👞BiJo-08👞

6.9K 808 106
                                    

Akhirnya bisa double up karena komen dah penuh.

200 vote dan 65 komen yuk.

Bianca-Jovan

Bianca merasa aneh pada Jovan, sejak 2 hari Bianca keluar dari rumah sakit, Jovan jadi lebih pendiam, bahkan dia tak bersuara sedikitpun selama bekerja.

Jovan juga tak memberikannya bekal atau sarapan, tak menawarinya kopi atau apapun itu, dia jadi lebih dingin.

Apa ada sesuatu yang terjadi? Atau Jovan mulai merasa bimbang atas rencana pernikahan mereka?

Jadi hari ini Bianca mencoba bertanya pada pria manis itu, kali aja Bianca tau penyebab Jovan diam seperti ini.

"Jovan."

Secara spontan Jovan mendongak, dia tadi sibuk memeriksa jadwal Bianca hari ini, dengan mood jelek karena teringat perkataan Gabriez kemarin.

"Ya Buk?" jawabnya pelan.

Bianca menatap Jovan dalam dan menuntut, kali ini Bianca terpaksa mengintimidasi Jovan agar pria itu mau bicara.

"Kemari kamu."

Patuh, Jovan langsung bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati meja Bianca, menunduk tak berani menatap tatapan dingin Bianca.

"Saya Buk.." lirihnya.

"Apa ada masalah pada mu Jovan? Kenapa sikapmu aneh 2 hari belakangan ini."

Jovan gelisah dibuat Bianca, selain karena nada bicara, tatapan Bianca membuatnya gerah tiba-tiba.

"Buk..kayanya kita batal nikah aja."

Bianca tak menunjukan reaksi berlebih, dia tersenyum tipis.

"Kenapa tiba-tiba? Disaat semua persiapan untuk pernikahan sudah hampir saya selesaikan."

Jovan semakin takut, nada suara Bianca sangat dingin dan datar.

"Soalnya..ada pria yang lebih pantas anda nikahin daripada saya..pria itu bilang dia adalah pria pertama yang anda tiduri dan ambil keperjakaanya dan dia yang pantas anda nikahi..bukan saya."

Bianca mengernyit heran, perasaan Bianca dulu hilang keperawanan karena diperkosa sama teman satu sekolahnya, bukan karena meniduri pria lain.

"Siapa yang bilang?"

"Pria yang bernama Gabriez."

"Kamu dibohongi."

"Hah?"

Bianca menghela napas pelan, sulit ya punya calon suami yang overthinker dan juga insecure an, jadinya gini-nih, belum apa-apa udah mau batal nikah aja.

"Saya dulu korban pelecehan, apa yang Gabriez katakan semua bohong, tapi kalau kamu memang mau batal nikah ya tidak masalah."

Jovan tiba-tiba merasa tungkainya lemas, dia meremat kuat tangannya dan menunduk dalam, membiarkan tetesan air mata jatuh.

Sudah salah sangka, batal nikah pula tuh, Jovan jadi merasa seperti orang tolol.

"Hiks..maaf..hiks.."

Bianca menggeleng pelan, selembut apa sih hati Jovan ini.

"Kamu memang mau batal nikah Jo?" tanya Bianca memastikan.

Jovan menggeleng pelan, dia menyeka air matanya dengan punggung tangan, lalu berjalan mendekati kursi Bianca, dengan berani dia duduk dipangkuan wanita yang memakai rok ketat sepaha itu.

"Gak mau..hiks..mau tetap nikah sama Bianca..hiks.." tangisnya seraya memeluk Bianca erat.

Bianca mengangguk pelan, mengelus punggung Jovan agar pria itu tenang, akhirnya kesalah pahaman ini selesai juga.

.....

"Kau bisa kan, mengatakan itu pada Bianca?"

"Berani bayar berapa?"

"200 juta, ini uangnya aku bawa."

"Oke, besok ya, aku ada jadwal pemotretan."

Abimanyu tersenyum puas, akhirnya dia mendapati cara agar Bianca dan Jovan batal nikah, yaitu dengan cara memfitnah Jovan.

Kalau nanti wanita suruhan Abim mendatangi Bianca dan mengaku sudah pernah ditiduri Jovan, pasti Bianca akan langsung membatalkan pernikahan mereka.

"Akhirnya, yang pantas bersama Bianca cuma aku, bukan siapapun apalagi Jovan."

Abimanyu tak akan pernah membiarkan Bianca menikahi siapapun.

Bianca adalah miliknya walau hubungan mereka hanya sebatas Asisten dan Nyonya.

Bianca tak boleh terikat dengan pria manapun, kutukan Dameswara tak akan membiarkan Bianca bahagia bersama pria yang terikat hubungan dengannya.

Jadi, bagus kan kalau Bianca tak menikahi siapapun, dia jadi tak perlu berduka pada kutukan Ditinggalkan atau meninggalkan milik Dameswara itu.

Dan Abimanyu tetap bisa bersama Bianca, tetap dekat dan tetap mendapatkan perhatian wanita itu.

Siapapun tak boleh menggeser posisi Abimanyu, sebab Abimanyu yang paling tau apapun tentang Bianca.

Yang terbaik untuk Bianca, Abimanyu tau, jadi Bianca hanya butuh Abimanyu, bukan orang lain.

"Untuk saat ini, aku biarkan saja Jovan merasa bahagia bersama Bianca, tapi setelahnya tidak lagi hehehe, Bianca itu milikku, bukan milik Jovan~"

Ah, Abimanyu sedikit menyesal tak menerima cinta Bianca dari awal, tapi Abimanyu yakin kalau Bianca masih menyukainya sampai sekarang.

Bianca hanya menyukainya, hanya dia dan tak boleh digantikan oleh siapapun.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang