Chapter 9

1.3K 94 16
                                    

Hallo hallo

Mas Galih dan Dede Rangga balik oi

Kuy kuy gas ngeng

Jangan lupa boom vote dan komen juga di akun lia_halmussd

Sayurnanak

******

Di bawah derasnya hujan, terlihat seseorang berlari menerobos deraian air yang jatuh membasahi bumi, dengan seseorang digendongannya ia memasuki sebuah bengkel motor.

"Loh Galih, lu nyulik anak siapa?" Viki bangkit dan langsung menghampiri Galih.

Galih menyibak jaket yang digunakan untuk menutupi tubuh seseorang yang ada di gendongannya.

"Rangga?" Viki kian bingung.

"Ntar gue jelasin." Galih pun membawa Galih masuk ke dalam sana, atau lebih tepatnya ke kamarnya. Sebuah pemandangan yang membuat mata seseorang menjadi perih karena melihat itu semua.

Di dalam kamarnya, Galih melepaskan semua pakaian Rangga, membersihkannya dengan air hangat lalu dikenakannya pakaian serba panjang.

"Dasar bocah nakal, bikin khawatir mulu." Diselimutinya tubuh Rangga dengan selimut tebal miliknya. Setelah itu Galih pun membersihkan dirinya dan naik ke atas kasur, berbaring di samping Rangga, menatap wajah manis itu lekat.

"Kalau kamu gini, gimana Mas gak tampah pengen ada di sampingmu coba, kamu tuh mungil Dek, ampe Mas gemes dan pengen masukin kamu ke dalam saku Mas."  Diusapnya wajah lembut nan putih itu, pipi yang semula berisi itu terlihat sedikit kurus, entah apa yang Rangga alami selama seminggu ini hingga ia bisa seperti itu.

Dipeluknya tubuh mungil Rangga mesra, dengan sejuta senyum di wajah tampan Galih dalam tidurnya.

Malam pun tiba. Galih terbangun, rasa pusing menerpa kepalanya seketika, namun ia harus tetap kuat agar bisa bangun untuk merawat Rangga, walau harus menahan sakit yang teramat, ia tetap bangun perlahan guna membelikan makanan untuk Rangga.

"Mau kemana lu Lih?" Sapa Yudha yang melihat Galih berjalan keluar dari bengkel.

"Gue mau beli makan buat Rangga, lu pada mo nitip?"

"Gue ikut!" Viki bergegas bangkit dan pergi menarik tangan Galih, meninggalkan Yudha sendirian.

Keduanya berjalan menyisiri pinggir jalan raya, membeli beberapa jajanan makanan kaki lima yang ada di sana, tak lupa pula Galih mampir ke apotek untuk membeli obat untuk Rangga, walau Rangga tidak demam, namun ia tetap membelinya untuk berjaga-jaga.

"Lu belum mau ada niatan pulang?"

"Buat saat ini sih belum."

Keduanya sudah berjalan pulang.

"Masih banget ya mau cari."

"Gue gak muna kalo masih butuh."

"Lu sih pake repot-repot segala."

Galih hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Lih."

"Hm."

Galih & Rangga [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang