Lima

12K 620 10
                                    

Happy🕊️Reading

-

Sejak saat itu, hubungan Mia dan Sila kembali dekat.

Mereka chatting hampir setiap hari, vc hampir setiap malam, curhat masalah kerjaan, skripsi, cinta dan banyak lagi pembahasan mereka yang selalu se frekuensi.

Sila meraih ponselnya yang berdering, jam segini pasti Mia yang nelpon.

Nah, kan bener.

Sila menerima panggilan video itu, "hari ini kenapa, Mia?" Sila meletakkan ponselnya pada holder.

"Gabut," jawab Mia dengan watadosnya.

Sila meraih mie instan ekstra pedas miliknya yang baru saja Ia seduh, "perasaan lo punya Aldi, tapi nelpon gue mulu kek jomblo," gadis itu meniup mie nya yang masih panas.

"Aldi sibuk terus, heran gue," curhatnya, "Lo demen banget mie instan, ya. Ini nih kalau modelan kayak Rio atau Keynan tau bisa diceramahin lo. Mana pedes banget kayaknya, itu yang level lima kan?"

"Emangnya kenapa?" Sila menyuapkan mie nya, "lagian ga tiap hari juga."

"Ga tiap hari, tapi seminggu tiga kali. Sama aja, cintah." Jawabnya, "kayaknya kalau kita vc an bareng sama mereka asik tuh."

"Jangan ngaco," Sila menatap Mia malas.

"Serius," Mia antusias, "coba ah gue undang mereka, "Brandon... Keynan... Daman... Terusss.... Rio... Done!"

"Mia!" Netra Sila membulat penuh.

"Apasih, beb. Katanya udah move on. Jadi gapapa kan ngobrol bareng lagi," Mia santai, "lagian dari dulu kita temen loh. Sahabat. Yakali jadi musuhan cuma gara-gara hubungan lo sama Rio. Come on guys, kita bukan anak kecil lagi, oke?"

"Ya tapi-"

"Halo ciwi-ciwiku," suara Daman memotong ucapan Sila, lelaki itu terkejut melihat Sila di layar ponselnya, "waduh, ada mbak jago toh! Apa kabar? Kangen banget asli!"

"Baik. Lo apa kabar? Tambah panjang aja tuh rambut." Jawab Sila.

"Oi, guys! Daman lagi ngejar cewek, incerannya beuhhhhh. Mirip Gal Gadot!" Sela Mia.

"Daman ga belok ternyata. Salut gue," sahut Sila.

"Gue ga belok, tapi selera gue tinggi, mon maap." Daman dengan wajah songongnya.

"Heh Rojali! Selera lo tinggi tapi dia risih lo deketin. Harusnya situ ngaca dulu sebelum ngomong selera," Ucap Mia.

"Gue masih berjuang, Mi," lesu Daman, "pedes banget mulut lo."

"Ini pasti ulah Mia," ujar Keynan yang baru saja masuk kedalam obrolan.

"Halo Abang ganteng," sapa Mia fanatik.

"Hai, Sil," Keynan menyapa Sila dan mengabaikan Mia.

Gadis itu terkekeh sesaat melihat raut Mia yang di tekuk, "Hai Nan, pakabar?"

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang