Happy Reading
Sedari tadi Ratu hanya diam tanpa berniat menoleh ke samping. Seolah tidak tahu, padahal dia sadar bahwa sosok yang berbaris di samping dirinya ini adalah Levin. Setelah beberapa hari tidak melihat Levin di sekolah, akhirnya hari ini Ratu kembali melihat dia dengan fisik yang masih terlihat sehat dan sempurna tentunya.
Tapi Ratu sengaja tidak menyapanya. Tentu saja. Dia begitu trauma dengan apa yang dilakukan Keyla pada dirinya beberapa hari yang lalu. Kali ini, Ratu tidak akan peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan Levin dan apapun yang cowok itu lakukan.
Ratu hanya berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dari kekejaman Keyla. Apalagi dia tahu, bahwa mata-mata Keyla ada dimana-mana untuk memperhatikan gerak-geriknya. Lagipula, tidak ada lagi kan alasan Ratu untuk tetap bersama Levin?
Ancaman Levin sebelumnya itu tidak lagi berlaku karena Ratu sudah tahu fakta tentang semua itu.
"Kalian ini. Kapan sih bisa disiplin? Bangun tidur tepat waktu? Berangkat ke sekolah sebelum bel berbunyi? Mau jadi apa kalian di masa depan kalau begini terus ha?"
Siswa terlambat yang barisannya tadi dipisahkan pada saat upacaran bendera itu hanya diam sambil menunduk tanpa berniat menjawab ucapan guru piket mereka.
Benar sekali, sialnya hari ini Ratu terlambat bangun dan akhirnya terlambat untuk sampai di sekolah. Dan entah kebetulan semacam apa ini, dia bahkan bertemu dengan Levin di barisan siswa yang sama-sama terlambat.
"Yasudah. Sekarang barisan ini, dan ini silahkan menghadap satu sama lain."
Ratu terdiam sesaat sebelum akhirnya memutar tubuhnya yang tentu saja akan berhadapan dengan Levin. Sedari tari dia hanya menunduk tanpa berniat menatap wajah cowok itu.
"Hukuman buat kalian kali ini adalah membersihkan ruang seni, uks, ruang musik, toilet, ruang guru, dan halaman belakang sekolah."
"Nanti saya akan bagi kalian per kelompok. Apa kalian Mengerti?"
"Mengerti Pak."
Setelah selesai membagi tugas untuk siswa lain, sekarang hanya tinggal giliran Ratu dan Levin. Guru piket SMA Aries itu menoleh ke arah Levin dan juga Ratu.
"Kamu Levin Nugraha, dan kamu Ratu Aurora. Karena ruang musik nggak terlalu kotor dan mungkin hanya banyak debu saja, jadi silahkan kalian bersihkan ruang tersebut sekarang juga. Ini kuncinya."
"Hah?" Ratu mengalihkan pandangan pada Levin yang tampak tersenyum senang menatapnya.
"Sekarang kalian boleh bubar. Laksanakan tugas masing-masing. Setelah itu melapor sama saya sebelum masuk ke kelas."
Setelah memberikan kunci ruang musik pada Levin, guru piket tersebut pergi begitu saja. Sedangkan Ratu sempat terdiam sesaat sebelum memutuskan untuk mengejar guru tersebut.
"Pak Pak sebentar Pak."
"Kenapa Ratu?"
"Pak, bisa nggak. Kalau saya temannya diganti aja? Sama siapa kek gitu asal jangan sama Levin."
Guru piket tersebut menoleh ke arah Levin yang sedang berjalan di belakang Ratu.
"Ga usah Pak. Gapapa saya berdua sama Ratu aja. Lagian, siswa lain juga udah pada bubar kan?"
Ratu terdiam saat Levin tiba-tiba menggenggam tangannya dari belakang. Lalu berdiri tepat di samping tubuh pendeknya untuk mengurungkan niat Ratu.
"Kerjakan saja tugas kalian secepatnya setelah itu silahkan kembali ke kelas masing-masing," putus guru piket yang akhirnya meninggalkan Ratu dan Levin di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Aurora
Teen Fiction[PRIVAT ACAK, FOLLOW DULU SEBELUM BACA] ~~~ [SPIN OFF CERITA ALKANA MAHESWARA] Ini cerita tentang seorang gadis bernama Ratu Aurora Athalia. Gadis polos yang dijebak oleh mantan dari saudara kembarnya sendiri. Awalnya hidup Ratu aman-aman saja. Nam...