-3 celsius
Vampir hidup dalam kebosanan; itu yang ayahnya tanamkan. Hidup beratus-ratus tahun seperti beban tersendiri jika kau tidak punya arah atau kesenangan. Beomgyu membantah itu semua karena dia mau hidup dengan hati bahagia serta bersenang-senang. Manusia ini jadi kesenangan pertamanya setelah dia menginjakkan kaki di Sierra. Peraturan utamanya jelas yaitu dia jangan menunjukkan identitasnya sebagai vampir dan tetap berprinsip untuk tidak meminum darah manusia.
Meski dia ingin.
Meski dia sangat ingin sampai tubuhnya bergelenyar memohon dan terus mendambakan darah yang hangat dan manis.
Beomgyu tersenyum penuh. Dia pun mendapatkan jatah menempati kamar tersebut semalaman penuh. Sebenarnya, dia ingin menyelinap keluar seraya melepas perban ini, karena luka yang dia miliki sekarang jelas hanya palsu karena sebenarnya hanya darah binatang liar yang dibalurkan dan dengan sedikit akting, dia berusaha tampil kesakitan. Taehyun manusia naif, dan Beomgyu sudah mendunga dari pancaran mata besarnya.
Beomgyu bersemangat, menanti apakah ada yang akan terjadi mulai besok. Ada beberapa manusia lain, tapi perlu diakui, darah Taehyun yang tercium paling kuat seperti Taehyun di ujung ruangan pun, Beomgyu dapat mengenalinya dari harumnya yang menggelitik.
Beomgyu memejamkan mata, kemudian merilekskan tubuhnya. Kastel Alcazar di Kav mungkin sedang gempar karena dia yang menghilang; huh, siapa yang peduli? Ayah itu tukang omel dan penceramah yang buruk. Di kastel dia memberikan banyak ceramah yang membuat Beomgyu bosan sampai terkantuk-kantuk. Ayah terus menegaskan bahwa Beomgyu akan jadi pewaris, padahal sudah dikatakan dengan jelas, Beomgyu tidak berminat menjadi raja. Apa enaknya sih? Pusing iya!
Menurutnya, lebih enak di sini. Ada penginapan nyaman, ranjang empuk, manusia manis, dan Beomgyu tidak berbeda dari yang lain. Tidak ada yang tahu dia pangeran. Tidak ada yang tahu dia vampir.
*
*
Di menara tertinggi, ayah Beomgyu memandangi salju putih yang membentang dekat istananya. Alcazar dibangun sebelum dia menjadi vampir. Kastel tua dengan kompleks bangunan luas dan megah. Tempat ini sakral dan terus menyimpan sejarah keluarga mereka. Sebagai bangsawan, Alcazar menunjukkan keagungan keluarga bangsa vampir Sergia yang sangat dihormati. Ayah Beomgyu terbiasa hidup dengan setumpuk tanggung jawab dan nama baik keluarga besarnya. Bagaimana raja bersikap, bagaimana raja bertindak mengambil keputusan. Dia elegan dan berhati-hati.
Hingga Beomgyu datang, menjadi bagian keluarga mereka.
Kerajaan Sergia yang makmur seperti dapat "kejutan" tersendiri sejak Beomgyu hadir dan membuat kerusuhan. Parahnya tidak ada yang berani menegurnya selain raja, karena dengan kedua kakaknya saja Beomgyu masih berusaha melawan. Raja pun kehabisan cara untuk mendidik Beomgyu agar mau mendengar dan bersikap selayaknya pangeran Sergia. Di pesta kerajaan, Beomgyu perlu dapat "pelajaran khusus" agar tidak mengacau atau membuat bangsawan lain jadi mengeryit dan ingin segera angkat kaki. Beomgyu suka membuat mereka terusik, seperti itu lelucon segar yang membuatnya bersemangat di tiap hari.
Memikirkannya saja membuat pusing.
Ayah Beomgyu menghela napas, dan memandangi putra tertuanya. Sosoknya gagah dengan mata biru tajam. Dia selalu serius dan perintah ayahnya seperti keputusan mutlak yang tidak bisa diganggu gugat.
"Aku penasaran sampai kapan dia akan terus seperti ini," katanya jengah. "Beomgyu bukan vampir baru lagi, dan jika seratus tahun dari sekarang dia masih membuat onar, aku tidak tahu bagaimana aku harus mengurus semuanya. Kami bisa memimpin, aku dan adik, tapi Beomgyu? Dia bisa jadi musuh di kerajaan, duri dalam daging."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN A COLD HITS US | beomtae ✔
FanfictionBeratus-ratus tahun silam, kaum vampir dan manusia hidup berdampingan dengan rukun. Hingga bencana datang, kedua kaum itu mulai berselisih dan memicu perang. Manusia yang selamat membangun peradaban baru. Hidup dalam kelompok dan prinsip mereka. Di...