Chapter 22

1.1K 119 6
                                    

Metta: *sent a link*Metta: Udah join aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Metta: *sent a link*
Metta: Udah join aja

Aku membuka pesan dari Metta yang dikirim sejak satu jam yang lalu, aku baru selesai mengunjugi kantor pajak dan nggak sempat membuka ponselku sama sekali. Metta mengirim link Instagram Mbak Jo yang diunggah tiga hari lalu. Aku sudah tau perihal foto ini, tapi sepertinya Metta baru melihatnya mengingat sekarang ia sedang berada dibelahan dunia lain.

Aleta: jangan lupa cokelatnya
Aleta: baju kalo ada jg boleh
Aleta: langsung bawa ponakan jg gapapa

Metta: Mulut loooo tuh!!

Aku tertawa membaca respon Metta, lalu kembali membuka link Instagram Mbak Jo.

Foto pertama adalah fotonya bersama sang suami dan sang anak. Foto kedua adalah foto Mbak Jo bersama Metta dan Kak Ivan. Foto ketiga hampir sama dengan foto kedua tapi ada tambahan personil yaitu Mami, Om Rico –perwakilan keluarga Papi, aku, dan kedua orangtua Kak Ivan. Dan foto terakhir adalah foto keluarga Mbak Jo, yang ada diriku didalamnya.

irawati982: tak kira jefri masih single looh
replied by joevannami: ya single nangin ora available tante haha

Aku terkekeh lagi, padahal sudah membaca balasan Mbak Jo lebih dari lima kali, tapi setiap membaca lagi rasanya aku baru pertama kali membaca komentar tersebut.

Berbicara soal Jeffrey, setelah hari itu aku dan Jeffrey mulai berkomunikasi lagi namun nggak se-intens sebelumnya. Dan besok adalah hari dimana aku akan menjelaskan tentang "Kenapa Aleta bisa mengatakan kalau ia nggak bisa melanjutkan kedekatan dirinya dengan Jeffrey?".

Hari ini aku izin pulang cepat dan tentunya diperbolehkan oleh atasanku, karena seminggu terakhir ini aku selalu pulang diatas jam 9 malam dan itupun masih melanjutkan pekerjaan di rumah. Jadi hari ini aku pulang lebih awal dan langsung tidur. Membayar hutang tidurku yang sebenarnya nggak akan pernah benar-benar lunas.

"Tumben pulang cepat, Ta."

"Iyaa aku ngantuk banget, mau langsung tidur. Malaman tolong bangunin ya."

***

"Ta bangun... Itu ditungguin.."

"Uhmmm.."

Aku menggeliat saat mami mengguncang tubuhku beberapa kali.

"Itu ada tamu, kamu bangun dulu. Cuci muka."

"Hmmmm? Tamu siapa?" Aku duduk diatas kasurku, masih dengan mata setengah tertutup aku berusaha mencari ponselku.

"Cuci muka dulu aja sana, udah daritadi ditungguin itu." Perintah mami sambil meninggalkanku di kamar sendirian. Aku menyalakan ponselku yang sejak pulang sengaja aku matikan, supaya orang kantor nggak ada yang mencariku. Saat sudah terhubung dengan internet, beberapa missed call dan pesan dari Jeffrey masuk.

MEET CUTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang