Chapter 19

1K 116 3
                                    

"Hai!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai!"

Aku melangkahkan kakiku mendekat kearah Jeffrey yang baru saja mematikan rokoknya.

"Hai.."

Entah sejak kapan aku menjadi merasa canggung setiap berada di dekat Jeffrey. Padahal beberapa minggu lalu aku masih biasa saja.

"Mau jalan-jalan gak?" Tanya Jeffrey yang membuatku mengerutkan kening, sekarang sudah pukul setengah 7 malam. Dan biasanya kalau bertemu sehabis jam kantor, aku dan Jeffrey hanya akan pergi makan malam lalu pulang ke rumah. "Jalan kemana?" Aku balik bertanya kepadanya.

"Ke...... Senayan Park, mau?"

Aku tertawa pelan saat mendengar nada suara Jeffrey, dia sendiri pun nggak yakin mengajakku jalan-jalan di jam pulang kantor.

"Macet tuh jalanan, emang nggak capek?" Kataku sambil menunjuk kearah jalan raya di depan gedung kantor kami. Jeffrey meringis pelan.

"Jalan-jalan di GBK aja kali ya, mau gak?

Mengingat kami bisa berjalan kaki ke GBK dan rasanya lumayan juga kalau ke GBK bisa menghirup udara yang masih banyak oksigen dari pohon-pohon disekitarnya. Aku setuju. Tapi aku bilang aku akan mengganti sepatu dulu karena hari ini aku mengenakan heels 3 cm, dan sepatu runningku ada di kantor jadi aku harus naik terlebihdahulu.

Dua puluh menit setelahnya, kami sudah berjalan bersisian di sepanjang trotoar GBK. Tasku dan Jeffrey sudah ditaruh di mobil Jeffrey, dan sebenarnya aku juga nggak tau Jeffrey mau ngapain.

"Gimana progressnya?" Tanyaku mengingat soal sekolah Jeffrey.

"So far all good, minggu depan bos gue mulai wfo. Jadi gue bisa minta recommendation letter. Sekarang lagi ngerjain personal statement."

"Keburu nanti?"

"Harusnya sih keburu, pokoknya sebelum Juni tahun depan. Karena kalau lewat dari itu, takut ketahan karena visa."

Jeffrey mengajakku duduk disalah satu kursi yang kosong.

"Tanggal 11 bulan depan lo ulang tahun, kan?"

Aku terkesiap saat mengetahui kalau Jeffrey tau ulang tahunku, aku saja nggak tau kapan dia berulang tahun. "Curang banget pakai orang dalam." Kataku karena sangat yakin ia tau dari Syanaz.

"Hahaha.. Mau hadiah apa, Aleta? This is your first birthday with me."

Dulu aku selalu suka ulang tahun. Kejutan, kue ulang tahun, hadiah, dan keluarga serta teman-temanku yang berkumpul. Tapi semakin kesini semakin aku sadar ulang tahun sudah nggak semenyenangkan dulu.

"Nggak usahlah, I don't really excited for my birthday. It's just like... a normal day." Ucapku sambil menyandarkan punggungku dikursi, menengadahkan kepala menatap langit malam yang sedang cerah hari ini.

MEET CUTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang