Matahari sudah mulai menghilang di ujung barat saat mobil Jeffrey memasuki sebuah perumahan di daerah BSD. Ia memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah yang terdapat angka "58", ia memastikan terlebih dahulu apakah nomor rumahnya benar namun sosok yang berdiri dibelakang pagar rumah itu membuat kedua sudut bibir laki-laki itu tertarik membentuk sebuah senyuman.
"Hai... Jauh ya kesini?"
Aleta, perempuan yang langsung berlari keluar rumah sesaat setelah Jeffrey mengirim pesan mengabari kalau laki-laki itu sedang menukarkan KTP dengan kartu tamu di portal depan, membuka pagar mempersilahkan Jeffrey masuk ke dalam rumah.
"Jauh tapi karena tolnya lancar jadi nggak berasa."
Lusa kemarin setelah pulang kantor, Aleta pulang bersama Metta karena ia akan menginap di rumah Metta. Ivan sedang pergi ke luar kota, jadi Aleta dan Maminya memilih untuk menemani Metta di rumah.
"Halo Jeffrey.."
Jeffrey tidak hanya disambut oleh Maminya Aleta namun juga dengan makhluk kecil yang sedari tadi terus mengikuti langkah Jeffrey dan mengendus bagian kaki Jeffrey.
"Kina, back off!- Jeffrey sori ya, Kina giginya lagi gatal. Jadi suka gigit, sofa aja udah habis tuh digigit dia." Suara Metta terdengar dari arah dapur, memperingatkan anak bulunya untuk tidak menggigit tamu rumahnya.
"Sore Tante, Mbak Metta.. Nggak apa-apa Mbak.."
Seminggu berlalu sejak malam ulang tahun Aleta, rencana awalnya Jeffrey akan ikut makan siang dengan keluarga Aleta namun karena ada pekerjaan mendadak membuat Jeffrey tidak bisa ikut bergabung. Jadi hari ini adalah pertama kalinya Jeffrey bertemu dengan keluarga Aleta dengan status yang sudah berubah menjadi pacarnya Aleta.
Aleta sendiri belum menceritakan detailnya kepada Mami maupun Metta, setiap ditanya Metta perempuan itu hanya akan menjawab "Doain aja." lalu langsung merubah topik obrolan.
"Kayak anak international school ya.." Bisik Aleta kepada Jeffrey saat melihat Metta memanggil Kina untuk makan.
"Mau pergi Jeff?" Tanya Maminya Aleta sambil duduk di sofa seberang Jeffrey. "Iya Tante, mau ajak Aleta pergi. Nanti saya langsung antar Aleta pulang."
Sore ini Aleta akan pulang ke rumah sendirian, karena Mami masih akan menginap di rumah Metta. Aleta menolak bekerja dari rumah Metta karena jauhhh sekali, rasanya Aleta tidak akan tahan harus berhimpitan di dalam kereta yang sudah kembali normal lagi.
Setelah obrolan singkat dan makan spaghetti brulee buatan Metta, Aleta dan Jeffrey berpamitan. Mami, Metta, dan Kina, yang berada digendongan Metta, mengantar keduanya sampai pagar rumah.
"Ta jangan lupa kunci pagarnya nanti, lampu depan juga dinyalain aja. Besok sebelum berangkat kantor, titipin rumah ke Pak Slamet ya."
"Iya Mami.."
Jeffrey menghitung sudah kelima kali Maminya Aleta mengingatkan anak bungsunya yang seminggu kedepan akan bermalam sendirian di rumah. Sebenarnya Aleta biasa saja tidak merasa takut, tapi sepertinya Mami masih menganggap Aleta anak kecil. Padahal sudah 25 tahun.
"Jeff, titip ya di Jakarta sampai minggu depan. Ivan balik, Mami juga balik ke rumah kok."
Gantian Metta yang menitipkan Aleta ke Jeffrey, padahal jarak Jakarta-BSD kan bukan seperti Jakarta-Pontianak.
"Eh tapi nggak apa-apa kan dititipin gini?"
Aleta menaikan alisnya menatap kakaknya tidak mengerti. Sebenarnya tidak ada masalah, tapikan Aleta jadi terlihat seperti anak balita yang sedang dititipkan ke daycare.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET CUTE [COMPLETED]
Narrativa generaleAleta seperti diberi kesempatan menjadi pemeran utama dari sebuah cerita yang ia sendiri tidak tau berjudul apa, ia terus ditempatkan pada adegan-adegan tidak terduga yang ia sendiri tidak yakin akan berakhir seperti apa. Bagi Aleta, pertemuannya de...