Jungkook tiba dirumah, ia melihat mobil Appanya sudah terparkir di bagasi, itu artinya Appanya sudah pulang. Jungkook pun masuk begitu saja, ia melihat Hyun Jung tengah membuai sayang Eomma nya di sofa. Entah apa maksud nya, tapi Jungkook menganggap itu hanya sebuah pencitraan agar istri juga Taehyung tak mencium bau bangkai yang ditutupnya selama ini.
"Nak, kau baru pulang? Kemana saja hemm?" Sahut Si Hyun dengan senyum kepada Jungkook. Jungkook membalas senyuman itu dengan terpaksa, "Mianhae eomma, sesuatu yang tidak terduga terjadi, aku sangat laleh. Jaljayo." Ucap Jungkook dengan menatap tajam Hyun Jung. Jungkook pun masuk kedalam kamarnya.
"Ya, kenapa dengan Jungkook? Apa yang terjadi? Bukannya kau pulang bersamanya tadi?" Tanya Si Hyun. "Tidak ada apa apa, paling Jungkook sangat lelah atau ada masalah dengan temannya. Dia sudah dewasa." Jawab Hyun Jung dengan manisnya. Tiba tiba ia mendengar suara yang tak lain adalah Taehyung.
"Taehyung kau mau kemana? Eomma pikir sudah tidur." Ujar Si Hyun. "Aku tidak bisa tidur. Eomma, kapan aku bisa jalan? Apapun caranya, jebal aku ingin sembuh Eomma.." Ucap Taehyung tiba tiba dengan berkaca kaca. Si Hyun beranjak dari tempat duduknya memeluk Taehyung.
"Gwaenchana?" Ujar Si Hyun dengan raut wajah sedih, sebagai ibu ia juga tidak tega melihat putra nya sedih dengan sakit yang tak kunjung sembuh. "Aku hiatus Eomma.. ottoke? Padahal aku ingin ikut sebut mv itu, semua hancur Eomma.." Ucap Taehyung dengan sesenggukan.
...
Sementara itu, Mingyu tengah menunggu Lee Know dipersimpangan yang sepi karena ia tahu Lee Know akan melintasinya. Dan benar saja, mobil Lee Know tertera, Hyun Jung langsung merentangkan kedua tangannya menghentikan mobil itu. Lee know yang mengemudi didalamnya mengerutkan keningnya, ada apa lagi dengan bocah itu? Kesalnya.
"Ya! B*j*n*an itu!" Lee know langsung turun dari mobilnya sembari menaikkan lengan kemejanya. Tiba tiba saja Mingyu menarik kerah baju Lee Know dengan sekuat tenaga dan membanting nya hingga menghantam tong sampah. "Akhhh.." keluh Lee Know.
"Ternyata kau masih belum menyerah?" Kekeh Mingyu. "Dasar, Ya!" Sontak Lee Know dengan mendorong langsung tubuh Mingyu hingga menghantam dinding, dan menatapnya tajam tajam, "Apa masalahmu? Apa urusan mu denganku? Apa kau tahu, rasa sakit yang ku alami? Kau ingin aku melakukan apa ha?" Dercak Lee Know.
"Aku ingin menyadarkanmu. Balas dendam tidak akan ada habisnya. Tak menguntungkan malah semakin merugikan mu." Ucap Mingyu lirih, ia berusaha mengatur kesabarannya meski, rasa ingin memukulnya menderu. BUAGHHHHH Lee know menonjok wajah Mingyu dengan tangan kosongnya. Seketika darah keluar sudut bibir Mingyu.
Mingyu menunduk dengan menyeka luka dibibirnya, tidak dia tidak kesakitan melainkan mencoba menahan amarahnya dengan mengatur nafas dan menahan diri. Tapi apa boleh buat, ia langsung menonjok balik Lee Know menendangnya, menonjok wajahnya juga perutnya berulang kali, seolah ia kerasukan. Hingga akhirnya Lee know terduduk dengan lemas, baju nya yang kusut rambutnya yang berantakan dan luka dibagian wajahnya.
"Perlu kau ingat, ini bukan ancaman tapi peringatan... jika kau menggangu persahabatan ku dengan Jungkook lagi dan, melukai Jungkook juga keluarganya, aku tak lagi peduli kau harus hidup atau mati." Ucap Mingyu dengan terengah-engah.
Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Lee Know. Namun, mungkinkah Lee Know berhenti. Bahkan babak belur pun ia masih tersenyum, senyuman yang menyimpan jutaan arti licik. Ia bangkit dengan terhuyung huyung.
"Aku bukan seseorang yang mau diperintah apa lagi menuruti peringahmu, aku yang akan memberimu peringatan Mingyu." Ucap Lee Know dengan tatapan tajamnya. Ia pun masuk kedalam mobilnya.
...
Keesokan harinya, hari minggu pukul tujuh pagi. Jungkook terbangun, ia langsung beranjak dari tempat tidurnya membuka jendela kamar dan melangkah keluar. Melihat cakrawala yang biru membentang, udara sejuk dan segar dihirup nya. "Hah.. " Jungkook menghembuskan nafas.
"Jungkook sii?" Ujar Si Hyun. Jungkook menoleh, "Eomma.." Sahut Jungkook dengan senyum mungilnya. "Eomma, mumpung hari ini hari minggu dan juga besuk hari kelulusan ku, bagaimana kalau kita makan malam?" Ujar Jungkook dengan tulus, entah mengapa tiba tiba, Si Hyun merasa aneh.
"Tidak apa, tapi kenapa tiba tiba nak?" Ujar Si Hyun dengan mengelus surai hitam putranya. "Emmm, tidak apa apa... aku hanya ingin saja..." Jawab Jungkook. Lalu Jungkook memeluk Si Hyun dengan erat dengan senyum manis. Pelukan hangat itu nampak terasa berbeda dirasa Si Hyun, tak tahu apa yang akan terjadi ia ingin putra nya baik baik saja.
Saat itu juga Taehyung melihatnya dari dekat pintu. Ia merasa kehilangan sekarang, kehilangan kasih sayang, impian, segalanya. Tapi mengapa dirinya masih tidak suka dengan kedatangan Jungkook di kehidupan nya. "Aku benci.." Ucap Taehyung dalam hatinya.
Ia pun pergi ke ruang tamu dan menjumpai Hyun Jung. Suasana canggung pun terjadi, sudah lama ia jarang berbincang dan meluangkan waktu dengan Hyun Jung, ia merindukan itu. Dengan senyum Taehyung mengayuh kursi rodanya menghampiri Hyun Jung yang sedang menikmati kopi hangatnya.
"Appa..." Panggil Taehyung dengan senyuman lebar. Hyun Jung menoleh. "Appa sudah lama kita tidak berbincang, dan liburan? Apa appa sibuk?" Ujar Taehyung dengan senyum bahagia. Namun, Hyun Jung hanya membalas nya dengan senyum tipis, "Maaf Taehyung, Appa sedang sibuk." Jawabnya singkat, ia pun ingin pergi meninggalkan Taehyung. Namun Taehyung menahannya.
"Kenapa Appa berubah sekarang? Dulu Appa sangat suka bersamaku, selalu meluangkan waktu untukku... tapi, kenapa Appa seperti menjauhiku sekarang?" Ujar Taehyung dengan raut wajah sedih. Hyun Jung menghela nafas dan menatap Taehyung, "Appa minta maaf Taehyung sii. Appa tidak suka melihat kamu dengan kondisi mu sekarang. Jadi jika kau ingin, kembalilah. Appa dengan kau hiatus bukan?" Jelas Hyun Jung tanpa peduli dengan perasaan putranya.
Seperti tertusuk anak panah, tiba tiba Taehyung berkaca kaca. "Jadi Appa membenciku hanya karena aku lumpuh? Appa tidak tulus menyayangi ku selama ini?" Ujar Taehyung. "Appa tidak membencimu, Appa hanya ingin kau segera sembuh." Jawab Hyun Jung dengan menepuk pundak Taehyung dan pergi meninggalkannya.
...
Kini Jungkook mengajak Taehyung berjalan jalan mengitari kompleks, entah mengapa Taehyung tak membangkang terhadap Jungkook. Mereka berjalan dengan Taehyung yang menggunakan kursi rodanya. Taehyung tak bergeming sejak tadi.
"Pria itu, aku membencinya.. aku tidak suka pria yang tidak tulus, aku tidak ingin dia menyakiti Eomma ku." Ucap Taehyung dalam hati. Seketika ia menyadari bahwa sekarang ia bersama Jungkook. "Apa apaan ini, lepaskan tanganmu!" Sontak Taehyung tiba tiba, membuat Jungkook terkejut.
"Kenapa hyung?" Ujar Jungkook dengan polosnya. "Ya! Aku membencimu, jangan bersamaku!" Ucap Taehyung dengan tatapan tajam. Ia pun mendorong kursi rodanya itu sendiri. Tiba tiba sebuah mobil berjalan menuju Taehyung. Taehyung langsung terpaku ditengah perempatan itu, sementara Jungkook yang terdiam dengan ketar ketir itu langsung bergerak, ia menarik sekuat tenaga kursi roda Taehyung.
... "Aigoo hyung, kau membuatku panik.. " Sahut Jungkook. "Kau pikir aku akan berhutang nyawa padamu? Bahkan jika aku tertabrak tadi, aku tidak akan sudi meminta bantuan mu.. Pergi, aku tidak ingin melihatmu!" Ucap Taehyung dengan bersikeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
FanfictionJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...