Satu minggu sebelumnya; Kurona menceritakan pada Sera bahwa dirinya menjual informasi kepada seorang pahlawan terkenal bernama Endeavor.
"Sangat sulit mengharapkan pertemuan tidak disengaja dengan pahlawan terkenal semacam Endeavor, tapi ketika aku pulang dari mal kemarin, aku tidak sengaja bertemu Todoroki Shoto."
Sera meneguk ludahnya. Tidak ia sangka Kurona akan berurusan dengan pahlawan nomor dua abadi, yaitu Endeavor. "Lalu ...?"
Mereka menuruni bus, berjalan pelan sembari Kurona memulai ceritanya.
Kemarin malam usai Aime Kurona dari rumah sakit, tanpa sengaja ia mendapati Shoto Todoroki—teman sekelas Izuku Midoriya dan Katsuki Bakugou. Anak-anak UA ini saking terkenalnya bisa membahayakan diri sendiri. Namun orang-orang yang bermimpi jadi pahlawan mana mungkin merasakan takut hanya karena berjalan sendirian di malam hari. Jadi Kurona mendatanginya, menyapanya, dan meminta foto bersama.
"Sempat-sempatnya kau melakukan itu?! Biarkan aku melihat fotonya!" potong Sera.
Sontak Kurona menahan terjangan Sera yang beringas seraya mengambil ponsel dari sakunya. "Sabar, dong!" jeritnya frustasi.
"Ta-tampan sekali! Ditambah lagi sangat ramah!" puji Sera kala melihat foto Kurona bersama Shoto Todoroki yang bisa dibilang tanpa jarak. "Ukh! Aku iri!"
Kurona menjulurkan lidahnya, menyimpan kembali ponselnya.
Melihat itu Sera dibuat jengkel karenanya. "Lalu setelah itu?!" tuntutnya.
Setelah foto bersama, tidak lupa Kurona mengucapkan terima kasih dan selamat malam pada si manusia setengah panas-setengah dingin bernama Shoto Todoroki tersebut.
"Omong-omong, tidakkah kau ingin mendengar kabar Touya?"
Langkah kaki Shoto membatu. Pemuda itu menolehkan kepalanya ke belakang dengan horor, seolah baru saja mendengar kabar paling mengejutkan sepanjang hidupnya. "Apa maksudmu? Siapa kau?"
Melihat ekspresi syok itu tentunya membuat Kurona merasa bersalah. Padahal sudah baik hati Shoto menerima sapaannya dan mau berfoto bersama, tetapi Kurona malah menghancurkan momennya.
"Aku perlu bicara dengan Endeavor. Kalau kau ingin tahu lebih lanjut, buat saja janji bertemu denganku esok. Aku akan mendatangi kantor Endeavor setelah jam makan siang. Itu pun kalau dia mau menerima kehadiranku."
"Huh ...?" Shoto termangu. "Jangan bercanda!" Detik berikutnya ia mengambil langkah cepat untuk menangkap Kurona kalau saja gadis itu tidak tiba-tiba menghilang dan muncul di belakangnya.
"Kuharap kau menghargai informasi ini dengan membayarku. Kebetulan aku butuh uang, oleh karena itulah aku ingin dipertemukan dengan Endeavor besok. Sampai jumpa!"
Mendengar cerita tersebut, Sera memiringkan kepalanya ragu. "Siapa Touya?"
"Ah, itu informasi rahasia." Kurona mengangkat bahu. "Oleh karena itulah aku mengajakmu hari ini untuk ikut ke kantor Endeavor."
Sera tersentak, menghentikan langkahnya di trotoar sembari menoleh ka kanan dan kiri jalan. Selesai makan siang bersama karena ajakan 'gawat' dari Kurona, pikir Sera mereka hanya akan membicarakan rencana masa depan depan. Namun tiba-tiba saja ....
"Ka-kau mengajakku ke tempat Endeavor?!" Sera memegangi kedua pipinya, menatap ekspresi malas Kurona dari balik kacamata hitamnya. "Sejak bertemu denganmu aku jadi mudah sekali terkejut ... aku jadi takut mati akibat serangan jantung ...."
"Sudahlah, aku hanya ingin kau tahu caraku mengumpulkan uang daripada nanti terkejut dan malah memilih berhenti dengan rencana yang sudah kususun ini."
"Baiklah ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
TiME COLLAPSE [√]
FanfictionBNHA X OC [BOOK TWO] ... Fungsi Pahlawan mulai melenceng sejak All Might menjadi Simbol Perdamaian. Ditambah lagi quirk memenuhi seluruh dunia, sampah masyarakat ada di mana-mana. Kata 'damai' tak ada artinya meski kejahatan ditekan oleh pahlawan pe...