39. Play With My Bos!

187 15 2
                                    


Double up nih Bos, senggol dong wkwkwk...

Jangan lupa Vote dan komen banya banya guys....



.............

Seperti yang Ayaz sampaikan saat istirahat lewat pesan singkat nya, pria itu mengajak Hikari menuju mall besar di kota untuk berkencan. Waktu mereka terlalu singkat jadi Ayaz putuskan saja mengajak Hikari kesana seperti yang Kasih sarankan, karena jika mengajak ke Taman atau ke tempat wisata lain mungkin lebih baik di waktu libur agar lebih puas menghabiskan waktu bersama.

"Pak Bos mau beli sesuatu?" tanya Hikari sambil menoleh kearah Ayaz. Karena pria itu tiba-tiba saja mengajak nya ke salah satu mall megah di kota.

"Tidak, aku akan mengajak mu berkencan."

"Ke-kencan?"

"Ehm- ayo!" Ayaz membalas dengan semangat sambil membuka seat belt nya.

Hikari mengerjap pelan, ia akan berkencan dengan Bos nya di mall?

Akan seperti apa ya nanti?

Apa mereka akan menonton film romantis bersama?

Atau.... Apa ya?

Ia tidak tahu karena tak pernah melakukan hal itu dengan pria manapun, hanya Danisa yang kerap menemani nya atau Riri yang terkadang meminta antar untuk membeli sesuatu. Ah ia ingat pernah diajak menemani Ayaz untuk membeli dasi disini dan Hikari dibelikan lima bando dengan harga tak wajar.

"Tingker Bell... " suara Ayaz mengintrupsi ketika pintu nya dibuka oleh pria itu. Romantis sekali kan?

"A- i-iya pak Bos." Hikari pun segera turun dari mobil mewah milik Bos nya itu.

Mereka berjalan bergandengan tangan memasuki mall mewah tersebut, tangan besar Ayaz melingkupi tangan mungil miliknya erat. Terasa hangat juga... Nyaman. Hikari masih malu-malu dan Ayaz kebalikan nya, pria itu terlihat sudah pro. Sama sekali tak terlihat canggung.

Hmmm... Pasti Ayaz sering mengajak mantannya kencan di mall? Fikir Hikari.

"Hika, ada gambaran makanan apa yang ingin kamu makan?" tanya Ayaz, meleburkan fikiran negatif nya.

Hikari menatap beberapa food court yang mereka lintasi, ia tak tahu. Makanan apapun ia pasti makan selagi halal, enak dan harganya pas dikantong.

"Jangan bilang bebas atau terserah karena aku gak ada menu makanan seperti itu." tambah Ayaz  mengundang cengiran Hikari.

Ah pria itu benar-benar tahu suara hati perempuan seperti nya, hampir saja Hikari mengatakan hal itu tadi.

"Pak Bos ada saran?" tanya Hikari karena bingung, biasanya kalau pulang kerja gini ia hanya akan menggoreng telor, naget, buat nasi goreng atau bikin mei instan. Tapi kan masalahnya tak mungkin ia menyarankan hal itu kepada Bos nya.

Ayaz nampak diam sejenak sebelum menarik pelan lengan Hikari menuju sebuah resto yang menyediakan makan khas Jepang.

"Makan disini gapapa kan? Olya bilang dessert disini juga enak."

"Gapapa pak Bos." dimana aja asalkan sama pak Bos, aku mau. Lanjut Hikari dalam hati terkikik geli.

Ayaz memesan sushi dan sasimi porsi besar, sedangkan Hikari memesan chiken katsu. Tak lupa Ayaz pun memesankan dessert andalan resto tersebut untuk gadisnya yang gemar dengan makanan manis.

Beberapa saat usai mengisi perut Ayaz mengajak Hikari mengitari beberapa toko pernak-pernik perempuan

"Mau beli sesuatu?" tawar Ayaz

My Beloved BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang