- 10 -

106 33 0
                                    

Kini Sera dan Aime berdiri di depan gerbang SMA UA.

Bagi Sera yang tidak pernah menjejakkan dan sangat ingin menjadi bagian dari UA, merasa sangat terkagum-kagum dengan sekolah tersebut. Berbeda dengan Aime yang terlihat biasa saja, soalnya gadis itu sudah pernah ke sini.

Sungguh bikin iri! Sera membatin gemas. Apalagi Ai-chan berteman dengan Bakugou yang itu! Yang pernah muncul di tv karena berbagai peristiwa!

Sera mengepalkan tangannya di depan dada, melompat tidak sabar ketika Aime mulai berbicara dengan Bakugou.

"Kau terlihat sangat sehat, Katsuki!"

"Ah? Kau pikir manusia sepertiku bisa sakit?"

Aime mengerutkan kening, mengapit dagu dengan jarinya sebelum melirik ke belakang. "Entah mengapa aku pernah mendengar kalimat sejenis itu dari mulut seseorang? Yah, siapa peduli? Sepertinya memang ada iblis yang tidak bisa sakit sepertimu," tunjuknya pada Bakugou.

"AH?! KAU NGAJAK BERANTEM HAH?!"

Aime menutupi wajahnya dari Bakugou yang mengamuk, sementara Sera merasa senang memperhatikan keduanya.

"Oh, iya. Kenalkan, dia temanku, Sera."

Merasa namanya dipanggil, Sera segera melangkah maju dan membungkukkan badannya pada Bakugou.

"Na-namaku Kazuhito Sera. Maafkan kami karena sudah datang tiba-tiba ...?" Sera melirik Aime yang mengangguk, seolah bangga atas perkembangannya dalam berbicara dengan laki-laki. "Hehe," kekehnya.

Katsuki hanya diam, menatap Aime yang tanpa alasan memberikan senyuman pada Kazuhito. "Aizawa-sensei menunggu."

Pemuda itu berjalan lebih dulu, diikuti Aime yang menatap lurus ke depan dan Sera yang memperhatikan lingkungan UA.

"Kudengar UA punya sistem pertahanan yang kuat, tapi kita benar-benar diizinkan masuk, ya?" bisik Sera.

Aime menoleh, lantas mengangguk. "Itu karena kita sudah membuat janji," jelasnya.

"Kau membuatnya secara mendadak, Ichimatsu sialan," cibir Bakugou dari depan.

"Maaf, tapi ini sungguhan keadaan darurat, Katsuki." Aime membalas dengan serius, membuat Bakugou berdecak.

Sera hanya bisa terdiam canggung di samping mereka. Ia memperhatikan pepohonan yang bergoyang, lalu memandang langit jingga sebelum memasuki gedung UA. Mereka menaiki lift menuju lantai teratas, sepertinya ruang guru karena tujuan mereka ialah 'Aizawa-sensei' yang Bakugou sebutkan sebelumnya. Namun belum sampai ke ruangan yang Bakugou arahkan, tiba-tiba mereka bertemu dua laki-laki. Satunya berambut hitam dengan badan tegap, sedangkan satunya berambut kuning agak membungkuk.

"Oh! Tsukauchi-san! Kebetulan sekali!" seru Aime yang membuat Sera dan Bakugou otomatis menoleh kepadanya.

Dua pria asing itu bahkan ikut kebingungan.

"Sebelumnya saya telah mencari Anda di kantor, tetapi mereka bilang Anda sedang keluar. Ah! Sebelum itu perkenalkan, nama saya Kurona Aime. Dan teman saya ini bernama Kazuhito Sera, saya yakin kalian berdua tahu dengan nama Kazuhito."

Sera tersentak, lekas membungkuk untuk memperkenalkan diri. "Kazuhito Sera."

"Ah, rupanya Anda putri Kazuhito-san." Tsukauchi melepaskan topinya, meletakkannya di depan dada. "Nama saya Tsukauchi Naomasa," ujarnya selagi melirik heran pada Aime Kurona.

"Omong-omong, apakah kalian membutuhkan sesuatu dari saya?"

Tanpa ragu-ragu Aime mengangguk. "Karena saya sudah membuat janji dengan Eraser Head, jika kalian berdua tidak sibuk, saya ingin kalian juga bergabung."

TiME COLLAPSE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang