22. Ayaz Vs Wira!

238 16 7
                                    

Malam ini Hikari kembali tidak bisa tidur, setiap kali selepas menghabiskan waktu dengan pria itu ia selalu seperti ini. Otaknya tak bisa berhenti bekerja berfikir keras menelan bulat-bulat permintaan sosok Presdir nya itu, ditambah dengan jantungnya yang berdebar bak seorang remaja yang tengah jatuh cinta.

Jatuh cinta?

Tidak mungkin, Hikari sadar diri. Tapi pria itu malah memintanya untuk menjadikannya sebagai daftar 'Favorit' nya, itu terlalu tiba-tiba juga sangat membingungkan. Maksudnya apa ia yang tidak peka dengan tindakan pria itu selama ini ya?

Kalau mengingat lagi sikap Ayaz kepadanya emang agak berbeda juga terlalu berlebihan. Tapi kenapa bisa ya?

Itu yang selalu menggentayangi fikiran Hikari setelah Ayaz menyatakan keinginannya. Apa pria itu buta? Atau pria itu tengah menjebak nya? Mengetes nya? Mempermainkan nya?

Ada banyak alasan kenapa Hikari tak meng-iyakan permintaan sang Presdir, selain terlalu mengejutkan juga karena prinsip dan masa lalu nya yang buruk sehingga membuat ia harus berhati-hati mengambil keputusan ketika di dekati oleh kaum adam.

Hikari perempuan yang normal, ia juga pernah jatuh cinta tapi sayang kepada pria yang salah. Dan tentang masa depannya yang tengah ia susun susah payah takut tiba-tiba hancur hanya karena cinta monyet belaka. Posisi nya kini sudah sangat aman, Hikari hidup tenang meskipun dibebani hutang keluarga nya tapi selain itu ini  yang paling normal dibandingkan tahun-tahun sebelum nya ia bagaikan hidup di neraka.

Ia lumayan tertutup jika menyangkut tentang kehidupannya, hanya Danisa yang tahu selain itu ia tak memiliki teman lain yang tahu kisah kelam nya. Bahkan Riri sekalipun. Ada banyak ketakutan jika ia membuka hatinya untuk Ayaz atau pria lain, takut mereka tak bisa menerima kekurangan nya, takut mereka kecewa dengan keadaannya, tapi untung sejauh ini belum ada pria mana pun yang terlihat sungguh-sungguh mendekati kehidupannya sehingga Hikari tak perlu mengkhawatiri kan semua itu.

Awalnya baik-baik saja sebelum Ayaz mengutarakan keinginannya malam ini, prinsipnya kian goyah. Apakah ia bisa mengabaikan pria itu? Bagaimana jika dia memang serius menyukainya?

"Kenapa aura pak Ayaz kuat banget ya, apa dia pake pelet?" Hikari mengerang sambil menendang-nendang udara frustasi. Bodoh dengan ucap nya sendiri

"Astagfirullah, su'udzon." tapi memang begitu Keadaannya, karisma Ayaz terlalu kuat dan sangat sulit di abaikan oleh perempuan manapun. Termasuk Hikari

Apa dia sudah terpincut ya dengan pria dewasa nan mapan itu?


Aduduh! Ia malah bertambah kacau di tengah malam padahal besok harus bangun pagi-pagi untuk mengunjungi rutan juga pergi kerumah tante cantik. Baru diminta kaya gini aja ia udah gila, gimana kalau diminta jadi istrinya si Presdir ya?

Auto kejang-kejang.

Oke itu berlebihan. Tapi mungkin bisa lebih dari itu.

Hikari meraih ponselnya berniat mengalihkan fikiran nya dari pria itu, tapi di tengah-tengah keseruannya ia malah mendapati satu pesan singkat dari Wira, di tengah malam pula.

Hei, kenapa belum tidur?

Mata Hikari mebelalak, bagaimana bisa Wira tahu ia belum tidur? Ah sial, dia pasti melihat status online nya. Hikari menggigit bibir bagian dalam nya, membiarkan pesan itu beberapa menit sebelum membalas nya. Kebiasaannya agar tidak di kira orang kurang kerjaan karena terlalu fast respon.

Sepuluh menit berlalu, dan Hikari pun langsung membalas nya.

Iya nih pak, masih ada kerjaan sedikit. Hehe

My Beloved BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang