Chapter 30: Pesan Aryan

1.9K 275 11
                                    

Helaan napas panjang Ayu Shita terdengar seperti menahan beban berat di telinga Randini. Matanya menatap kasihan kepada Mahapatih-nya, yang sedang memejamkan mata di tempat tidur. Randini akui pekerjaan seorang Mahapatih memanglah berat. Ia bisa melihatnya.

"Kamu tampak lelah sekali."

Ayu Shita menjawab dengan gumaman kecil. Membuka mata untuk melihat siapa yang berbicara barusan kemudian terpejam lagi.

Oh, Randini.

Namun tiba-tiba matanya terbuka terbelalak. Ayu Shita begitu terkejut bukan kepalang melihat keberadaan Randini di dekatnya. Bagaimana bisa dalam sekejap ia melupakan kalau Randini masih berada di dalam tubuhnya!

Jangan bilang perempuan itu mendengar semua percakapannya dengan Dyah Nimas?

Juga melihat semua yang ia lakukan? Termasuk ... yang di kamar?

Mendadak wajah Ayu Shita memanas dan jantungnya berpacu lebih cepat. "Sejak kapan kamu keluar?" tanyanya dengan kekhawatiran terselubung.

Dimulai ketika saya berubah menjadi aku, secara tidak sah Ayu Shita telah menganggap Randini sebagai teman. Tetapi meski begitu, seharusnya Randini tetap mengetahui batasannya.

"Sudah dari tadi. Waktu Ndoro Nimas mengajakmu pergi ke Telaga Wilis. Aku keluar di sana."

Tanpa menunjukan reaksi yang jelas, Ayu Shita merasa lega.

"Jadi, kamu mendengarnya?" tanyanya.

Randini hanya diam menatap. Beberapa detik sampai sebuah pertanyaan yang terlontar dari mulutnya membuat Ayu Shita kembali terbelenggu dalam kebimbangan.

"Kamu akan menikahinya?"

"Tidak mungkin."

Permintaan Dyah Nimas terlalu sulit dan terlalu mustahil untuk dilakukan.

"Aku tidak menyangka perasaan Ndoro Nimas sebesar itu. Dia sangat mencintaimu."

"Tidakkah kamu merasa itu sebuah obsesi?"

Randini menggeleng pelan. "Sama sekali tidak. Aku bisa merasakan cinta Ndoro Nimas begitu murni."

"Benarkah?"

"Sejujurnya, aku bisa mengerti perasaan Ndoro Nimas."

Randini tersenyum sedih.

Sebagai wanita yang ditinggalkan oleh orang yang dicintai, yakni suaminya, Randini dapat mengerti ketakutan Dyah Nimas.

Rasa takut kehilangan. Takut ditinggalkan. Randini pernah merasakan ketakutan itu bergejolak di dadanya.

Sayangnya Randini mencintai orang yang salah. Orang yang begitu ia sayangi, justru menjadi pelaku kematiannya. Tapi meski begitu, dulu dirinya pernah sangat jatuh cinta kepada suaminya.

Saat pertama kali Sang Adipati Agung dari kerajaan Suryaloka, pemilik nama Satria Tjisaka datang berkunjung, jantungnya langsung berdegup kencang. Hanya karena memiliki nama yang sama, Randini teringat dengan suaminya.

Diam-diam memperhatikan dari kejauhan, melihat seorang Pangeran Mahkota yang berwibawa, rupawan bermata tajam, dan gagah. Lama-kelamaan Randini tertarik untuk mendekat.

Sampai pada waktu keberangkatan Ayu Shita ke Suryaloka, dirinya memaksa ikut agar bisa melihat Pangeran lagi.

Setibanya di sana, Randini tidak bisa menahan senyumannya. Bibirnya terus tertarik. Terlebih, dirinya bisa bebas menyentuh Pangeran karena wujudnya tidak terlihat.

Lagi, Randini jatuh cinta kepada lelaki bernama Satria.

"Jangan sia-siakan Ndoro Nimas. Selama masih ada waktu, bahagiakan orang yang kamu cintai." Randini tersenyum mengakhiri ucapannya.

Kekasih Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang