Ekstra Chapter 42 - Mustika Nāga Kencana

2K 171 3
                                    

Di bawah cahaya rembulan, Ayu Shita melucuti pakaiannya. Perlahan kaki jenjangnya berjalan memasuki Telaga Wilis dengan kondisi bertelanjang bulat. Kalung Mustika di lehernya berpendar terkena sinar bulan.

Dia menundukkan kepala dan membuka mulutnya. Lalu dari dalam, keluar seekor ular bersisik emas yang dia tahu bernama Nāga Kencana. Peliharaan Ibu Ratu Kidul Kencana Sari yang diberikan khusus untuknya.

Tubuhnya terasa panas seiring ular itu keluar dari mulutnya. Energinya sungguh luar biasa. Terasa kuat, namun juga menyakitkan secara bersamaan. Ayu Shita membasuh bibirnya yang penuh air liur. “Ini menyakitkan. Aku tidak bisa memeliharamu di dalam tubuhku terus menerus,” ujarnya di hadapan ular tersebut. “Tapi sebagai gantinya, aku telah menyediakan rumah baru untukmu.” Dia melepaskan kalungnya. Mengangkatnya di hadapan Nāga Kencana. “Masuklah. Tinggallah di sini dengan damai.”

Awalnya ular itu bergeming sambil terus menjulurkan lidahnya. Tapi akhirnya dia menurut, masuk ke dalam batu mustika. Kalung itupun mulai bergerak, serta menghantarkan rasa panas seperti terbakar di telapak tangan kanan Ayu Shita. Dia meringis, memegang erat rantai kalungnya yang bergetar hebat agar tidak jatuh dan menghancurkan ritual. Saat Nāga Kencana sudah sepenuhnya masuk ke dalam mustika, dia mengarahkan kristal itu di depan wajahnya. Kristal yang awalnya berwarna hijau, kini berubah menjadi keemasan dengan guratan panjang seperti ular.

Tiba-tiba terdengar langkah derap kaki kuda diiringi semerbak harum melati. Sebuah kereta kencana datang dari kejauhan, berjalan di atas air. Senyum Ayu Shita merekah melihat sosok wanita yang turun dengan anggun.

“Randini, apa yang membawamu ke sini?”

Baca selengkapnya di KaryaKarsa :)

Kekasih Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang