👞BiJo-10👞

6.9K 779 91
                                    

Ayo votenyaaaaa tolong, tinggal mencet bintang doang loh ini.

Huh, 200 vote dan 70 komen.

Bianca-Jovan

Hari ini Bianca ulang tahun, dan Jovan lupa akan hal itu, sampai membuat pria itu menangis tersedu-sedu.

Karena dia gak bawa kado apapun untuk Bianca, padahal Bianca sudah mengatakan pada Jovan kalau dia tak perlu membawa kado dan Bianca pun tak masalah.

"Hiks..Jo izin pulang ya, Jo mau buat kue untuk Bianca."

Bianca tertawa pelan, begitu lembut dan sangat membuat Jovan berdebar, pria itu tengah duduk dipaha Bianca dan memeluk wanita-nya mesra.

"Bisa beli kue aja Jo."

"Enggak mauuuu ihh, mau buat kue hasil tangan Jo!"

"Ya udah, kamu boleh pulang, nanti sore kemari lagi ya."

"He'em..hiks..maaf ya Jo lupa kalau hari ini ulang tahun Bianca..hiks.."

"Gak papa kok, namanya juga manusia. Ya udah sana pulang, hati-hati di jalan yah."

"Cium dulu~"

Bianca mengapit dagu Jovan dan mulai mencium mesra bibir Jovan, memeluk pinggang Jovan mesra dan puas mendengar desahan manis Jovan.

"Umh.."

"Ahhh..Bianca..mhh.."

Bianca melepas ciuman mereka dan turun ke tulang selangka pria manis itu, membuat beberapa bekas kemerahan disana lalu kembali mencium bibir Jovan.

Setelah selesai dengan sentuhan manis berdua, Jovan segera pergi dengan semangat.

Dia kembali semangat setelah dicium sama Ayang.

Tak lama setelah Jovan pergi, Abimanyu masuk dengan senyuman yang begitu lebar dan manis.

Abimanyu sudah membawa kado untuk Bianca.

"Bianca, selamat ulang tahun~"

"Makasih Abim, oh ya, aku mau bilang sesuatu."

"Bilang apa?"

Senyuman Bianca berikan, dia bertopang dagu dengan tatapan mata yang begitu tenang dan sulit diduga.

"Abim, mulai sekarang kau bukan asistenku lagi."

Deg!

Abimanyu yang tadinya sangat bahagia, sontak terdiam.

Tatapan matanya berubah menjadi sedih dan kecewa, sekaligus marah.

"Apa? Tapi kenapa!?"

Bianca tertawa pelan.

"Aku tau apa yang kau lakukan pada Jovan kemarin, kau membayar wanita itu agar pernikahan kami batal, harusnya kau tau kalau aku benci cara kotor seperti itu, Abim."

Abimanyu menggeleng ribut, dia segera mendekati Bianca dan menatapnya pilu.

"Kamu kenapa jadi gini Bianca! Aku yang duluan sama kamu tapi kenapa aku yang harus dibuang!? Kamu bilang kamu suka sama aku!"

"Itu dulu, salahmu karena terus menolakku."

"Aku takut sama kutukan Dameswara makanya nolak kamu!"

"Aku gak perduli, mulai sekarang kau bukan asistenku, kau akan aku tempatkan di posisi Manajer."

"AKU GAK MAU! KAMU GAK BISA GINIIN AKU BIANCA!"

"Kenapa enggak?"

Abimanyu berlutut, menangis meraung memohon agar tidak dipindah tugaskan, dia tak mau, dia hanya mau menjadi Asisten Bianca dan dekat dengan wanita itu.

"Aku mohon Biancaaa hiks..jangan kaya giniii huhuuu aku suka sama kamu Biancaa..hiks.."

"Tapi aku tidak."

"APA KARENA JOVAN!? KAMU BERUBAH SEJAK BERSAMA PRIA RENDAHAN ITU!"

Bianca mendorong tubuh Abimanyu dan menginjak perut pria itu, tatapan matanya begitu gelap dan mengerikan.

"Siapa yang kau sebut rendahan, hah?" bisiknya geram.

Abimanyu tertawa kuat, dia menyentuh kaki Bianca dan melepaskan sepatu yang wanita itu pakai, lalu dengan lembut mencium kaki Bianca.

"Bianca..aku mencintaimu..aku rela kalau hanya kamu jadiin jalang pribadi..asal kamu gak sama Jovan.."

"Gila, keluar kau."

"Hahahaha Bianca-Bianca, kamu gak bakal bisa lepas dari aku!"

"Kau sudah tak waras, keluar sekarang!"

Abimanyu terkikik pelan, dia menjilat bibir bawahnya lalu mengangguk senang, Abimanyu punya banyak rencana agar Bianca menjadi miliknya.

Kalau yang ini gagal, masih ada yang lain.

Sementara Jovan, baru sampai di rumahnya dan langsung sibuk membuat kue di dapur, dia harus membuat kado indah untuk Bianca.

"Jo, kenapa kamu pulang?"

"Jo mau buat kue buat Bianca, dia ulang tahun."

"Ohh gitu, yaudah, jangan buat dapur berantakan."

"Iya mami~"

Jovan tersenyum lebar, ini adalah kue pertama yang akan dia beri untuk wanita selain mami nya, dan itu untuk wanita istimewa-nya.

"Semoga Bianca suka~"

Bianca akan menyukai apapun yang Jovan berikan.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang