When a Cold Hits Us
-5 celsius
Pangeran menghilang.
Kerajaan Sergia gempar karena pangeran Beomgyu tidak ditemukan sepagian ini. Raja terlihat gusar, dan jengkel. Putra bungsunya kerap usil dengan menyelinap keluar kastel, atau bahkan menginap di rumah-rumah pelayan mereka hanya karena bosan dengan kamar mewahnya. Sekitar dua puluh prajurit dikerahkan untuk mencari keberadaan pangeran tersebut. Mereka selalu bergerak jika terjadi perang atau pemberontakan. Pagi ini, mereka mendapatkan mandat khusus untuk mencari si pangeran yang terbiasa membuat huru-hara di istana. Raja duduk dengan payah di singgasananya. Sebagai bagian penting di silsilah keluarga bangsawan Sergia, mereka mendapatkan tempat khusus dan amanat bahwa seratus tahun dari sekarang, Beomgyu mungkin yang akan diangkat jadi raja. Tapi melihat situasinya, mungkin bencana yang akan datang, raja jadi ragu dia bisa menyerahkan tampuk kekuasaan pada pria itu. Membayangkannya saja membuat dia meringis.
"Cari terus!" titah pemimpin prajurit Sergia dengan lantang. Kuda mereka melengking, tali kekang dikencangkan sedangkan pasukan terbagi menjadi tiga menjelajahi dataran Kav yang luas dan diselimuti salju. Sebagai vampir, mereka kebal akan rasa dingin. Yang jadi permasalahan ialah jangan sampai mereka melewati perbatasan dan ditangkap oleh para manusia.
Pepohonan memanjang lebar dari ujung ke ujung. Salju semakin tebal dan jalanan yang mereka lewati sudah tertutup lagi dengan benda putih menggumpal yang terus berjatuhan dari langit sejak semalam. Udara menusuk, menggoyahkan ranting-ranting kurus, sedangkan para pasukan terus menyisiri daerah hutan dan lembah yang landai. Sesekali kuda mereka terkejut, hingga membuat kebisingan. Selebihnya, mereka bergerak dengan teratur, kemudian memasang mata jeli apakah pangeran ada di dekat mereka, atau dia memang menghilang.
"Dia anak yang berbeda. Usianya waktu menjadi vampir adalah dua puluh satu tahun; gairah muda, pecinta adrenalin dan dia kebal akan omonganku," keluh raja dengan wajah tertekuk. "Beomgyu itu lain dan semakin aku menggertak, semakin dia akan melawanku."
Penasihat istana terus mendengarkan dengan khidmat.
"Dibanding kedua kakaknya, dia menguras energiku habis-habisan. Aku paham jika dia bertingkah seperti itu untuk seratus dua ratus tahun! Tapi dia melakukannya hampir empat ratus tahun! Astaga, harus aku apakan anak itu." Raja geleng-geleng kepala. Dibanding kedua kakaknya yang sudah ditunangkan dengan bangsawan vampir lain hingga membangun keluarga, Beomgyu lebih asyik mengacaukan seisi istana, bahkan merusak pesta-pesta raja. Dia juga suka membuat kegaduhan di acara minum teh atau perjamuan penting. Tingkahnya semakin mirip pengacau dan raja makin khawatir di tiap harinya.
"Yang Mulia, sebaiknya Anda menenangkan diri. Mungkin Anda bisa mengambil waktu untuk berlibur...."
"Kau bercanda? Kav sedang dalam bahaya, kau tidak tahu kapan bangsa manusia menembus pertahanan kita dan menghancurkan negeri ini. Jika mereka melakukannya di detik aku berlibur, kau mau menjamin keselamatan rakyatku?"
Pria berjubah itu langsung menunduk malu. Ia tidak mampu membalas, hingga raja kembali bersandar letih di singgasananya. Wajahnya mendongak. Kastel ini setua dirinya, dan dia tidak tahu apakah dia masih punya kesempatan untuk "memperbaiki" Beomgyu demi kelangsungan kerajaannya. Meski abadi, dia tahu akan ada masanya regenerasi ke pewaris berikutnya. Jika kedua kakak Beomgyu bertahta, hingga mereka masuk ke masa pensiun mengikuti jejaknya, mau tidak mau Beomgyulah satu-satunya kandidat.
Di luar, salju makin menumpuk membentuk gunungan besar dan putih mirip kapas raksasa. Rumah-rumah penduduk mirip seperti bangunan dalam bola kaca, sedangkan beberapa orang mulai membenahi halaman mereka, mengeruk kasar salju yang makin tebal karena mereka perlu mengeluarkan kereta-kereta mereka untuk menyambung hidup. Vampir butuh darah untuk bertahan, dan harganya lumayan mahal di Kav. Jika mereka tidak berhasil membelinya, maka mereka berburu. Setelah ayah Beomgyu memimpin, melanjutkan garis keluarganya, para vampir hanya boleh berburu di waktu-waktu tertentu dengan hewan target yang sudah ditetapkan pula. Tidak boleh membunuh manusia, tua muda, sakit sehat, atau kelangsungan di Kav akan terancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN A COLD HITS US | beomtae ✔
FanfictionBeratus-ratus tahun silam, kaum vampir dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Hingga bencana datang, kedua kaum itu mulai berselisih dan memicu perang. Manusia yang selamat membangun peradaban baru. Hidup dalam kelompok dan prinsip mereka. Di...