Ayaz memenuhi ucapannya yang akan menunggu gadis nya di lobi, ia duduk tepat di sofa lobi sambil berpura-pura memainkan tab nya dengan gaya sok sibuk. Beberapa staff yang baru tiba nampak terkejut mendapati pemilik perusahaan besar itu sudah tiba di waktu yang lebih awal dari biasanya. Mereka dengan sopan melempar sapaan ramah dan dibalas senyuman tipis oleh sang Presdir.Sekitar sepuluh menit berlalu akhirnya gadis yang ditunggu-tunggu tiba, ia masih berada di posisi yang sama seakan tak memperdulikan kehadiran gadis itu padahal dalam hati ia sudah sangat lega mendapati gadisnya tiba dengan selamat.
Memang agak lebay kelakuan bapak Bos satu ini, tapi pria itu hanya ingin memastikan keadaan gadisnya setelah ia turunkan begitu saja di area pergudangan. Diam-diam tanpa mengalihkan tatapan nya dari layar tab Ayaz tersenyum tipis.
Hikari sendiri pun tak kalah terkejut seperti pegawai lain yang baru tiba mendapati Ayaz dengan santai duduk di area lobi, tapi ia berusaha menormalkan ekspresi wajahnya agar tidak ada orang yang curiga. Setelah menggesek Card miliknya di mesin Hikari melintas di depan Ayaz dan menyapa sosok itu sopan seperti pegawai lainnya, baru dua langkah ia melewati pria itu tiba-tiba sosok itu berdiri dari duduk nya. Ikut berjalan dibelakang nya dengan langkah santai.
Menyadari itu Hikari tiba-tiba dag-dig-dug tak karuan dan tanpa sadar mempercepat langkahnya sedikit panik memasuki lift, Ayaz yang melihat sikap Hikari hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan. Mereka memasuki lift berbeda, tapi sebelum Ayaz memasuki lift khusus yang berada di sisi lift Hikari ia menoleh kearah gadis itu yang berdiri menegang di tengah-tengah ruang persegi seorang diri sambil melempar senyuman maut dan kerlingan genit.
Sontak saja hal itu membuat Hikari terkesiap mendapat godaan dari prianya, ia berpegang di sisi lift agar tubuhnya yang tiba-tiba mleyot tidak ambruk ke bawah. Kedua pipi putih chuby nya memerah dengan irama jantung yang kian berdetak dua kali lebih cepat, ia tidak percaya jika Bos besarnya bisa bertingkah seperti itu.
Hikari mesem-mesem sendiri, ia gemas dengan Ayaz.
Tring....
Ponselnya berbunyi, satu pesan masuk dari seseorang yang baru saja membuatnya mesem-mesem.
Semangat kerjanya Tingker Bell 💖
Luluh lantah Hikari setelah membaca pesan tersebut, senyum nya kian merekah. Hari ini akan berbeda dari hari biasanya, semangat nya kian membara karena mendapat semangat dari orang nomor satu di perusahaan nya.
............
Dengan langkah lunglai Anita berusaha menyamakan langkahnya dengan bu Fitri yang tak sengaja berpapasan ketika didepan gedung perusahaan, Anita yang memiliki Schedule cukup banyak hari ini terpaksa berangkat lebih awal daripada biasanya agar pekerjaan nya bisa ia selesaikan.
"Jadi mereka minta di kirim Design nya pagi ini?" tanya bu Fitri
Anita mengangguk sambil merapih kan rambutnya yang tergerai
"Iya bu, dadakan banget katanya mau di review."Bu Fitri mengangguk-angukan kepalanya mengerti.
Pernahkah kau bertanya Seperti apa bentuk air tanpa wadah
pernahkah kau mengira Seperti apa bentuk cintaaaa...Suara nyanyian riang terdengar di telinga kedua wanita yang tengah berjalan beriringan itu, suara nya bersumber dari bilik ruangan divisi mereka, keduanya saling pandang dengan raut wajah bingung.
"Suara siapa itu bu?" tanya Anita yang dibalas gelengan oleh bu Fitri.
Daripada menebak-nebak kedua wanita itu pun berjalan cepat ingin memastikan pemilik suara cempreng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boss
RomanceSatu hal yang akan selalu Hikari ingat, "Jangan ada Love Affair di tempat kerja." Terhadap siapapun itu, ia akan menjaga hati nya. Ia tidak mau membuat skandal seperti teman nya di tempat kerja nya yang dulu. Pekerjaan nya terbengkalai, fokus nya h...