👞BiJo-20👞

4.6K 662 57
                                    

Ayo vote kalau gak bisa komen, oke?

200 vote dan 70 komen~

Bianca—Jovan

Suara jeritan Jovan terus terdengar sejak dia dibawa paksa kembali ke rumah lama nya, Jovan mau Bianca!

"BIARIN JOVAN KELUAR! AAAAAA BIARIN JOVAN KETEMU SAMA BIANCA! AKHHH KELUARIN JOVAN!"

Tubuh Jovan gemetar hebat, dia meremat rambutnya kuat dan menendang pintu kamarnya sekuat yang dia bisa.

"KELUARIN JOVAAAAN! BIARIN JOVAN SAMA BIANCA AJAAA!"

Jovan menatap kamarnya dengan gelisah, dia melihat jendela kamar yang sudah dipaku sehingga Jovan tak mungkin bisa lari dari jendela.

Jelas-jelas Jovan tadi ngeliat tubuh Bianca sudah bermandikan darah, apa Bianca baik-baik saja? Jovan takut Bianca kenapa-napa.

Jovan berusaha berpikir cepat, dia harus keluar dari kamar dan menemui Bianca secepatnya.

Sementara orang tua Jovan sudah menyiapkan surat cerai untuk Bianca dan Jovan, mereka pasti bisa bercerai dengan tuduhan Bianca selingkuh.

Putra nya tidak boleh bersama wanita murahan seperti Bianca. Tak pantas sama sekali, Jovan harus mendapatkan yang lebih daripada Bianca.

"Bagaimana keadaan wanita itu?" tanya Mami Jovan pada suaminya.

"Dia koma, benturan di kepala membuatnya mengalami pendarahan dan geger otak, ada kemungkinan kerusakan memori terjadi saat dia bangun."

"Bagus, bawa surat ini ke pengadilan agama, setelahnya Jovan dan Bianca resmi bercerai."

Sebenci itu Mami Jovan pada Bianca, dia menyesal sudah membiarkan Jovan menikah dengan wanita sialan itu.

Tak akan pernah dia biarkan Jovan kembali pada Bianca.

"Persiapkan pertemuan dengan keluarga Federick, kita akan menjodohkan Jovan dengan Putri mereka." titah Mami Jovan.

Jovan itu lebih pantas bersama Clesya, seorang Dokter Penyakit dalam yang sangat pintar dan sopan.

Mana cocok Jovan bersama wanita bekasan seperti Bianca, tidak boleh, cukup sekali saja mereka membuat kesalahan dengan menikahkan Jovan dengan Bianca.

Tidak untuk kedua kalinya.

....

Alira saat ini tengah menatap tubuh Bianca yang terbaring lemah di ruang ICU, ada Barina dan Katarina juga yang turut menemani Alira.

"Kapan Bianca bangun?" tanya Barina.

"Entahlah, doakan saja semoga secepatnya dia bisa sadar lagi, pekerjaannya sudah menumpuk."

Mereka turut bersedih dengan apa yang terjadi, pasti ini ada gubungan dengan kutukan Dameswara, tidak akan bahagia sebelum salah satu masuk rumah sakit jiwa.

"Biarkan Bianca istirahat, pasti dia akan bangun walau tak tau kapan." cetus Barina.

Bianca itu kuat, mereka yakin pasti dia akan bangun.

Orang tua Bianca tadi sudah datang, mereka mempersiapkan keperluan untuk membawa Bianca pergi dari Indonesia.

Surat perceraian Bianca sudah datang dan itu membuat kedua orang tua Bianca merasa direndahkan, langsung saja mereka akan membawa Bianca jauh dari Jovan.

Mereka kira, Bianca apaan, walau Bianca bejat tapi Bianca tetap putri kesayangan mereka.

Jadi bagus kalau Bianca dijauhkan dari Jovan, untuk waktu yang lama.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang