Tibalah pada suatu malam, Jungkook hendak tidur diranjang pesakitan nya. Tiba tiba ia melihat Taehyung melewati ruangannya dengan tergesa-gesa. Jungkook pun mengurungkan niatnya untuk tidur lebih awal, dan mengikuti hyungnya.
Rupanya Taehyung pergi ke lorong rumah sakit yang sepi, disamping nya ada sebuah gudang. Jungkook hanya berani mengintip nya dari balik tembok. "Buat apa Hyung disana, oh.." Pekik Jungkook saat melihat seseorang berjalan ke arahnya.
Rupanya pria bertopi itu adalah Lee Know, apa yang mereka bincangkan? Itu membuat Jungkook penasaran. Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya, membuatnya terkejut. "Kamchagia!" Seketika ia membungkam mulutnya. Namun, tetap saja Taehyung mengetahuinya bahwa itu adiknya. Lee Know langsung menundukkan kepalanya.
Jungkook langsung mendorong Woo Bin kebelakang menjauh dari mereka. "Ya, apa yang kau lakukan disisni oh? Seharusnya kau istirahat." Ujar Woo Bin. "Ahh dok, aku sedang jalan jalan... Kau pikir enak sepanjang hari berbaring.." Kesah Jungkook. Woo bin mengernyit, ia merasa curiga dengan pasiennya itu.
"Jinja? Kau tadi mengintip seseorang, siapa?" Ujarnya, dengan mencoba melihat kebelakang Jungkook. "Ahh tidak ada apa apa disana, ayo pergi." Ajak Jungkook. Setelah Jungkook pergi, Taehyung pun muncul dengan tatapan tajamnya.
...
"Buat apa Taehyung mengajakku kencan di kamar atas?" Gumam Jungkook. Ia pun bergegas menuju kamar atas. Setelah ia membuka pintu, sedikit menakutkan karena cahaya yang sangat minim dan terasa sepi. Ia pun terus melangkahkan kakinya. Tiba tiba langkahnya terhenti, matanya membulat sempurna.
"Hyung?" Pekik Jungkook, Taehyung berdiri disana dengan pisau di genggamnya.
Disampingnya Ayahnya terkapar bersimpah darah."Appa? Hyung, kau tidak melakukannya bukan?" Ujar Jungkook dengan ber gemetar. Taehyung tidak menjawab, ia pun langsung berlari ke arah Jungkook menusukkan pisau itu ketubuh Jungkook berkali kali....
"Hah.. Andwae!" Jungkook membuka matanya setelah mengalami mimpi buruk. Keningnya bercucuran keringat, ia pun terkejut melihat Taehyung duduk disampingnya dengan tatapan tajam kearahnya. "Hyung?" Ujar nya dengan masih takut.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, apa kau akan membunuhku?Jebal... Jangan bunuh aku Hyung, aku mohon.." Pinta Jungkook dengan menangis. Lampu pun menyala, Mingyu yang menyalakannya. Jungkook pun terdiam. "Ya.. Kenapa kau bangun? Dan menuduhku eoh? Kau lihat aku ini pembunuh kah?!" Gerutu Taehyung.
Jungkook segera mengusap air matanya dan mencubit pipinya. "Aku hanya bermimpi.." Rintihanya. Mingyu pun menarik kursi dan duduk disampingnya."Kau mimpi apa Jungkook sii? Kenapa kau menuduh hyung mu akan membunuhmu?" Ujar Mingyu.
"Tidak, aku hanya mimpi buruk.. kenapa kau belum pulang?" Ujar Jungkook. Mingyu tersenyum "Baru saja aku mau pulang, tapi melihatmu terbangun, aku menyalakan lampunya." Jawabnya. "Kalau begitu aku pamit pulang ya, Khamsamnida.." Pamitnya, lalu pergi.
...
Beberapa hari kemudian, Woo Bin mengijinkan Jungkook untuk pulang. Malam itu Jungkook masuk kedalam kamarnya, ia merindukan tempat tidurnya. Dengan langkah kecil ia menghampiri sudut meja belajarnya. Cek lek!... Jungkook menoleh, rupanya Si Hyun membuka pintu itu.
"Eomma.. Ada apa?" Ujar Jungkook. "Tidak.. eomma hanya ingin memastikan kau baik baik saja, waeyo kau tidak memberitahu eomma jika kau memiliki penyakit kronis? Kau tahu Eomma sangat lemas, saat jantungmu berhenti berdetak waktu itu." Ucap Si Hyun dengan mengelus punggung putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
FanfictionJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...