Chapter 27 (ENDING)

370 26 0
                                    

Sementara itu Si Hyun sedang membuatkan kopi untuk suaminya dengan meneteskan air mata. Tentu saja ia sedih, dan sakit hati suaminya mendua. Tak habis pikir apa kurangnya dia untuk suami.

Krompyang!!!....

Tiba tiba saja secangkir kopi Hyun Jung jatuh ke lantai saat Si Hyun hendak membawanya. Perasaan pun mulai tidak karuan, tiba tiba cemas dan gundah. Ia pun terpikir tentang putra bungsunya.

"Astaga... Eomma.. Gwaenchana? Kenapa bisa jatuh?" Ujar Taehyung.

"Jungkook... dimana adikmu Taehyung?" Tanya Si Hyun. Taehyung pun menghela nafas, dan membuang muka. "Aku tidak tahu!" Jawabanya singkat, ia pun kembali masuk kedalam kamarnya.

...

Tut.. Tut.. Tut..
Bunyi mesin EKG itu berbunyi lambat membuat dokter Woo Bin ketar ketir. Alat pernafasan sudah terpasang, semua alat medis. Tiba tiba suhu tubuh Jungkook merendah, begitu pula tekanan darah dan denyut jantungnya.

Dibalik masker oksigen itu, terlihat mata Jungkook yang sangat sayup juga wajah pucat nya. "Suster suntik kan adrenalin ke tubuh pasien!" Perintah Woo Bin. Terlihat dari balik kaca Jeno terus memantau sahabatnya itu.

"Jeno Hyung..." Jeno terkejut saat Jisung tiba tiba menghampirinya dengan menggunakan kursi roda.

"Jisung ah, kenapa kau keluar.. masuklah, kau harus istirahat." Ucap Jeno dengan terbata.

"Siapa didalam itu Hyung?" Sahut Jisung. "Itu Jungkook hyung." Jawab Jeno menunduk.

"Sungguh, kenapa dia?" Tanya Jisung. Woo bin terus mengecek kondisi Jungkook, benar benar terasa aneh Jungkook malah kritis. "Tolong hubungi kedua orang tuanya Sus.."

...

Disisi lain Lee Know berada dipinggir jalan, ia terduduk menunduk. Ya, ia sedang mabuk berat. Tak peduli lalu lalang kendaraan didepannya."Kenapa denganku? Selalu ingin balas dendam... kenapa!" Gerutu Lee Know dengan menjambak rambutnya.

"Eomma.. benar.. Aku harus kembali pada Eomma.. Han Ji dimana dia.." Gumamnya. Ia pun merogoh saku celananya mengambil ponselnya. Lalu ia menelfon Han Ji.

Sementara Han Ji berada didepan minimarket hendak pulang. Ia menghentikan langkahnya saat ponselnya bergetar. "Lee Know.. buat apa dia menelfon ku?" Gumam Han Ji. Ia pun mengangkatnya.

Han Ji terdiam saat mendengar suara nafas Lee Know yang terengah engah.

"Lee Know hyung.."

"Han Ji, jemput aku..." (terbata)

"Menjemput mu? Aku tidak sudi, aku kecewa padamu Hyung!"

"Jebal, aku tidak kuat berjalan.. kepala ku pusing.."

Dengan segera Han Ji mematikan telfonnya. Lee Know langsung membanting ponselnya ponselnya ke aspal. Ia benar benar merasa frustasi seolah ia menyadari perbuatannya yang terlampau jauh.

"Han Ji membenciku, aku tidak punya siapapun.." Pekik Lee Know dengan senyum smirik. Ia pun berdiri lalu berjalan dengan terhuyung huyung. Tiba tiba... Sitttt!!!.. Bruk!... nampak Lee Know tergeletak di tengah jalan dengan berlumuran darah. Ia baru saja dihantam oleh sebuah mobil hitam yang tak lain Hyun Jung.

"Astaga, aku tidak sengaja..andwae.. Lee Know, bangunlah..." Pekik Hyun Jung, dengan panik. Lee Know yang semakin sekarat itu tersenyum kepada Hyun Jung. "Laki laki pengkhianat, pembunuh.. aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang setelah membunuhku." Ucap nya dengan terbata.

FELICITA (Jung kook) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang