Aleta: jeffrey's birthdayy countdown
Aleta: one wish one dayJeffrey: Berarti 7 ya?
Aleta: iyes tpi berlaku selama 7 hari setelah ulang tahun
Aleta: biar gak pamali sebelum ulang tahunJeffrey: Ya udah aku mikir dulu
Jeffrey: Biar gak rugiAleta: hihh
Aleta: padahal mah udah nyiapin kanJeffrey: Kata siapa?
Aleta: aku
Aleta: soalnya kan kamu geerJeffrey: Hahahaha enak aja
Jeffrey: Tapi bener sih
Jeffrey: Udah geer :pAleta: setiap bangun tidur kasih 1 wish yaa
Jeffrey: Ok cantik
Jeffrey: Kamu udah mau berangkat kerja?Aleta: bentar lagii, lagi siapin bekal dulu
Aleta: *sent a photo*Jeffrey: Enakk
Jeffrey: Hati-hati yaa, kabarin kalau udah sampeJeffrey mengunci layar ponselnya, lalu berjalan kearah dapur untuk mengambil makanan yang sedang dihangatkan di microwave. Setelahnya, ia kembali duduk di sofa depan TV dan mengambil ponselnya, mencari kontak ibunya.
"Good morning anak lanangku, tengah malam toh disana? Belum tidur?"
"Belum Ma, Mama lagi ngapain?"
"Lagi nunggu Papamu nih, mau temanin Golf di Rancamaya. How's your project?"
"Lancar Ma, lagi revisi beberapa. Harusnya bulan depan udah final draft."
"Puji Tuhan, on time ya 2 years. Graduation nanti sekeluarga kesana ya, sekalian holiday. Biasanya akhir tahun kan?"
"Ada yang pertengahan tahun, ada yang akhir tahun. Tapi Jeff usahain akhir tahun ini Ma."
"Good, tapi tetap selesaikan dengan baik ya. Jangan buru-buru dan ndak fokus, karena mau kejar akhir tahun.- Kalau Mama ajak Aleta kira-kira boleh ndak ya sama Mamanya Aleta?"
"Pas banget, Jeff juga baru mau bilang ke Mama kalau Aleta ikut."
"Oalah, Aleta sudah ok?"
"Eh belum, Jeff belum bilang Aleta. Maksudnya Jeff bilang dulu sama Mama, nanti Jeff ngomong lagi sama Aleta. Aleta-nya gimana, kira-kira bisa ambil cuti gak. Mama mau berapa lama?"
"Dua minggu saja kali ya, kasian juga Kaila kalau kelamaan. Bang Noel juga ndak bisa lama-lama."
"Oke, nanti Jeff coba ngobrolin dulu sama Aleta. Kalau Aleta ok, Jeff izin ke maminya lewat telepon dulu."
"Ya wis, sekarang sing penting fokus Nak. Tuh Papamu sudah selesai- Pa iki loh anakmu, dereng turu."
"Bagaimana Jeffrey? Lancar semua?"
"Aman Pa, tinggal revisi beberapa aja. Nanti kalau graduation kesini Pa, Mama udah rencanain tuh."
"Iya pasti kesana sekeluarga, sekalian Aleta ya. Besok Aleta mau kesini sama Kaila, karena Joevanna dan Bang Noel ke Pontianak jadi Kaila mau main disini tapi sama Tante Aleta-nya. Papa ajak ke Bogor boleh?"
"Gak pa-pa sih kalau Aleta-nya mau, mau Papa ajak ke Rancamaya lagi? Ajarin golf aja tuh."
"Ndaklah, main di rumah Bogor saja. Biar Aleta tidak stress di Jakarta mulu."
"Nginep? Kalau nginep, Jeff izin maminya Aleta dulu."
"Tergantung Mamamu.- Mau menginap atau langsung pulang Ma?"
"Kalau Aleta mau menginap, ya nginap. Hehehe.."
"Ya wis Jeff, izinkan ke mamanya Aleta dulu. Besok Papa dan Mama jemput Aleta di rumahnya."
"Iya, nanti jam 2 di Jakarta Jeff telepon maminya Aleta."
Setelah mengakhiri sesi video call dengan kedua orangtuanya, Jeffrey mulai bersiap-siap untuk tidur. Laki-laki masuk ke dalam kamarnya, di kamar sebelah Dylan sudah tertidur pulas sejak pukul 6 sore tadi. Getaran ponselnya mengurungkan niat Jeffrey yang baru akan memejamkan matanya.
Aleta: aku sudah sampai kantor yaa
Laki-laki itu menyentuh icon telepon disebelah nama Aleta.
"Haiiiii Jejeee!"
Jeffrey tersenyum, mendengar sapaan panjang dari suara Aleta yang selalu terdengar ceria saat mengangkat teleponnya.
"Morning sayang, semangat banget pagi ini?"
"Semangat dong, soalnya ditelepon kamu tepat sebelum aku memulai pekerjaan hari ini. Tapi kok kamu belum bobo?"
"Mau dengar suara kamu dulu."
"Aduh... Manis banget, tau aja aku minumnya americano."
Laki-laki itu tidak bisa menahan tawanya, ia menegakkan tubuhnya lagi untuk duduk bersandar di dinding yang berada di belakang kasurnya.
"Aku anggap kamu udah sarapan ya, pagi-pagi gini udah ngopi."
"Beneran udah dong, hari ini keburu beli bubur di Alfamart."
"Nah bagus kalau gitu. Eh iya, aku tuh telepon kamu karena tadi aku habis telepon mama. Katanya besok kamu ke rumah mama?"
"Tadi katanya karena mau dengar suara aku."
Suara merajuk Aleta membuat Jeffrey terkesiap, "Itu sekalian juga." lanjut Jeffrey membela diri.
"Huuu dasar, makin jago aja ngelesnya. Iya besok aku ke rumah kamu, Mbak Jo telepon semalam minta tolong aku temenin Kaila dua hari. Tapi tadi sempet lupa, untung kamu ingetin."
"Katanya Papa mau ajakin kamu ke rumah Bogor, nginep tapi. Kamu mau?"
"Hmm boleh sih, nanti aku bilang mami."
"Kamu capek gak dua hari gitu?"
"Nggak kok, gak pa-pa."
"Beneran gak pa-pa Ta? Jangan nggak enak nolak sama orangtua aku, they will be fine if you don't want to. I don't want to drain your energy to spend two days straight with my mom, aku tau bawelnya kayak gimana."
"Ih beneran gak pa-pa tau, aku kan juga udah sering pergi sama mama kamu. Sudah bisa dan terbiasa dong, lagian nggak separah itu kok."
"Bener ya? Kalau energi kamu itu habis recharge-nya bakal lama."
"Kok lama? Kok bisa lama? Kenapa lama?" Diseberang sana pertanyaan Aleta benar-benar terdengar bingung, tidak mengerti dengan ucapan Jeffrey. Sedangkan tanpa Aleta tau, Jeffrey sudah tersenyum lebar siap mengucapkan kalimat mautnya.
"Soalnya charger kamu, yang super duper fast charging ini lagi jauh."
Suara tawa Aleta langsung memenuhi pendengaran Jeffrey, "HAHAHAHA! Je serius aku gak expect kamu ngomong begitu." Ujar Aleta terbata karena masih berusaha meredakan tawanya.
"Udahan itu ketawanya, nanti diomelin boss. Aku mau tidur deh, kamu lanjut kerja yang rajin ya Tata. Nanti, jam 12 di Jakarta aku telepon mami kamu. Besok papa jemput kamu di rumah."
"Dasar! Ya udah, gampang aku tek-tok-an sama mama kamu. Kamu tidur sana, good night jelek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET CUTE [COMPLETED]
General FictionAleta seperti diberi kesempatan menjadi pemeran utama dari sebuah cerita yang ia sendiri tidak tau berjudul apa, ia terus ditempatkan pada adegan-adegan tidak terduga yang ia sendiri tidak yakin akan berakhir seperti apa. Bagi Aleta, pertemuannya de...