Happyreading
"Yo."
"Hm."
"Lo kasih Railey makan apa? Tumben sopan," cicit Mia, "lo tau nggak, Man. Pas gue baru masuk tadi, dia cium tangan gue dong sambil bilang, malam Tante Mia," gadis itu curhat ke Daman di depan ayahnya Railey.
"Gue juga kaget," komentar Daman, "tadi aja dia ngeliat gue terus di senyumin, mana kalau senyum cantik banget lagi, biasanya dilirik sinis."
Mia mengangguk, "heran banget Railey jadi baik begini."
"Emang dari dulu anaknya baik," sahut Keynan tak terima, "kalian aja yang kurang bisa ambil hati anak kecil. Nggak telaten."
"Yee, segala nyalahin gue," Mia mencomot macaroon di meja, "anak tetangga pada demen banget maen sama gue, mereka bilang Tante Mia baik, Tante Mia cantik. Hampir tiap hari mereka main."
"Kapan?" Tanya Daman yang langganan nginep rumah Mia, " perasaan nggak pernah ada anak kecil main ke rumah lo. Malah seinget gue lo sempet bawa sapu lidi sambil marahin bocah yang main lato-lato depan rumah."
Keynan menahan tawa, "dibiasain deh mulai telaten sama anak, kasihan anak lo nanti kalau punya ibu garang."
"Setuju," sahut Daman.
"Diem lo," Mia menyikut perut Daman, "lo juga nggak telaten."
"Tapi gue nyari bini yang telaten."
Mia merotasi matanya, "yaudah sih, kehadiran gue disini buat di bully nih? Kalau iya gue pulang nih?!" Gadis itu berdiri dari duduknya syarat ancaman.
"Pulang aja, hati-hati ya," penuturan Keynan membuat Mia jengkel.
Mia memaksakan senyum dan kembali duduk, "punya sepupu kayak kalian tuh makan ati banget tau nggak."
"Yo," kini giliran Keynan yang memanggil cowok itu.
Rio yang sedang menekan mesin kopi menoleh, "apa?"
"Lo kenal Celine?"
"Kenal. Direktur nya Event Planner, kan?"
Keynan mengangguk, "dia bilang sama gue lo booking Event Planner minggu depan, buat apa?"
"Oh itu," Rio kembali duduk dan menyeruput kopinya, "ulang tahun Sila."
"Di Luxury?"
"SUMPAH DEMI APA?!" Mia terkejut, itu adalah restoran termahal yang Mia tau. "
"Diem dulu," Daman yang asik nyimak jadi terganggu karena Mia.
"Iya Luxury, kenapa emang?"
"Cuma acara ulang tahun doang lo booking Luxury? Udah gitu pake jasa Event Plannernya Celine?" Mia tepuk tangan dramatis, "wah, buang-buang duit."
"Lo nggak minat ngasih duitnya ke gue aja gitu? Terus kita rayain ultahnya di cafe ramen? Gue jamin Sila seneng," Daman mengajukan penawaran.
"Nggak cuma ulang tahun doang sih, gue mau sekalian bikin engagement," kata Rio santai membuat Keynan menoleh cepat.
Lelaki dengan slimfit hitam itu terkekeh meremehkan, "tunangan secara resmi maksud lo?"
"Iya."
"Tanpa restu bokapnya?" Keynan membuka kancing teratas kemeja slimfit nya, "lo sehat?"
Rio membasahi bibir bawahnya lantas mengendikkan bahu, "siapa tau setelah kita tunangan om Fajar berubah pikiran?" Itu harapan Rio.
"Terserah lo mau ngelakuin apa, tapi yang jelas jangan ceroboh," peringat Keynan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Romance[Sequel of RIO-STAY WITH ME] Dapat dibaca terpisah. Move on bukan perkara yang mudah. Perlu mendaki gunung, menuruni lembah, menyebrangi samudra, mencairkan es di Antartika dan masih banyak lagi rintangan yang harus di lewati. Rencananya, Sila akan...