7 CELSIUS

614 112 3
                                    

7 celsius

Beomgyu tergelak sadar dan melebarkan mata.

"Maaf, Nak. Aku ada urusan sebentar tadi dan aku baru dapat kabar Taehyun sudah siuman," ucap Sersan Minseok dan duduk di sebelah Beomgyu yang ternyata tertidur seraya menegakan punggung. Beomgyu menaruh novelnya seraya berterima kasih ketika pria tua itu menyodorkan minuman dan sandwich buah. "Kau pasti menunggu lama."

"Bukan masalah." Otak Beomgyu lamban memproses jadi dia menyantap sandwich dan mendengarkan Sersan Minseok; Taehyun sudah siuman tapi belum stabil dan belum bisa ditemui. Dia sempat hipotermia parah dan dokter hampir tidak dapat menyelamatkan, tapi syukurlah, sekarang dia berangsur-angsur pulih.

Beomgyu melihat salju masih berjatuhan dari langit. Musim dingin sangat panjang dan muram. Beomgyu bertanya, "Apakah Anda sudah makan, Tuan?"

"Sudah. Aku makan dulu tadi, kau boleh pulang."

Beomgyu enggan tapi dia bangkit, mendekap novelnya seraya membungkuk pamit. Setibanya di penginapan, Beomgyu menggantung mantel dan menyimpan novelnya di rak buku dekat penerimaan tamu. Kiwoo tersenyum menyambut. "Hai, Tuan."

"Hai."

Beomgyu bergegas ke basement. Di dekat tangga, Ming muncul seperti hantu. "Ckck, aku tidak ingin berdebat denganmu hari ini. Aku letih," katanya seraya memijat bahunya.

"Vampir purba itu punya keahlian tidak biasa; manipulasi rupa," katanya sok misterius. "Aku berhasil mendapatkan rekaman CCTV dekat penemuan Taehyun. Beomgyu tersedak karena fakta itu. Ming menimpali tatapan menghakimi adiknya. "Aku hanya penasaran, oke? Polisi bergerak lamban menyelidiki ini."

"Apa maksudmu?"

"Tadinya dia terlihat seperti pria pendek, kemudian saat bertemu Taehyun dia mulai berubah... mirip denganmu."

Beomgyu tertohok. "Aku?"

Ming mengangguk, menunjukan rekaman samar itu. Gawat, jika polisi atau sersan menemukan ini, Beomgyu yang akan diadili. Ming bertindak bagus sekarang. "Ia jelas sudah tahu kapan Taehyun akan keluar dan ia tahu hubunganmu dan Taehyun sangat dekat sampai ia berhasil membujuk Taehyun berdua keluar dari mobil dan penyerangan.... itu terjadi."

"Ini bukan akal-akalanmu, kan?"

"Aku? Kau masih curiga padaku?! Di saat waktu itu kita tengah minum bersama?" Ming melotot.

"Kau patut dicurigai." Beomgyu menelengkan wajah, memperhatikan staf penginapan. Sam hari ini datang dan mohon izin untuk membersihkan tempat Taehyun. Beomgyu mengizinkan, sedangkan Beomgyu balas menatap kakaknya. "Kau tidak pernah menyukai Taehyun."

"Memang. Menurutku, manusia hanya... beban."

"Dan itu sudah cukup jadi motif kau mencelakai Taehyun," jawabnya sengit. Beomgyu mengibaskan tangannya ketika Ming hendak membuka mulut. Karena Sam masih sibuk bersih-bersih, Beomgyu meminta kunci pada Kiwoo yang sudah memperhatikannya saat Beomgyu mendekat meja resepsionis. Kiwoo tersenyum dan mengulurkan kunci itu. Jemari mereka sempat bersentuhan, namun Beomgyu buru-buru mengambil kunci dan meninggalkan Kiwoo yang terdiam.

Beomgyu menempati kamar dekat tangga yang sudah dibereskan dan dia janji akan membereskan kamarnya setelah istirahat sebentar. Jika bukan Ming, siapa yang membuat Taehyun terjebak di es? Siapa yang cukup punya alasan kuat untuk melenyapkan Taehyun di hutan? Beomgyu berguling resah.

*

*

Setidaknya dia tidak berubah menjadi vampir. Beomgyu meringis karena masih sempatnya berpikiran bahwa Taehyun mungkin akan berubah jadi sepertinya. Tentu saja, akan jadi masalah besar kalau sampai orang mengetahui ada pasien yang berubah vampir di rumah sakit ini dan Sersan Minseok akan membuatnya makin heboh karena polisi itu pasti akan menahan Taehyun. Kabar yang bagus lainnya, dia mulai bisa berbicara dan makan dengan teratur. Meski masih histeris jika ada suara atau orang mendekatinya, Taehyun mulai membaik.

WHEN A COLD HITS US | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang