Disini Brandon sama Keynan favorit bgtt
HappyReading💜
Sepanjang perjalanan, Sila terus menggigit jari. Ia tidak tau akan berakhir seperti ini. Sila merasa kalau Auris hanyalah seorang ibu yang ingin memiliki sedikit waktu dengan anaknya. Itu saja.
Bahkan tidak pernah terlintas resiko apapun dalam pikirannya.
"Hotel Friston deket tol nggak sih?" Tanya Mia.
Keynan memutar kemudi, "kita cari jalan lain. Bakalan macet kalau lewat jalan biasa."
Daman menoleh menatap Sila disampingnya, "santai. Rio cucunya ultraman, pasti bisa selamatin Railey."
Brandon yang duduk di depan menoleh, "gapapa, Sil. Lo nggak tau. Ga perlu panik."
Keynan mengendus, merasa telah menyudutkan Sila tadi, "sorry, Sil."
Sila menggeleng, bahkan dia tidak marah sama sekali pada Keynan, "gue cuma takut mereka kenapa napa."
"Udah dibilangin cucunya ultramen, jangan khawatir. Rio juga punya jurusnya Luffy one piece."
"Bentar lagi nyampe," celetuk Mia.
Brandon mengambil ponselnya menelpon hotel Friston, "gue bisa nge lobi orang dalem."
Keynan menatap Brandon sekilas lalu kembali fokus pada jalanan. Mereka harap-harap cemas saat Brandon memulai panggilan.
"Malam," mulai Brandon, "reservasi atas nama Auristella, ada?"
Brandon menatap Keynan, "udah check out sepuluh menit lalu?" Ujar Brandon dengan telfon masih menempel di telinga, "ada info lagi? oke, terimakasih."
"Auris checkout sepuluh menit lalu, resepsionis bilang dia keluar bareng anak kecil."
Mendengar itu, Keynan menaikkan kecepatan mobilnya. Tak butuh waktu lama mobil hitam itu memasuki area parkir.
"Mereka pasti belum jauh," Keynan mematikan mesin mobil, "kalian mencar."
"Itu mobil Rio?" Ujar Sila sesaat setelah turun. Ia berlari menghampiri namun tidak ada Rio didalam sana.
"Rio!" Teriakan Daman menarik atensi semua orang, mereka berlari ke arah selatan melihat Rio yang sudah terbaring penuh luka.
"Yo, lo nggak papa?" Daman yang sampai lebih dulu menepuk pipi Rio.
Rio berusaha membuka matanya lalu menemukan Keynan disana, "cepet kejar. Dia bawa Railey," ujarnya terbata-bata.
Keynan segera melemparkan kunci mobilnya pada Brandon karena cowok itu lebih jago berkemudi dengan kecepatan di atas rata-rata.
Kedua cowok itu masuk ke dalam mobil dan melesat pergi.
Daman meraih kunci mobil milik Rio lalu membawa lelaki itu pulang.
Sila terlihat sangat terpukul, membuat Mia tidak tega, "it's okay. Kita bisa obatin Rio di rumah. Lukanya nggak terlalu serius kayaknya."
Di kursi belakang, Sila duduk memangku kepala Rio, ia menyeka air matanya, "gimana Railey?"
"Selama ada Keynan pasti aman." Daman di kursi kemudi berusaha menenangkan.
Sila mengusap kepala Rio dan mengecupnya berkali-kali, "maaf sayang. Aku nggak tau bakalan kayak gini."
Rio berusaha tersenyum lalu menggenggam tangan Sila, "bukan salah kamu," lirihnya sembari mengusap air mata Sila yang jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Romansa[Sequel of RIO-STAY WITH ME] Dapat dibaca terpisah. Move on bukan perkara yang mudah. Perlu mendaki gunung, menuruni lembah, menyebrangi samudra, mencairkan es di Antartika dan masih banyak lagi rintangan yang harus di lewati. Rencananya, Sila akan...