau telinga Irene semakin panas mendengar semua makanan itu."kamu makan pedas juga?!"
Yerim menggeleng,
"Anii~ lamyuna nda pedes kata Imo."Irene menghela nafasnya kasar, ingin marah tapi sama siapa? Sooyoung saja masih tidur.
Daripada marah, lebih baik Ia memikirkan apa yang harus dimasak setidaknya untuk mengganjal lapar Yerim. Karena beberapa bahan penting sudah dihabiskan Sooyoung.
Hanya sayur? dia tidak mungkin mau.
Irene kembali menatap lemari pendingin dan melihat masih tersisanya beberapa buah segar dan tepung.
Kemudian ia mengambil keduanya. Ditaruhnya bahan-bahan itu di table dan beberapa peralatan masak lain yang diletakkan nya. Lalu ia kembali ke hadapan Yerim dan menggendongnya.
"Cha, kita mulai memasak!"
Setelah mendudukkan Yerim di depan meja makan. Irene beralih membuka lemari dan mengambil apron berwarna pastel untuk dipakainya.
Ia mulai sibuk menata bahan-bahan dan membiarkan Yerim yang duduk diam di kursinya dengan pikiran yang berkeliaran.
Yerim menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Miss Ayin ko diem aja cih?"
tanya Yerim dalam hati mungilnya.Saat suasana sedang hening-heningnya, tiba-tiba malah terdengar bunyi yang ditimbulkan dari jatuhnya benda.
prang!
Rupanya mangkuk stainless yang jatuh karena tersenggol. Datang-datang sudah membuat kehebohan, siapa lagi kalau bukan Sooyoung dengan sikutnya yang lancip.
Sooyoung memungut mangkuk itu dan meletakkan ke tempat semula. Di depannya Irene sudah memberi tatapan date glare. Siap menghabisi orang yang sudah masak seenaknya untuk Yerim dan sekarang menumpahkan bahan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'mma tell you » ONE TIME
Fanfic🌸 YERENE🌸 "Miss Ayin~" "Aku ini orang tuamu, panggil dengan benar!" "Tapi Miss Ayin cuka dipanggil itu?" "Aku tidak suka, kalau kamu yang memanggilnya. "