Lee know menatap tajam punggung Jungkook yang menjauh. Kedua tangannya mengepal geram, cara apa lagi agar Jungkook tunduk kepadanya. Agar ia bisa membalaskan dendamnya. Jungkook pergi ke taman dengan bersandar dibawah pohon, mengatur nafasnya yang mulai tersenggal.Rasa sakit itu kambuh, tangan Jungkook tiba tiba bergetar dengan sendirinya."Kenapa ini?" Gumam Jungkook, ia merasa cemas. Tiba tiba pendengaran nya terdengar samar, pandangannya mulai kabur.
Brukkk... Jungkook ambruk begitu saja dan menjadi pusat perhatian. Teman temannya itu berkerumun mengerubungi Jungkook, mereka bertanya tanya dengan penuh rasa panik.Mingyu yang melihat kerumunan itu segera menghampiri nya."Minggir! Ada apa.. Astaga!" Mingyu Terkejut melihat Jungkook terkapar dengan wajah pucat nya.
"Jungkook? Bangunlah, astaga tangannya dingin sekali.." Sahut Mingyu dengan mengguncang tubuh Jungkook. Obat Jungkook jatuh ke tanah dari dalam sakunya, Mingyu pun mengambilnya. "Obat apa ini?" Gumam Mingyu, namun Mingyu mengurungkan niatnya untuk mencari tahu obat apa itu. Ia segera meminta temannya untuk membantunya membopong Jungkook menuju ruang UKS.
...
“Eungh..” Mingyu menoleh saat mendengar lenguhnya. Jungkook siuman, ia melihat Mingyu duduk dibawah kakinya. “Mingyu..” Ujar Jungkook. Mingyu pun turun dan pergi ke hadapan Jungkook. “Apa lagi Kook? Kau mau mengusir ku, aku sahabat mu Kook. Kenapa kau berubah? Kau menjadi seorang pembohong, aku benci Kook.” Gerutu Mingyu. “Maksud mu?” Tanya Jungkook lemah. “Aku ingin kau kembali seperti Jungkook yang ku kenal, jika kau ada masalah ceritakan padaku. Aku ke kelas.” Ucap Mingyu dengan begitu saja meninggalkan Jungkook. Jungkook terdiam, lalu ia melihat obatnya di mejanya. Mingyu pasti sudah mengetahuinya.
Tibalah pada malam hari, Jungkook baru pulang dari Check-up mengenai kondisi jantungnya. Ia belum membaca surat hasil pemeriksaan itu, ia menyimpannya didalam tas. Sekarang ia dalam perjalan dengan naik taxi. Binar matanya yang indah itu melihat sekeliling ruas jalan, orang orang yang bermalam mingguan. Ia juga ingin dengan Mingyu tapi tidak, kondisi persahabatan keduanya sedang terguncang.
Sittt...
Kepala Jungkook terjeduk kursi saat taxi yang dikendarai nya berhenti mendadak. Beruntung Kursi yang di jeduknya tidak keras. "Pak sopir, ada apa?" Sahut Jungkook. "Maaf, ada kecelakaan di depan.." Ucap sopir. Jungkook mengernyit, dan penasaran seperti apa kecelakaan itu. Ia pun membuka jendela mobilnya, ia pikir akan jelas namun tidak terlalu banyak kerumunan.
Drettt...
Form Eomma :
Jungkook Sayang, kapan pulang? Eomma sudah memasakkan makan malam kesukaan mu.
"Emmm ya sudah pak, kita lanjut jalan saja..." Ucap Jungkook. Ia pun menutup kembali kaca mobilnya.
Sementara itu, Lee Know berada didalam kamarnya. Ia tengah terus berusaha menghubungi Han Ji. Akhir akhir ini ia terlalu sibuk memikirkan cara untuk balas dendam kepada keluarga yang sudah membuat keluarganya hancur, dan lupa dengan sahabatnya Han Ji.
"Duh, kok ponsel Han Ji tidak aktif.." Gerutu Lee Know.
...
"Eomma aku pulang..." Seketika Jungkook terpaku melihat Si Hyun menangis duduk diatas sofa. Kedua matanya sembab. Jungkook segera menghampiri Eomma nya dengan perasaan kawatir.
"Eomma... ada apa, kenapa Eomma menangis?" Ujar Jungkook.
Hiks.. Hiks.. Menangis sesenggukan membuat Si Hyun sulit untuk menjawab, ia menatap putra bungsunya itu dan langsung memeluknya dengan erat.
Jungkook terdiam dengan berfikir, mengapa Eomma nya menangis.Sesaat kemudian Jungkook menyadari jika Appanya tidak ada dirumah.
"Eomma, dimana Appa?" Sahut Jungkook, dengan membulatkan matanya. Si Hyun pun melepas pelukannya dan mengusap air mata, yang berderai di pipinya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
FanfictionJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...