"Jungkook, maafkan Appa karena sudah berperilaku buruk kepadamu. Appa sangat menyesal, seharusnya appa memperlakukan kalian berdua dengan adil." Ucap Hyun Jung. Jungkook tersenyum dan mengangguk perlahan. Tiba tiba Hyun Jung memberinya sebuah amplop berwarna putih mencurigakan.
"Apa ini Appa?" Ujar Jungkook. "Buka saja, itu kejutan untukmu!" Ucap Hyun Jung dengan senyum. Jungkook langsung membuka amplop berisikan secarik surat resmi itu.
School Of Performing Arts Seoul (SOPA)
Name : JEON JUNGKOOK
TTL : 01-09-1997, BusanDengan ini kami menyatakan siswa tersebut diterima disekolah kami.
Tanda Tangan
Jungkook menatap Appanya dengan tatapan iba, ia tak percaya."Appa serius?" Ujar Jungkook dengan senyum manis.Hyun Jung mengangguk dengan senyum tulus kepada Jungkook. Jungkook tersenyum mungil dengan mencium kertas itu, ia pun memeluk Hyun Jung dengan erat.
Saat itu juga Hati Taehyung seperti teriris, semua rasa iri itu menggumpal dalam hatinya yang terluka melihat Appa nya memberikan Jungkook bersekolah di sekolah impiannya. Sementara ia hanya di sekolah kan disekolah biasa. Ia merasakan perihnya kasih sayang yang tak setara sekarang.
Dengan air mata itu Taehyung kembali masuk kedalam kamarnya. "Terima kasih banyak Appa, kapan.. Kapan aku mulai masuk sekolah?" Ujar Jungkook dengan girang. "Besuk kau sudah bisa masuk sekolah nak, tapi semua tergantung padamu." Jawab Hyun Jung.
Keesokan harinya, Jungkook terbangun ia tidak sabar ingin pergi kesekolah yang akan ditinggalkannya dan berpamitan dengan Mingyu. Sebelum itu, Jungkook pergi ke kamar Taehyung. Namun, Taehyung tak ada dikamarnya. Kemana dia pergi?
Hampir Jungkook keluar dari kamar Taehyung, ia melihat Taehyung dari jendelanya. Taehyung sedang berlatih berjalan di taman rumahnya. Jungkook merasa sedih dan terpukul melihat Hyungnya yang begitu sungguh-sungguh, bahkan jatuh bangun.
Jungkook bergegas keluar dan menghampiri hyungnya. "Kenapa aku tidak bisa? Kapan aku bisa jalan lagi?!" Ucap Taehyung dengan memukul tanah. Ia melihat kaki, yang tak lain adalah Jungkook. Ia mendongakkan kepalanya dan mengernyit. Tiba tiba saja ia memukul kaki Jungkook bertubi-tubi.
"Kenapa! Kenapa! Aku tidak bisa jalan Jungkook sii! Kapan aku sembuh! Aku tidak sanggup lagi! Aku takut kehilangan segalanya!" Sontak Taehyung dengan menangis. Jungkook pun berjongkok dan memegang kedua lengan Hyungnya, dan memeberikan senyum.
"Jangan khawatir hyung, kau tidak akan kehilangan apapun. Semua milikmu dan akan tetap menjadi milikmu. Kau pasti akan sembuh." Ucap Jungkook meyakinkan hyungnya, karena ia tahu kebahagiaan yang didapatkan sekarang tak kan selamanya ia miliki, karena penyakit kronis yang dideritanya.
Tiba tiba Taehyung menghempaskan tangan Jungkook dengan kasar. "Jangan menyentuhku! Aku tidak butuh kata indahmu itu! Aku benci kamu Jungkook! Pergilah!" Ucap Taehyung. "Aku tidak bisa pergi, jika kau seperti ini.. kajja masuk kedalam." Kata Jungkook.
"Aku tidak butuh bantuanmu!" Ucap Taehyung bersikeras. Ia pun berusaha berdiri sendiri, meski begitu Jungkook tetap membantunya dengan tulus.
"Jungkook, ayo berangkat bareng Appa!" Panggil Hyun Jung dari bagasi dengan melambaikan tangannya kearah Jungkook. Jungkook tersenyum tipis, "Hyung aku berangkat sekolah dulu nee." Pamit Jungkook.
...
Jungkook sudah berada didalam kelasnya, ia menunggu Mingyu yang belum juga menunjukkan batang hidungnya. Ia pun bertanya pada teman di depannya "Permisi, Mingyu kemana? Apa kau tahu?" Ujar Jungkook. "Mingyu sedang pergi ke kelas lain sepertinya.." Jawab siswa itu.
Tak selang lama Mingyu kembali kedalam kelasnya. Ia melihat Jungkook duduk disebelah kursinya. Entah mengapa tatapan Mingyu seolah tidak suka Jungkook duduk disebelahnya. Ia pun menghampiri bangkunya dan memindahkan tas ke bangku yang lain. Jungkook pun merasa aneh dengan tingkah Mingyu.
"Mingyu, kenapa kau memindahkan tas mu.." Pekik Jungkook dengan raut wajah polosnya bagai bayi tak berdosa.
"Seperti yang kau katakan waktu itu, aku akan menjauhimu." Jawab Mingyu.
Deg "Kau percaya dengan ucapanku waktu itu, aku tidak bermaksud bercanda hanya saja.." tiba tiba Mingyu memotong penjelasan Jungkook, "Aku mengerti, kau memang ingin aku menjauhimu.. kita akhiri persahabatan kita." Ucapnya.
"Tunggu, kenapa aku tidak memintamu begitu.. Emmm aku ingin memberitahumu bahwa mulai besok, aku sudah tidak lagi bersekolah disini. Appa ku menyekolahkan aku di SOPA. Seharusnya aku mulai masuk hari ini, tapi aku ingin berpamitan padamu.. Mingyu..." Jelas Jungkook dengan raut wajah cemas nya, ia benar benar takut jika persahabatan mereka putus.
"Bagus kalau begitu, bahkan jika kau tidak pamit padaku, aku juga tidak peduli." Kekeh Mingyu tanpa menatap Jungkook. Hati Jungkook benar benar seolah tersayat silet yang kecil namun begitu tajam. "Apa yang terjadi?" Monolog Jungkook dalam hatinya.
Tibalah pada jam istirahat Jungkook tetap didalam kelasnya. Hatinya sedih dan sakit saat Mingyu memutuskan persahabatan mereka. Tiba tiba seseorang berdiri disisi Jungkook, yang tak lain adalah Lee Know. "Aku mencium bau sedih, kau kah itu?" Bisik Lee Know disamping telinga Jungkook.
Jungkook langsung berdiri dan menatap Lee know dengan tatapan tajamnya. "Ya.. Apa kau melakukannya lagi? Apa kau tidak puas ha?" Ujar Jungkook geram. Lee Know tersenyum smirik, "Geure, aku sudah mengatakan keburukan tentang mu pada Mingyu, mulai sekarang juga Mingyu akan menjadi boneka ku. Arraseo?" Jawabnya.
"Gae-sae-kki!!!" Teriak Jungkook dengan sangat marah. Rasanya ingin memukul wajah Lee know itu, namun entah mengapa tubuhnya masih bisa terkendali. Jungkook pun langsung pergi meninggalkan Lee Know.
Sementara itu, Mingyu sedang bermain bola basket di lapangan sekolah dengan seorang diri dan suasana jauh dari teman temannya. "YA!" Teriak Jungkook dari kejauhan dengan melambaikan tangannya ke arah Mingyu. Dengan senyum mungilnya ia berlari menghampiri Mingyu.
Mingyu terus memantulkan bola basket itu, seolah tak menganggap Jungkook tak ada disana. "Mingyu, kau marah padaku?" Ujar Jungkook dengan raut wajah gemasnya.
Namun, Mingyu tetap diam saja. "Sepertinya main sendiri tidak asik, kajja!" Sahut Jungkook yang ingin bermain basket dengan Mingyu. "YA! PERGILAH!" Sontak Mingyu tiba tiba sembari melontarkan bola itu ke arah Jungkook dan kena tepat didada kirinya. Seketika Jungkook terdiam dengan menunduk memegangi dadanya yang terasa sakit."Akhhh.." Lenguhnya, ia terus menyembunyikan raut wajah kesakitan nya. Meski begitu, Mingyu tiba tiba mencemaskan nya. "Jungkook.." Pekiknya. Jungkook pun terjatuh dengan nafasnya yang terengah-engah. Mingyu langsung turun tangan menolongnya. "Jungkook, Gwaenchana?" Ujar Mingyu cemas.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
FanfictionJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...