"Begitu 'kah?" All Might dan Tsukauchi tersenyum. "Sepertinya akan sulit menghentikan kalian."
"Entah mengapa mereka mengingatkanku dengan anak bermasalah di kelasku," ujar Eraser Head, membuat Aime dan Sera memiringkan kepala mereka. Aime tersenyum, sementara Sera mengerjapkan matanya bingung.
"Tetapi, cara kalian benar-benar terdengar curang, ya? Meminta bayaran."
Aime terkekeh atas ucapan Eraser Head. "Hanya ingin mengungguli AFO, soalnya dia selalu selangkah lebih maju."
All Might mendekatkan tubuhnya, sudah kebelet tertarik dengan dua tamu asing tersebut. "Omong-omong, Nak, apakah bakatmu tak berbatas?"
"Ah," Aime tersentak, memandang Sera yang sama penasarannya. "Sama seperti Sir Nighteye, bakatku berbatas. Kemungkinan sebentar lagi suaraku akan hilang kalau terlalu banyak membeberkan masa depan, tapi besok akan kembali seperti semula."
"Kau bahkan mengenal Nighteye, sepertinya sudah banyak yang kau lakukan selama ini." Tsukauchi bergabung.
Aime pun mengangguk. "Aku mengenal kalian semua, tapi kita tidak perlu membahasnya. Saat ini yang lebih penting adalah kesepakatan, bukan?"
"Setelah mendengar seluruh ucapanmu barusan, mana mungkin kami menolaknya." All Might dan Eraser Head mengangguk, itu artinya UA yang akan menanggungjawabi masalah keuangan mereka.
Aime dan Sera ikut mengangguk. Gadis berambut hitam dikepang satu itu mengambil sesuatu dari tas, mengeluarkan map berisikan surat persetujuan. Dan gadis berambut putih menyediakan pulpennya. Sungguh niat dan profesional.
"Ini memang lebih lambat dari kejadian aslinya, tetapi saat All Might pensiun karena pertarungan dengan AFO, Anda mengetahui suatu kebenaran dari sana. Mengenai Shigaraki Tomura."
Surat perjanjian telah disetujui atas nama UA dan Pihak Kepolisian, All Might dan Naomasa Tsukauchi yang menandatanganinya. Ketiganya pun kembali menaruh perhatian pada Aime Kurona yang menatap kosong map di atas meja.
"Shigaraki Tomura adalah cucu dari Shimura Nana," ujarnya.
Sera memperhatikan gelagat All Might yang tiba-tiba mematung. Meskipun ia penasaran dan selalu berusaha memendamnya agar tidak menyusahkan Aime, tetap saja ia ingin tahu segalanya. Ia juga mau tahu, mengapa penampilan All Might sangat berbeda dengan yang ditampilkan ke publik.
"Ti-tidak mungkin ...," lirih All Might.
"Untuk sekarang hanya sampai situ, karena Chisaki Kai lebih penting saat ini." Aime melirik Tsukauchi, menghadapnya. "Tsukauchi-san dan Sir Nighteye sedang mengawasinya, bukan? Overhaul, dia mendaur ulang apa yang telah disentuhnya. Lelaki itu sedang membuat peluru penghilang quirk menggunakan darah dari seorang anak perempuan yang menjadi tahanannya. Akan kuberitahu anak bu—"
Dan suara itu mendadak berhenti. Tidak hanya Sera yang tersentak, semua orang lekas menatap Aime yang menutup mulut dengan telapak tangan. Gadis itu menunduk, memejamkan matanya.
"Ada apa?" tanya Eraser Head.
Sera sontak teringat dengan batasan yang Aime bicarakan barusan, dan melalui pesan ketika dirinya di toilet akibat diserang sakit perut.
"Se-sepertinya itu batasannya hari ini," jawab Sera canggung.
Aime membuka kembali matanya, mengangguk atas ucapan Sera. "Maaf, tolong tunggu sebentar."
Aime mengambil buku tulis dari dalam tas, mulai menulis apa yang diketahuinya.
______________________________________
Bakat Anak Buah Overhaul;
1. Pengakuan,
2. Penghalang berwujud kubah,
3. Tipe pukulan cepat dan kuat,
4. Penyerapan vitalitas orang lain agar meningkatkan ukuran dan kekuatan,
5. Pengambilan objek seperti senjata, dll.,
6. Menghilangkan keseimbangan,
7. Menumbuhkan kristal dari tubuh,
8. Pemakan segalanya, kecuali racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TiME COLLAPSE [√]
FanfictionBNHA X OC [BOOK TWO] ... Fungsi Pahlawan mulai melenceng sejak All Might menjadi Simbol Perdamaian. Ditambah lagi quirk memenuhi seluruh dunia, sampah masyarakat ada di mana-mana. Kata 'damai' tak ada artinya meski kejahatan ditekan oleh pahlawan pe...