👞BiJo-18👞

4.8K 653 122
                                    

Ayo vote kalau gak bisa komen.

200 vote dan 70 komen, buru ya, komen chap sebelumnya gak tembus.

Bianca-Jovan

Bianca harus diberikan stock kesabaran yang sangat besar, pasalnya setelah dia sehat dari demamnya tingkanya makin menjadi-jadi.

Tingkat kebinalan Jovan naik drastis, Bianca jadi heran, apa suaminya kerasukan setan mesum?

"Biiii, nanti malam mau mandi bareng gak?" Bianca yang tadinya lagi sarapan langsung melirik, dia melihat Jovan ada didepannya dengan senyuman manis.

Apron yang senantiasa dia pakai setiap memasak membuatnya tambah lucu.

"Aku lembur Jo."

Senyum diwajah Jovan langsung hilang, dia mengernyit pelan.

"Loh? Setau aku kamu gak ada jadwal lebih deh, mana ada lembur." protes Jovan.

"Kamu kan gak tau jadwal pribadi aku."

"Jadi kamu lembur di kantor?"

"Ya, kayanya gak pulang juga sih."

"Gak boleh gitu dong, aku gak bisa tidur kalau gak ciumin kamu."

"Ya cium aja boneka mukaku."

Mukaku adalah boneka beruang coklat yang Jovan beli saat mereka liburan ke Jepang, Mukaku itu nama yang Jovan beri sendiri.

Aneh memang.

Jovan tampak tak terima, dia mendekati Bianca lalu protes keras.

"Kamu ini gak boleh gitu, harus pulang walau tengah malam!"

"Capek tau."

"Iihh gak mau tau aku!"

"Jo udalah, masih pagi jangan kaya gitu."

"Aku kenapa memangnya!?"

Bianca meletakan sendok dipiringnya lalu segera beranjak, jujur kepalanya pusing setiap denger Jovan mulai mengoceh atau mengajaknya berdebat.

Jovan yang melihat kepergian Bianca sontak marah "BIANCA! APA-APAAN KAMU, AKU BELUM SELESAI BICARA!" bentaknya marah.

Bianca tak perduli, dia berjalan menuju mobilnya dan memilih tidak bekerja hari ini.

Terlampau tidak mood karena ulah Jovan.

.....

Bianca tersenyum tipis saat melihat Abimanyu di dalam kamarnya, Abimanyu tengah menyulam lagi, sejak di RSJR ya kerjaan Abim cuma nyulam aja.

Pelan, Bianca masuk ke dalam kamar Abimanyu dan menyapanya.

"Abim, selamat pagi."

Abimanyu diam, dia menoleh dan tersenyum seketika "Biii!" pekiknya riang.

Dia beranjak dari duduknya lalu berlari mendekati Bianca, memeluknya erat dan mendusel diceruk leher Bianca.

"Bi udah lama gak jenguk Abim." rajuk Abimanyu.

"Maaf, kerjaan padet Bim."

"Huh, oke deh. Bi mau lihat hasil sulaman Abim? Bagus loh~"

"Boleh deh, mana?"

Abimanyu melepas pelukannya lalu berlari menuju lemari dibawah kasurnya, dia menarik salah satu nya lalu mengambil sebuah baju yang sudah diberi sulaman bagian bawahnya.

Abim berlari lagi menuju Bianca.

Kamar rawat Abimanyu begitu bersih dan bisa dikatakan mewah, Bianca memberikan kamar rawat terbaik di RSJR ini.

Bahkan ada Tv, pakaian Abim juga bagus-bagus. Ada kulkas juga, kamar mandi yang bagus dan makanan setiap harinya enak-enak.

"Lihat, bagus kan?" Bianca tersenyum lalu mengangguk, dia mengelus rambut Abimanyu lalu menerima baju berwarna putih pemberian Abim.

Ada sulaman berwarna hitam dibagian sudut kiri, sulaman bertuliskan nama Bianca dan Abimanyu.

"Udah minum obat?" tanya Bianca.

Abimanyu mengangguk senang.

"Udah sarapan?"

"Sudaaaah!"

"Bagus, aku gak bisa berlama-lama Bim, harus ke kantor lagi."

Raut wajah Abimanyu jadi sedih lagi, tapi dia gak mau jadi anak nakal maka dari itu Abimanyu mengangguk dan tersenyum.

"Baik, hati-hati ya. Kalau Abim sembuh nanti Abim jadi Asisten Bi lagi."

"Iya, sehat dulu ya Bim."

"Baik~"

Bianca mengelus rambut Abimanyu, dia tak menyadari bahwa seseorang memotret kegiatannya selagi ada di kamar Abimanyu.

Dan foto itu akan menjadi kehancuran awal dipernikahan mereka.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang