Bentara berputar pada porosnya, menjadikan detik menjadi menit, hal yang berlalu menjadi kenangan, entah lara ataupun harsa. Setiap waktu yang dijalani mencoba menata anagata dan berharap akan menjadi lebih baik dari yang lalu. Layaknya sandyakala yang hadir hanya sementara. Namun, hadirnya yang hanya sebentar memberikan kenangan yang amerta.
Ah, berbicara tentang sandyakala pemandangan indah yang hanya datang ketika petang menjelang itu dapat dinikmati di sebuah bangunan yang tak terlalu besar namun juga tak bisa dibilang kecil.
Bukan, bukan sandyakala buatan yang menyerupainya. Namun, sandyakala ini memiliki arti dalam konteks yang berbeda. Sinar jingganya yang teduh ketika dipandang mata, kehangatannya yang mampu menembus ke relung jiwa, keindahan yang hanya mampu dilihat sementara dan tak mampu untuk dimiliki.
Namanya bukan senja, namun Rangga Pramudya. Pemuda yang kini sudah berusia dua puluh empat tahun. Penampilannya kini jauh berbeda, rambut panjang sebahu yang terurai dengan warna hitam sekelam malam, tubuh mungil berbalut crewneck putih tulang dengan celana pendek berwarna cream. Ah jangan lupakan apron berwarna pastel yang melekat di tubuh mungilnya. Bibir tipis dengan warna merah alami itu tertarik ke atas membentuk bulan sabit yang membuat netranya menyipit. Wajah manisnya dengan senyum hangatnya terlihat seperti sandyakala, teduh dan betah untuk dipandang.
"Hai, Ga."
Rangga hanya balas melambaikan tangan juga tersenyum untuk membalas sapaan itu. Netranya mengedar ke sekeliling ruangan, mengamati suasana ramai yang selalu tercipta setiap harinya. Ah, dia tak akan pernah bosan melihat orang-orang menikmati hasil karya tangannya.
"Yang spesial hari ini apa, Ga?" Tanya salah satu gadis yang baru saja datang menghampirinya.
"Mille crepe." Rangga mengambil satu potong Mille crepe dari etalase.
"Wow, seperti biasa. Terlihat enak.""Pasti dong." Senyum itu semakin merekah.
"Gue mau satu dan satu milk shake strawberry."
"Tentu Nona, lo bisa tunggu di meja. Nanti gue anter pesanannya."
"Satu milkshake strawberry, please." Ucapnya saat berbalik, mengumbar senyumnya lagi pada sosok perempuan yang juga tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galih & Rangga [Terbit]
RomanceTerbit Kali ini Putra colabs dengan si fujo pecinta ramen @lia_halmussd