Enam

11.3K 566 4
                                    

Happy🕊️Reading

Sila merogoh ponselnya yang bergetar di dalam tas, "aku pilih yang coklat muda aja mbak. Sewa untuk seminggu, ya."

Pegawai butik tersebut mengangguk dan segera mengemas kebaya pinjaman Sila.

"Halo," Sila mengapit ponselnya dengan bahu sementara kedua tangannya sibuk mencari kartu debit miliknya.

"Lagi dimana, Sil?" sapa Brandon di sebrang sana.

"Bentar, Brandon. Bentar." Sila menjauhkan ponsel dari telinga. Fokus nya kembali pada pegawai butik.

"Mau cash atau-"

"Debit aja bisa?" Sila memberikan kartunya untuk di urus.

Setelah pembayaran selesai, Sila mendapatkan kebaya yang di inginkan, "pengembalian maksimal Minggu depan di jam yang sama ya, kak."

Sila mengangguk lantas kembali menempelkan gawai di telinga, "halo, iya, Brandon. Ada apa?"

"Sibuk banget, ya?"

Sila kembali memasukkan kartu kedalam tas, "Enggak. Cuma lagi pinjem kebaya aja buat acara wisuda. Kalian udah nyampe Surabaya belum?"

"Udah nih, barusan," jawab Brandon, "gue jemput ya? Lo dimana sekarang?"

"Gausah, deh. Gue di Aisheen butik. Jauh dari apartemen lo."

"Aisheen butik?" Brandon menerka, "butik yang di Surabaya Utara? Yang pernah lo tunjukin itu kan."

"Iya."

"Tunggu. Sepuluh menit gue sampe."

Panggilan dimatikan sepihak. Sila duduk di salah satu sofa dan mulai memasuki alam pikirnya.

Liburan yang di rencanakan Mia akhirnya terlaksana. Mereka datang ke Surabaya untuk berlibur sekaligus menghadiri acara wisuda Sila yang diselenggarakan tiga hari lagi.

Atas kesepakatan bersama, mereka berangkat naik pesawat dan bermalam di apartemen Brandon. Mia tidak mengijinkan mereka booking kamar hotel, mengingat apartemen Brandon yang luas dan memiliki empat kamar pasti cukup untuk menampung mereka.

Lagian jika tinggal bersama pasti lebih seru.

Namun sampai saat ini Sila tidak mengetahui, apakah Rio hadir bersama mereka atau malah sebaliknya.

Lelaki itu tidak memberi keputusan yang pasti. Kata Mia, pawang Rio ribet banget kalau mau ditinggal. Rio jadi susah liburan dan susah ngumpul gara-gara si pawang.

Sila bisa memaklumi itu. Lagipula di antara mereka baru Rio yang sudah berumah tangga, menjabat sebagai suami dan ayah tentu tugas yang tidak mudah.

Berbeda dengan Brandon, Keynan dan Daman yang masih single. Tentu saja hidupnya dihabiskan untuk diri sendiri dan pekerjaan.

Ngomong-ngomong soal pawang, Sila jadi heran, apa Auristella se-over protective itu pada Rio? Lagi pula kalau Auris tipe wanita yang sangat pencemburu, kenapa dia tidak ikut saja kemanapun Rio pergi? Maka dengan begitu Rio bisa berlibur dan Auris tetap bisa mengawasi suaminya.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang