"Ya, hyung... Ku pikir hyung salah menilai Jungkook. Bukankah hyung seharusnya sadar, bahwa Jungkook itu menjadikan hyung itu idolanya. Cita cita nya ingin menjadi Idol seperti Hyung." Jelas Mingyu. Tiba tiba jam Mingyu berbunyi sudah jam enam lebih ia harus berangkat ke sekolah.
"Aku harus berangkat kesekolah. Aku sungguh minta maaf hyung.. Aku ingin memberimu peringatan aku akan melakukan hal yang setimpal jika kau melukai sahabat ku, Jungkook." Ucap Mingyu. Lalu ia pergi, Taehyung tersenyum smirik. Mingyu tak tahu jika ia tak peduli ucapannya.
Taehyung pun mendekati Jungkook dan tersenyum. "Kenapa kau masih hidup? Sangat merepotkan, biaya mahal.. dan kau mengambil semua hak ku. Andai kau tidak melakukan itu, aku tidak akan membencimu sedalam ini." Bisik nya disamping telinga Jungkook.
"Maafkan aku, kau harus pergi Jungkook sii.." Ucap Taehyung, ia pun mengangkat kedua tangannya meraih selang ventilator yang ada di mulut Jungkook. Ia menyentuhnya dan berusaha melepasnya. Tiba tiba, tangan Jungkook menggenggam lengan Taehyung dan kedua matanya terbuka meski tak terlalu lebar. Taehyung langsung kembali menarik kedua tangannya dengan panik.
"Kau sudah bangun?" Ujar Taehyung. Jungkook terus menatap Taehyung dengan tatapan sayu, ia mendengar apa yang Taehyung katakan sebelum dirinya sadar. Ia tahu jika Taehyung akan mencabut alat pernafasan nya, karena itu ia berusaha untuk menggerakkan tangan dan membuka kedua matanya.
"Sejak kapan kau bangun eoh?" Ujar Taehyung panik. Jungkook pun mengangkat tangannya dengan memberi isyarat kepada hyung nya agar diam dan tenang. Ia akan berpura pura tidak tahu apa yang Taehyung katakan. "Waeyo?" Sahut Taehyung.
...
"Hyung, kau dapat uang dari mana?" Ujar Jisung. Kini ia sudah dirumah sakit dan mendapatkan perawatan medis. Jeno menghela nafas dan tersenyum, "Kau tidak perlu memikirkannya, fokuslah untuk kesembuhan mu.. hyung tidak ingin kehilangan mu." Ucap nya dengan mengelus rambut dongsaeng nya.
Lalu Jeno pamit untuk keluar menemui Taehyung. Setelah ia menutup pintu ruang Jisung, ia pun langsung pergi ke ruang ICU. "Permisi.." Ucap Jeno. Ia terdiam saat melihat Jungkook menatapnya. "Jungkook..." Pekik nya. Ia pun menghampiri Jungkook. Andai Jungkook bisa berkata dan tersenyum kepadanya, tapi ventilator itu menghalanginya.
"Kau. Adikmu sudah disini?" Sahut Taehyung. "Nee, aku ingin berterima kasih padamu. Aku janji akan segera mengembalikan uangmu. Khansa hamnida.. " Ucap Jeno. Jungkook mengernyit, "Apa yang mereka bicarakan? Kenapa Jeno meminjam uang hyung?" batin Jungkook dalam hatinya.
...
Beberapa hari kemudian, kondisi Jungkook mulai membaik, namun Woo Bin belum mengijinkan Jungkook untuk keluar dari ruang ICU. Kini Jungkook tengah makan malam bersama Mingyu dan Jeno juga Taehyung. Terlihat Jungkook nampak ceria lagi bersama orang orang yang disayanginya.
"Makanlah yang banyak eoh.." Sahut Jeno dengan senyum lebar, sembari membagi sayuran ke mangkuk Jungkook. Jungkook nampak tersenyum ceria. "Gomawo.." Balas Jungkook. Migyu melihatnya, ia terus menatap kedekatan sahabatnya dengan Jeno.
"Ya, kenapa kau diam Mingyu?" Ujar Jeno sembari menepuk paha Mingyu. "Ah tidak apa, makanlah.." Jawab Mingyu."shibal! Pemandangan apa yang ku lihat eoh, kalian bertiga berbicara tanpa melihat ku ada disini.." Gerutu Taehyung tiba tiba.
"Jangan marah lah hyung.." Sahut Jungkook. Taehyung langsung pergi keluar dengan memutar roda kursi rodanya. "Hyungku memang seperti itu, aku rasa dia berubah.." Sahut Jungkook. Tiba tiba Mingyu berdiri dari tempat duduknya, "Mau kemana?" Ujar Jungkook. "Ku rasa aku harus pulang, karena ada pr yang harus ku kerjakan. Ku harap kau cepat pulih dan kembali masuk sekolah." Jawab Mingyu.
"Oh, Khansa hamnida.. " Ucap Jungkook. Mingyu pun keluar dari ruangan Jungkook dan pulang. Sementara hanya ada Jungkook dan Jeno didalam. "Ahh aku kenyang, dan aku mengantuk.." Kata Jungkook lalu menguap dan berbaring kembali diranjangnya.
"Aku sungguh berterima kasih padamu Jungkook, berkat hyungmu.. adikku dapat dirawat dirumah sakit, aku sangar takut jika adikku pergi." Ucap Jeno dengan senyum. "Kau tidak perlu banyak berterima kasih, jika kau butuh apapun.. katakan langsung padaku." Jawab Jungkook dengan senyum tipis.
"Ngomong ngomong adikmu sakit apa?" Ujar Jungkook. "Adikku.. dia sakit kanker hati.. dokter mengatakan bahwa Jisung meninggal satu tahun yang lalu, namun aku bersyukur itu tidak terjadi." Jelas Jeno. "Aku mengerti, tetap lah jaga dia eoh." Ucap Jungkook.
"Dokter bilang kau juga sakit. Sakit jantung, apa itu benar?" Ujar Jeno. "Oh.Majja" Jawab Jungkook singkat. Lalu ia memainkan jemari jemarinya sembari menatap langit malam.
...
Beberapa hari kemudian, Lee know berada didalam kelas nya. Ia sedang menunggu seseorang. Tiba tiba seorang namja datang menghampirinya. "Waeyo?" Ujar Lee Know. "Bukankah kau yang sudah membuat Jungkook koma?" Ujar nya. Lee Know langsung membulatkan matanya.
"Oh? Jungkook koma? Omong kosong apa yang kau tanyakan padaku oh?" Protesnya bersandiwara. "Ya, sebaiknya kau tidak perlu menutupi kebohongan mu. Semua sudah mengetahuinya." Sahut namja lain. Tiba tiba jantung Lee Know berdegup kencang, ia menatap teman temannya. Ia merasa diasingkan lantaran mereka menatapnya dengan tatapan kecewa, benci.
"Dasar psikopat.." Sahut para siswa. Mereka saling berbisik membicarakan Lee Know. Lalu Mingyu datang dengan raut wajah datarnya dan duduk di bangku nya. Lee Know pun langsung beranjak menghampiri nya. "Ya! Kau yang menyebarkan berita itu?" Ujar Lee Know. Mingyu tidak menjawab.
"Shibal.." Dercak Lee know dengan mengangkat tangannya bersiap memukul Mingyu. Semua siswa panik namun syukurlah Mingyu dapat menahan tangan Lee Know. "Ya, apa kau tidak ingat dengan ucapan ku waktu itu?" Lirih Mingyu dengan memainkan lidahnya.
"Ya! Hentikan!" Teriak ketua kelas bernama Jaebum. "Lee know, kau dipanggil kepala sekolah." Ucapnya. "Jangan kau pikir aku kalah eoh, aku akan membunuh pasti." Bisik Lee Know, lalu pergi meninggalkan kelas.
...
Tibalah pada jam istirahat, Mingyu duduk seorang diri ditaman. Ia menunduk seolah memikirkan sesuatu. Apa lagi jika bukan Jungkook dan Jeno. Semenjak Jeno berteman dengan sahabatnya. Jungkook seolah melupakannya. Mungkin karena mereka tak lagi satu sekolah. Mingyu memahami itu, Jungkook juga sangat antusias berusaha menggapai impiannya. Namun, ia merasa semua berubah.
Tiba tiba seseorang menarik nya, Buaghhhhh... seketika Mingyu tersungkur ke tanah, saat Lee Know menonjok nya. "Kurang ajar!" Sontak Mingyu, ia segera bangun dan menonjok balik Lee Know. Semua siswa pun memperhatikan mereka dan mulai cemas.
...
"Dok, bolehkah aku pulang? Aku sudah sembuh, aku ingin kembali ke sekolah.." Ujar Jungkook kepada Woo Bin. Woo bin tersenyum dan menghela nafas."Mianhae, kau boleh pulang jika kondisi mu kembali normal." Jawabnya. "Tapi, aku sudah baik baik saja. Jebal.. ijinkan aku pulang... Plisss." Ucap Jungkook memohon dengan raut wajah menggemaskan nya.
"Jika hasil tes baik, aku akan mengijinkan mu pulang."Sahut Woo bin.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITA (Jung kook) END√
Fiksi PenggemarJeon Jungkook hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya yang merupakan artis. Sementara dirinya masih duduk di bangku SMA kelas tiga dan ingin menjadi idol seperti hyungnya. Namun, suatu ketika Lee Know hadir untuk balas dendam kepada keluarganya d...