Loulu

1.6K 268 49
                                    


"Anytime anywhere baby boy I can misbehave. Breathe me in Breathe me out, fill me up running through your veins"

-Ariana Grande-

“Ya ampun, Sa.” Tomi memberi cipika-cipiki pada Lalisa yang datang ke cafe janjian mereka.

“Yang lain pada di mana?” tanya Lalisa setelah memeluk Tomi sebentar.

“Jenni sama Rose gak bisa gabung, ada kelas,” sahut Tomi seraya duduk dan meletakkan Dior saddle bag-nya di atas meja.

“Lohh, katanya Rose mau curhat soal gebetannya yang nge-ghosting.”

“Udah curhat ke gue Sa, kalau berdasarkan yang gue denger nih si cowok udah punya cemceman lain, makanya Rose di-ghosting.” Tomi menjawab seraya berkaca di cermin mininya.

“Mau lihat cewek yang dimaksud? Gue tau orangnya!” seru Tomi memasang muka julid.

“Lo tau darimana? Kenal emang?”

“Lo lupa kalau gue selalu dijadiin detektif pribadinya Jenni? Dia putus sama cowonya dan ketahuan punya simpanan kan taunya dari gue, say!”

Lalisa menyipit. “Gue baru tau, Tom.”

“Makanya lo kalau ngerasa Jeika agak-agak nyerong langsung lapor gue, biar gue bongkar semua aibnya.”

“Laki gue gak kayak gitu kali, Tom.”

Tomi terkekeh anggun. “Iya sih percaya banget. Makanya tuh Jei itu idaman gue banget.”

“Tapi gue lagi heran sih sama dia.”

“Kenapa? Kenapa?”

“Dia tuh suka ngambek gitu belakangan. Gue curiga dia ngidam sih.”

“Ha? Emang cowok bisa ngidam?”

“Dari yang gue denger-denger sih banyak suami yang ngidam gitu, kebalik gitu deh ceritanya. Ngidamnya malah lebih lebay lagi, ada yang jadi ambekan, ada yang berubah childish, ada yang malah demam dan kena morning sickness.”

“Ih gemes! Pengen gitu ntar kalau punya suami!”

“Jangan deh Tom, ngurusin suami ambekan gitu capek loh.”

“Suaminya kayak Jeika gakpapa banget, Sa! Dia ganteng, tipe gue banget.”

Membahas Jeika Pradipta, pria itu menelepon via video call di detik berikutnya. Lalisa memberi kode kalau itu suaminya.

Tomi segera touch up dan duduk lebih dekat dengan Lalisa.

“Halo, Sayang.”

Mendengar suara berat Jeika, Tomi terkikik suka.

“Halo, Jei. Lagi istirahat, ya?”

“Hm, kamu di mana?”

“Di cafe deket rumah, gak jauh-jauh kok.”

“Sama siapa?”

“Tomi, kita janjiannya sebenarnya berempat, tapi Jenni sama Rose ada kuliah, jadi gak bisa dateng.”

“Berdua sama Tomi ceritanya?”

“Iya.”

Tomi merangsek mendekat. “Gue lekong Jei, gak suka cewek. Sukanya sama yang macho macam yeiy.”

Salah satu alis Jeika terangkat. “Gue udah punya bini.”

“Iya ih tau!”

Lalisa tertawa ringan melihat interaksi Tomi dan Jeika. “Tomi suka kamu loh Jei.”

Mrs. Dandelion✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang