Chapter 22

243 32 2
                                    

"Setelah beberapa lama bersaing, akhrinya bertemu juga... bagaimana kabarmu?" Ujar Lee Know. "Kenapa kau bisa disini?" Ujar Taehyung. "Aku teman adikmu, aku pembenci sama seperti mu, aku pendendam." Jawab Lee Know dengan smirik.

"Aku membencimu Taehyung.." Kekeh Lee Know. "Apa alasan kau membenciku?" Ujar Taehyung. "Kau sudah membuat Han Ji terluka pada kecelakaan malam itu." Kata Lee Know. "Kecelakaan? Ya! Seharusnya aku yang membencinya, karena nya aku mengalami lumpuh!" Bantah Taehyung.

"Tak ada gunanya kau mengoceh, aku hanya ingin menawari mu pilihan jika kau bijak.. " Sahut Lee Know. "Tapi sebelum itu... aku ingin memberitahu mu bahwa aku anak ayahmu." Tambahnya. Mata Taehyung tercengang seketika, ia tak berharap memiliki adik lagi meski adik tiri. "Apa maksud mu?!"

...

"Bagaimana dok, apa putraku ada perkembangan?" Ujar Si Hyun. Woo bin menggeleng kecewa dengan hasil pemeriksaan nya, "Mianhae, sampai hari ini kondisi Jungkook masih belum stabil. Saya harap sering sering, keluarga terdekat atau orang yang paling disayangnya untuk berada disampingnya, dan mengajaknya bicara. Itu akan merangsang kesadaran Jungkook. Jika Jungkook bangun, kondisinya akan pulih." Jelas Woo Bin panjang lebar. "Terima kasih, ya Jungkook.." Pekik Si Hyun. Woo Bin pun pergi.

Sementara itu Jeno berada dirumahnya dengan cemas, ia segera masuk ke kamar dongsaeng nya. Bagaimana ia tidak mencemaskan nya, Jisung tengah sakit. Ia langsung panik setelah mendapat telfon dari tetangganya. Dan benar saja Jisung terbaring diranjang tidurnya dengan wajah pucat itu.

Sudah lama adiknya sakit, ya sakit kronis seharusnya ia dirawat dirumah sakit. Namun, karena biaya yang mahal ia tak mampu membiayai nya. Ia selalu tampil ceria disekolah, karena ia pintar dan rajin ia mendapat beasiswa. "Jisung ah, bangunlah... astaga kau demam.." Sahut Jeno sembari menyentuh kening dongsaeng nya itu.

"Eungh..." Rupanya Jisung hanya tidur, ia membuka matanya dan tersenyum kepada hyungnya. "Hyung... kau sudah datang?.. " Ujarnya terbata. Jeno menunduk sedih, "Maafkan hyung, Hyung menyakitimu." Ucapnya dengan menahan air matanya. "Nan.. Gwaenchana, waeyo hyung menangis?" Ujar Jisung.

"Bertahanlah, hyung janji akan membawamu kerumah sakit.. sebentar." Pamit Jeno, lalu ia keluar untuk menelpon seseorang. 📞"Yeoboseo... tolong pinjamkan aku uang, untuk berobat adikku, aku akan melakukan perintahmu.. "

...

Malam harinya, Jeno kembali kerumah sakit ia ingin menemui seseorang dan menjenguk Jungkook. Kini ia berada di sisi sepi rumah sakit bersama dengan namja berbaju hitam yang akan memberinya uang. "Ini uangnya.. Apa itu cukup?" Ujar Namja itu. Jeno mengambilnya dan melihat uang yang tertata rapi didalam koper itu.

"Ini lebih dari cukup.. khamsamnida Lee Know." Ucap Jeno. Lee Know yang memberikan uang itu langsung membuka masker dan topinya dengan senyum smirik. "Tapi, ada satu hal yang harus kau lakukan." Ucapnya.

"Aku ingin kau bunuh Pasien yang koma diruang ICU itu, terserah caramu. Asal dia mati." Suruh Lee Know. Deg... "Mwo? Membunuh, siapa dia?" Ujar Jeno. "Dia Jungkook." Ketus Lee Know sembari memasukkan masker kedalam sakunya.

Brukkk...

Tiba tiba Jeno menjatuhkan koper berisikan uang itu, dengan tangannya yang tiba tiba bergetar. "Jungkook..." Pekik Jeno dengan nada terbata. Lee Know mengernyit dan mendesis, "Kenapa?" Tanyanya. "Aku tidak bisa, aku kembalikan uangmu!" Sontak Jeno, ia pun pergi meninggalkan Lee Know dengan berkaca kaca.

Tentu saja ia menyesal hampir menyetujui persyaratan Lee Know dan harus membunuh sahabatnya sendiri demi kesembuhan adiknya. Ia pun segera pergi ke ruang ICU. Sementara itu, Taehyung dan Si Hyun menunggu Jungkook didalam.

...

Taehyung tak henti menatap wajah dongsaeng nya yang pucat dan menggemaskan itu. Tak disangka orang yang dibencinya berhenti mengganggu dan merawatnya. Sedikit hati Taehyung yang beku itu tersentuh setelah melihat Jungkook didepannya.

Spontan keduanya terkejut, saat Jeno masuk kedalam dengan ngos ngosan. "Ya? Siapa kau? Apa kau tidak tahu ada pasien koma disini?" Tanya Taehyung dengan tatapan tajamnya. Jeno langsung membungkukkan badannya dengan meminta maaf. "Maafkan aku, aku Lee Jeno sahabat Jungkook di SOPA... Hah.. Hah.." Ucap Jeno dengan ngos ngosan.

"Kau terlihat sangat lelah, duduklah nak.." Suruh Si Hyun. Jeno pun tersenyum sembari menggelengkan kepalanya."Anineyo" Ucap nya. Deg Tiba tiba ia terpaku melihat sahabatnya terbaring diranjang itu. Sungguh tak disangka ia melihatnya. "Kau datang ingin menjenguk nya, itu bagus... Jungkook sangat membutuhkan dukungan sahabatnya untuk kembali. Duduk lah disini nak." Ucap Si Hyun dengan sangat ramah.

...

Kini Taehyung bersama Jeno menjaga Jungkook didalamnya, sementara Si Hyun pulang untuk mandi dan keperluan lainnya. Tiada keheningan selain bunyi alat bantu Jungkook yang saling bersahut sahutan. Jeno nampak sedih, tentu saja ia sedih. Sahabat nya koma dan adiknya pun juga membutuhkan pengobatan. Andai Jungkook tidak koma, ia ingin meminjam uang kepadanya.

"Ya... kau begitu sedih melihatnya, seberapa jauh hubungan persahabatan kalian?" Sahut Taehyung. "Jungkook bukan hanya sahabat bagiku, dia sangat baik. Aku menyesal dia harus terbaring seperti ini, jika aku berada dalam kejadian itu. Aku akan mengorbankan nyawaku untuknya." Jelas Jeno.

Taehyung diam saja, "Mianhae, maaf jika aku lancang. Tapi aku sangat butuh bantuan mu... adikku sedang sakit, aku merawatnya dirumah. Tapi, kondisinya semakin buruk dan aku tidak punya uang untuk membawanya kerumah sakit. Bolehkah kau meminjamkan uang untuk berobat adikku? Jika kau tidak suka padaku, aku akan menjauhi Jungkook." Jelas Jeno dengan memasang raut wajah sedih.

Taehyung masih belum membuka suara, ia masih berpikir bukan karena tak ingin meminjamkan uang. Namun, ia belum percaya sepenuhnya. "Aku akan meminjamkan uang padamu, tapi adikmu harus dirawat disini juga. Aku ingin melihatnya." Kekeh Taehyung dengan baik hati. Jeno pun tersenyum, ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Taehyung sembari menunduk hingga hampir menyentuh kakinya.

"Ya, bangunlah. Aku tulus membantumu. Tolong jaga Jungkook, aku ingin mencari udara segar diluar." Kekeh Taehyung. "Nee, khamsamnida.." Ucap Jeno. Hingga beberapa lama kemudian, Taehyung belum juga kembali dan Jeno pun tertidur disamping Jungkook.

Sesuatu terjadi pada Jungkook. Tiba tiba keringat mengalir deras dari keningnya, ia menggerakkan tubuhnya seolah ia merasa resah namun belum sadarkan diri. Dadanya mulai kembang kempis tak beraturan, disusul bunyi pendeteksi detak jantungnya. Membuat Jeno terbangun, ia mengucek matanya dan tekejut saat melihat Jungkook seperti skarat. Jungkook membuka mulutnya dengan menarik nafasnya yang tersenggal.

"Jungkook sii.. Apa yang terjadi padamu?" Panik Jeno dengan raut wajah cemas. Jeno segera menekan tombol darurat yang tak jauh berada disamping ranjang Jungkook, sembari memanggil dokter. Tak menunggu lama, Woo Bin bersama para perawat berlari masuk kedalam ruangan Jungkook dan meminta Jeno untuk menepi.

Bersambung....

FELICITA (Jung kook) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang