👞BiJo-22👞

4.1K 632 84
                                    

Jovan kalau gila jadi imut.

200 vote dan 70 komen.

Bianca—Jovan

Jovan terkikik pelan di sudut kamar inapnya, dia gak tau ini sudah berapa lama dia tinggal di kamar aneh ini, semua bilang kalau dia gila padahal enggak.

Jovan kan cuma kangen Bianca, gak gila dia tuh.

Ini mungkin sudah setengah tahun atau mungkin sudah setahun sejak Jovan bercerai dari Bianca, rambut Jovan sudah panjang sekali.

Tak pernah dipotong, mungkin sudah sampai sepinggangnya, hitam akal ikal sepinggang, rambutnya selalu dia ikat kuda agar tak terlalu berantakan.

"Pagi ini Bi mau makan apa? Biar Jo masakin lagi." ujarnya seolah-olah berbicara pada Bianca.

Sudah seperti kebiasaan dia selalu bicara di sudut kamar.

Krieet.

Jovan menoleh ke belakang, raut muka yang semula cerah kini penuh ketakutan saat Mami masuk ke kamarnya, senyuman Mami berikan.

"Jo, mami punya kabar loh." Jovan bergetar penuh ketakutan, kini dimatanya Mami adalah penjahat yang mengerikan.

Bayang-bayang saat Mami memecahkan Guci ke kepala Bianca membuat Jovan trauma berat.

"M-mau apa kemari..hiks..jangan kemari.." isak Jovan penuh takut, dia memeluk boneka beruang Mukaku, boneka yang dia beli di Jepang bersama Bianca.

Hanya boneka itu yang dibolehkan untuk Jovan pegang.

Mami tertawa senang, dia menunjukan sebuah foto dimana memperlihatkan Bianca tengah berpelukan dengan seorang pria.

Jantung Jovan langsung teremas kuat, tubuhnya bergetar menahan ketakutan dan amarah.

"Bianca sudah bersama asistennya lagi, mereka akan menikah." Mami terus memprovokasi Jovan sampai pria itu menggeram lirih.

"Kamu gak punya kesempatan buat balik sama perempuan gila itu."

Jovan melirik ke arah sapu yang ada di sebelahnya, dan kembali menatap kearah Mami yang membelakanginya.

"Sudah lebih baik kamu tinggal disini selamanya."

Pelan Jovan meraih sapu itu lalu berdiri, menatap sang Mami penuh emosi lalu mendekat.

"Mami akan bawa kamu ke luar negeri—"

"MATI KAU!"

Mami terkejut lalu berbalik.

BUAGH!

BUAGH!

BUGH!

BUAGH!

Jovan terus memukul Mami menggunakan sapu itu, memukul membabi buta dan menendangnya, Jovan terlampau gila.

"AKHH! LEPAS!"

Jovan mencekik leher Mami nya dan menatapnya penuh amarah.

"MATI! MATI! KAU PERUSAK SIALAN! MATI! HAHAHAHAH MATIIII!"

Jovan menyeringai puas saat melihat Mami nya tak bergerak dan mulai kehilangan kesadaran, lalu dia melihat pintu kamarnya terbuka.

Tanpa menunggu penjaga datang, Jovan segera berlari keluar dari kamar inapnya dengan Boneka mukaku dipelukannya.

Jovan harus mencari Bianca!

Jovan berlari keluar dari RSJR, dia sadar kalau kini dia dikejar para penjaga RSJR.

Melewati pagar dan melihat mobil yang familiar dimatanya.

Sementara disisi lain.

Alira mengendarai mobilnya dengan tenang, dia berkendara melewati RSJR yang terkenal akan banyaknya pria putus cinta disana.


"Ini jam ber—" Alira melotot kaget saat seorang pria menyebrang dan menyetop mobilnya dengan paksa.

BUGH!

BUGH!

"TOLONG AKU! BUKA PINTUNYA TOLONG AKU!" jerit pria itu.

Alira kenal wajahnya, itu mantan suami Bianca, dengan cepat Alira membuka kunci pintu dan membiarkan Jovan masuk.

"CEPAT JALAN CEPAT!" Jovan berteriak histeris.

Alira langsung melajukan mobilnya dengan kencang, ada apa ini.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang