Tibalah pada malam hari, keluarga Jungkook kini bersamanya di sebuah restauran. Suasana cukup tenang dan damai. Mereka duduk saling berhadapan, Jungkook terus menatap wajah Si Hyun yang nampak bahagia, lalu Hyungnya entah mengapa malam ini terasa sangat bahagia. "Jungkook sii, waeyo kau diam saja, ayo dimakan... " Sahut Si Hyun.
Jungkook tersenyum mungil lalu mengangguk. Sementara Taehyung rasanya muak harus duduk bertatap muka dengan dua laki laki yang dibencinya. Jung Hyun dengan leluasa menikmati hidangan makan malam itu. "Eomma, aku ingin keluar sebentar.. aku belum cukup lapar, aku ingin menghirup udara segar." Kata Taehyung.
"Jangan hyung!" Pinta Jungkook spontan dengan wajah menggemaskan nya. "Udara di luar sangat dingin, kau bisa jatuh sakit nanti." Sambungnya. "Ya! Kau pikir aku lemah, dasar picik!" Kekeh Taehyung dengan tatapan sinis kepada Jungkook. Ia pun keluar dengan mengayuh kursi rodanya. Jungkook menunduk sedih, ia pikir Taehyung akan berbicara padanya tapi tetap saja.
Jungkook teringat, karena moment malam yang langka ia harus mengabadikannya. Jungkook membawa kameranya, selain hobi menyanyi dan menggambar, memotret adalah kesenangannya akhir akhir ini. Ia ingin mengabadikan moment apa pun itu dengan kamera yang dimilikinya. "Mwo? Kau bawa kamera?" Ujar Si Hyun, Jungkook mengangguk.
Ia pun mengangkat kamera itu, dan meminta semua untuk *Chess*.cekrek begitu lah bunyi kamera. Ketiganya nampak bahagia, sementara Taehyung melihatnya dari balik kaca itu. Air matanya menetes tanpa ia sadari, hati nya begitu perih, melihat mereka begitu bahagia tanpa dirinya.
"Mari lanjut lagi makannya appa, eomma.." Ujar Jungkook dengan senyum lebar. Deg tiba tiba dada Jungkook kembali terasa sakit, ia menunduk menyembunyikan raut wajah kesakitannya. Taehyung dan Si Hyun melihatnya begitu pula Hyun Jung. "Jungkook sii, kau kenapa nak?" Sahut Hyun Jung.
Jungkook tersenyum, "Nan, Gwaenchana... tiba tiba aku ingin ke kamar mandi.. " Ucap Jungkook, dengan segera ia pergi ke kamar mandi. Taehyung terus melihatnya, "Sebenarnya ada apa dengan anak itu, seperti kesakitan?" Gumamnya, ia teringat obat yang terletak di meja Jungkook waktu itu.
Taehyung pun masuk kembali kedalam, "Taehyung kau sudah kembali?" Sahut Si Hyun dengan senyum. "Nee." Ketus Taehyung. Mereka pun melanjutkan makannya.
Sementara itu, Jungkook berdiri didepan wastafel dengan menunduk mencengkeram dada kirinya. Keringat itu mulai keluar dari keningnya, dan ia lupa membawa obat. Ting tlung ponsel Jungkook berbunyi, langsung ia membuka pesan dari Lee Know. Dilihatnya gambar dirinya sedang bersama Mingyu, sementara Mingyu diikat di sebuah kursi diantara dua orang asing suruhan Lee Know.
Pesan : Datanglah, atau kau akan kehilangan nya.
"B*E*S*K Itu!" Jungkook langsung pergi begitu saja lewat pintu belakang. Ia berjalan dengan cepat sembari membawa rasa sakit itu.
....
Sementara itu Mingyu duduk dengan kedua kaki dan tangannya terikat. Wajahnya sedikit babak belur, karena dihajar oleh Lee Know. "Ya.. Ada sesuatu yang ingin kau katakan? Sebelum kau mati?" Ujar Lee Know dengan menarik dagu Mingyu. Mingyu menatapnya dengan tatapan tajam, "Lepaskan aku, jangan bawa Jungkook kemari... " Ucap Mingyu dengan nada lemahnya.
"Kau pikir aku akan melakukan perintah mu? Aku akan membunuh nya didepan matamu malam ini juga." Kekeh Lee Know dengan smirik. "Ya, jika aku dan Jungkook mati, kau tidak akan lagi menjadi Idol bahkan para fans mu membencimu, itu juga akan berdampak pada sahabat mu juga Lee Know. " Gerutu Mingyu.
"YA! DIAMLAH!" Sontak Lee Know dengan menampar keras wajah Mingyu. "Dengarkan baik baik, aku menjadi Idol bukan karena penggemar. Aku tidak peduli sahabat ku, aku hanya peduli dengan balas dendam ku. Siapun yang menghalangi ku, akan langsung ku bunuh." Kata Lee Know. "Dasar Gila.. " Kekeh Mingyu.
"Apa katamu?" Ujar Lee Know dengan senyum smirik nya, ia langsung mengangkat tangannya dan hendak menonjok wajah Mingyu, "YA!" Suara itu membuatnya terdiam dengan segera berbalik arah. Rupanya seseorang yang ditunggu nya akhirnya datang. Jungkook tiba dengan terengah-engah, dadanya masih terasa sakit.
"Lepaskan Mingyu! Bukankah kau sudah dendam terlalu jauh, kau melukai semua orang Lee Know. " Ucap Jungkook dengan terengah-engah. "Ya, aku akan mengakhiri nya segera setelah aku membunuh kalian berdua." Jawab Lee Know dengan senyum smirik.
"Ya, Jungkook sii.. tak seharusnya kau datang kemari... pergilah!" Sahut Mingyu. "Tidak, jika b*j*n*a*n ini belum menyadari dirinya, aku sendiri yang akan membuat nya sadar." Jawab Jungkook dengan tatapan tajam.
"Kalah kan aku jika kau mampu.." Kekeh Lee Know. "Kalian berdua lawan dia!" Suruh Lee Know. Kedua pesuruh Lee Know itu pun langsung menghajar Jungkook, hingga terjadi perkelahian disana. Mingyu dan Lee Know menjadi saksi, Mingyu sangat cemas jika Jungkook terluka. Ia terus berusaha untuk melepaskan tali yang mengikatnya.
"Ya, kau bilang kau bisa melindunginya? Bagaimana? Kau akan menjadi saksi sahabat mu mati disini!" Kekeh Lee Know disamping telinga Mingyu.
Buaghhhhh.. Buaghhhhh.. Pukulan demi pukulan diberikan oleh kedua pesuruh Lee Know secara bertubi-tubi, Jungkook yang sudah lelah dengan menahan rasa sakitnya itu tersungkur dengan luka diwajah dan bagian tubuhnya.
"Uhukkk..." gawat Jungkook berbatuk dengan memuntahkan darah. "Hentikan, biar aku saja yang mengakhirinya." Sahut Lee Know. Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Jungkook, dan berjongkok tersenyum kepada Jungkook yang lemah itu.
"Kau mengerti sekarang? Ini bukan salahku, tapi salah Appa mu. Jika kau ingin aku berhenti, itu tergantung pada Appa mu." Ucapnya. Lalu Lee Know merogoh saku celananya, tak tanggung tanggung ia menyiapkan pisau kecil ia benar benar ingin membunuh Jungkook. "Ada pesan untuk sahabatmu?" Tanya Lee Know.
"Akhhh.." Jungkook mengeluh sakit, dadanya begitu sakit bahkan nafasnya mulai tercekat."Ya, Jangan lakukan itu Lee Know! " Sontak Mingyu. "Aku ingin, kau tak mengganggu keluargaku lagi, aku ...yang membayar semua rasa sakitmu dimasa lalu. Dan jangan ganggu Mingyu... " Ucap Jungkook terbatas.
"Kau pikir aku akan peduli dengan keinginan mu?" Kekeh Lee Know dengan geram, JLEBBB Mingyu terbelabak melihat Lee Know menusukkan pisau itu kedada Jungkook. Jungkook tak bisa bergerak, air matanya mengalir disudut matanya.
Keheningan itu pecah, saat mendengar suara serine seperti mobil polisi. "LEE KNOW!" Teriak Han Ji Sung dengan keras, membuat Lee Know tercengang dan mencabut pisau itu dari dada Jungkook. Han Ji nampak sangat marah dan kecewa.
...
Setelah Lee Know dengan kedua pesuruh nya kabur, Han Ji langsung melepas tali Mingyu. "Gomawo.. Jungkook.." Lee Know langsung menghampiri Jungkook yang sudah tak berdaya itu, disekelilingnya menggenang darah yang mengalir dari dada Jungkook. "Jungkook! Bangunlah! Jebal! Jangan tinggal kan aku.. " Pinta Mingyu dengan menangis.
Ia melepas jaketnya dan menutup kan nya kedada Jungkook guna mengurangi darah yang keluar. "Kemana polisi itu?" Sahutnya. "Tidak ada, tadi hanya suara dari HP, aku hanya menelfon ambulance." Jawab Han Ji.
"Kau gila?" Kekeh Mingyu. "Mianhae, aku baru membaca pesan dari Jungkook, dia memintaku untuk tidak menghubungi polisi." Jawab Han Ji. Mingyu terdiam, ia mengecek denyut nadi serta nafas Jungkook.
Bersambung
Apa yang terjadi selanjutnya?
Komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
FanfictionJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...