empat puluh dua

5.8K 275 3
                                    

Happyreading 🕊️




"Jasa bikin anak keliling... Jasa bikin anak keliling... Jasa—"

Mia memukul punggung Daman dengan kantong plastik berisi botol soda satu liter, "goblok! Lo mau di omelin tetangga, ha?!"

"Yang penting kan ini komplek rumah lo, bukan gue," Daman tersenyum miring, "jasa bikin anak keli—"

"Diem!" Sila menyumpal mulut Daman dengan handuk kecil.

Pagi ini mereka tengah jogging bersama di komplek rumah Mia.

Daman memuntahkan handuk itu, "bekas keringet lo, njir!"

Mia terkekeh.

"Mangkannya diem!" Sila mengelap keringatnya dengan punggung tangan, "udah tau orang capek malah cari ribut."

"Gue nggak nyari ribut sama kalian."

"Tapi nyari ribut sama orang se kampung," sela Mia.

Kali ini giliran Daman yang terkekeh, "Mi, tetangga lo ada yang cantik nggak?"

"Ada tuh si markonah, mau gue kenalin?"

"Kok nggak meyakinkan ya?"

"Lo tanya gue jawab, terserah kalau ragu."

"Kalau tetangga lo, Sil. Ada yang cantik nggak?" Kini giliran Sila yang jadi sasaran.

"Ada."

"Siapa?" Daman antusias.

"Wati," Sila mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto ke Daman, "nih, gue dapet dari IG nya, cantik kan?"

Mata Daman membulat penuh, "gila! Namanya kurang kekinian tapi orangnya cantik banget anjir."

Sila tersenyum miring, "iya namanya kurang kekinian plus ada dua juga."

"Apanya ada dua?"

"Nama nya."

"Maksud Lo?"

"Dia tuh kalau pagi jadi montir, namanya Wawan," tutur Sila, "kalau malem jadi Wati."

Mia tergelak hingga menghentikan langkahnya, "cocok banget sama Daman."

"Mana ada!" Daman tak terima, "meskipun jomblo menahun gini, gue nggak belok."

"Kali aja kalau belok laku," ledek Sila.

"Lebih baik jomblo sampai tua gue."

"Bener ya?!" Mia menunjuk Daman.

"Nggak lah," timpal cowok itu, "paling juga cari dukun mujarab buat nge gebet Teressa."

"Man.. Man, dari dulu hubungan lo ama Tere nggak pernah jelas," mereka berbelok ke arah rumah Mia.

"Iya, iyaaaa yang hubungannya sama Rio udah jelas," sewot Daman.

Sila menipiskan bibir, "nggak ada niat kesana padahal."

"Gue udah ngasih kejelasan se jelas-jelas nya ke Tere. Cuma dia aja yang kayaknya nggak mau sama gue."

"Mangkannya cari yang baru," timpal Mia.

"Lha ini lagi cari," balas Daman, "tapi malah kalian rekomenin sama waria."

Sila tertawa, "yaudah nanti gue cariin mantan temen kosan gue."

"Ada?" Tanya Daman lagi.

"Banyak."

"Eh, itu mobil siapa depan rumah gue?" Mia mengernyit menetapa mobil silver terparkir di depan rumah nya.

"Lo nggak ada utang ke siapa-siapa kan, Mi?"

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang