👞BiJo-13👞

6.1K 746 77
                                    

Kenapa lama banget ya komennya penuh.

200 vote dan 65 komen aja.

Bianca-Jovan

"Bi..hiks..sakit.."

Bianca yang semula tengah tertidur di sofa sontak terbangun, dia yang menjaga Jovan malam ini setelah tadi Jovan selesai operasi.

Dengan cepat Bianca berjalan mendekati kasur dan menenangkan Jovan.

"Mana yang sakit sayang, sini biar aku elus."

"Hiks..perut aku sakit.."

"Iya kan baru dijahit, pasti ada rasa ngilu nya."

"Aku mau pipis.."

"Pipis aja, bentar aku ambil pispot dulu."

Jovan mengangguk, dia menatap lirih Bianca yang sibuk mencari pispot, Jovan ya harus pipis dari kasur, belum bisa gerak sedikitpun.

Setelah mendapat pispotnya, Bianca segera meletakan benda itu dibawah paha Jovan lalu menarik turun celana kendornya.

"Udah, pipis lah."

"Mhh.."

Jovan memejamkan matanya saat air kencing mulai keluar dan turun ke pispot.

"Udah?"

"Ng..udah.."

Bianca kembali mengambil pispot tadi dan membuang isinya ke kloset kamar mandi, setelah selesai Bianca kembali ke kasur dan menyeka area selangkangan Jovan dengan kain basah.

Jovan hanya mampu menahan malunya, pipi Jovan sudah merah padam tapi dia memang masih lemas.

Setelah selesai membersihkan selangkangan Jovan, Bianca kembali memakaikan celana dalam dan celana kendor Jovan.

"Sudah, kamu mau makan?"

"Enggak, aku mau tidur tapi kamu disisini aja."

"Iya sayang, aku disini."

Bianca duduk dikursi sebelah kasur Jovan lalu menggenggam tangan pria-nya erat, menciumi punggung tangan Jovan dan mengelusnya.

"Abim gimana?"

"Di penjara Jo."

"Bagus, dia udah gila."

Bianca mengangguk, dia mengelus rambut Jovan lembut dan menemani Jovan sampai pria itu tertidur kembali.

Setelah Jovan tidur, Bianca meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo Nyonya, Tuan Abimanyu sudah dimasukan ke RSJR, beliau dinyatakan mengidap Obsesife Objective dan juga Bipolar."

"Bagus, awasi saja dia."

"Baik Nyonya."

Bianca berbohong, Abimanyu tidak dimasukan ke penjara melainkan masuk ke RSJR, karena memang itulah tempat yang pantas untuk orang yang sakit jiwa seperti Abimanyu.

.....

"Hai Bianca."

Bianca menoleh ke pintu masuk kamar inap Jovan, ternyata ke 2 sepupunya datang untuk menjenguk Jovan.

Alira dan Katarina, Katarina masih berusia 25 tahun, baru nikah beberapa minggu lalu sama pacarnya sementara Alira masih berusia 21 tahun.

"Kami bawa kue, beli di Bakery depan kantor mu Bi." ujar Alira seraya meletakan kotak kue berukuran sedang.

"Bakery yang penjualnya bernama Zahian kan?" tanya Bianca.

Alira mengangguk "Dia manis." cetus Alira tiba-tiba.

Katarina dan Bianca sontak menatap kearah Alira, sepupu paling muda mereka ini gak pernah dekat sama laki-laki manapun, tiba-tiba berkata kalau pria pemilik Bakery itu manis.

"Dia gigolo Lir, jangan suka sama dia, cari yang lain aja." tegur Katarina.

Alira mengedikan bahunya "Aku hanya bilang dia manis, gak ada niat apapun."

"Ah masa?"

"Ck, berisik."

Alira melengos malas, menutupi rona tipis dikedua pipinya, masih ingat jelas saat pria bernama Zahian itu melayani Alira dengan ramah dan begitu ceria.

Rambut pirang pucatnya yang setengkuk, wajah manis, senyuman indah dan suara merdunya membuat hati Alira goyah sejenak.

Tapi untuk sekarang Alira masih fokus untuk kuliah dan bisnis restorannya, jadi untuk memikirkan cinta tampaknya belum saatnya.

"Terus si Ribell mana?"

"Biasalah, sama si Wibu." jawab Katarina.

"Dia bucin banget sama si Wibu, gue akui sih memang Tino itu montok, tapi kaya gabisa cari yang lain aja."

"Mana bisa bego, kan udah nikah mereka."

"Iya sih."

Alira hanya diam menyimak ghibah kedua sepupunya itu, memang yang terdekat hanyalah mereka.

Ribella, Bianca, Katarina, Alira.

Susunan mereka itu sebenarnya berurutan, Ribella cucu tertua dan sepupu tertua mereka, usianya 27 tahun, lalu Bianca, Katarina, Hastia dan ada 3 lagi yang lupa namanya siapa baru paling muda adalah Alira.

"Aku numpang kerjain tugas ya." izin Alira.

"Iya silahkan, anggap aja kamar lo Lir."

"Hm."

Alira dikenal sebagai Dameswara paling baik dan berhati malaikat, Bianca Dameswara paling bejat, Ribella Dameswara paling gila, Katarina Dameswara paling setia.

Dan yah, kalian bisa membaca cerita mereka di lapak yang terpisah.

👞Bersambung👞

Damn Boss [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang