Chapter 12

1.3K 83 7
                                    

Yuhuuu Galih dan Rangga up lagi

Ramein terus ya & ramein juga di akun lia_halmussd

Meet baca ygy

*********

Sepertinya malam itu ada banyak bunga yang tengah mekar disinari oleh sinar rembulan, suara burung malam ikut bernyanyi menjadi penghias malam indah itu. Iya malam yang indah bagi dua insan yang saat ini tengah di mabuk asmara.

"Mas udah dong, nih muka aku penuh ama liur Mas loh, ih jorok!"

Plak!

"Diem dong Dek, biarin Mas nyiumin wajah mu."

"Ih Mas udah ih!"

Mau heran, tapi itu Galih, si mamas bucin akut kuadrat.

"Mas aku... Emph... Mas... Emph."

"Argh! Kok digigit Dek, sakit tau bibir Mas." Galih mengusap bibirnya.

"Makanya berenti nyiumin aku! Gak puas apa udah bikin bibirku bengkak!" Kesal Rangga pada prianya itu.

"Ini."

"Ini."

"Ini."

"Dan lihat! Sampai paha ku aja udah Mas kasih tanda, apa belum puas hah! Telen aja sekalian biar puas!" Rangga berdiri, diraihnya celana panjang miliknya juga jaket milik Galih.

"Loh, mau kemana Dek?"

"Mau pulang! Mas nyebelin."

Sepertinya Rangga tengah merajuk saat ini.

Galih terkekeh dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia pun ikut bangun dan menarik pria mungilnya itu ke pelukannya.

"Ucul banget sih pacar Mas ini, jangan ngambek dong, ntar Mas gigit loh."

Cup!

"Cium aja terus! Ampe tuh bibir pindah ke wajah aku!"

Plak!

"Berenti nyiumin aku atau aku pukul pake sapu!" Ancam Rangga dengan meraih sapu yang ada di dekatnya.

"Vis... Damai sayang." Galih tersenyum dengan mengajungkan dua jarinya tanda damai.

"Sekarang cepat pake baju, aku laper Mas, mau makan mie ayam."

"Ok sebentar, tapi cium lagi sekali boleh?"

Rangga sudah mengangkat sapu tersebut dengan mata melotot.

"Ok ok jangan main kasar sayang, Mas pake baju bentar."

Tidak butuh waktu lama bagi Galih untuk bersiap, kini ia dan Rangga sudah berpakaian senada dan berdiri depan cermin.

"Dek foto yuk."

"Foto? Buat apa?"

"Buat daftar di KUA."

Plak!

"Ngomong ngasal aja terus." Rangga menjauhkan lengan Galih yang melingkar di pinggangnya.

"Gak mau ya nikah sama Mas?"

Rangga menatap Galih nyalang.

"Mas pengen aku putusin?"

"Eh! Gak gak! Gak mau ih, baru jadian masa udah putus." Diraihnya kembali tubuh mungil itu dan didekapnya erat, "ngehamilin kamu aja belum, masa udah mau putus aja."

"Mas Galih!"

Suara ketukan di pintu kamar mengerupsi keduanya, Rangga berjalan ke arah pintu dan saat dibukanya moodnya seketika rusak melihat siapa yang berdiri di depan pintu tersebut.

Galih & Rangga [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang